Lemas sekali, tapi nikmat

Satu malem aku nonton ndirian, tentang kiamat yang lagi heboh itu. bubaran filmnya, aku mampir ke satu resto fast food yang buka 24 jam, wah penuh deh ma orang2 yang idupnya malem, abege, tante2, dan sebangsanyalah. Karena laper aku pesen roti burger dan kopi panas. Saat itu dah ampir tengah malem, maklum deh aku nonton show yang terakhir. Di counter aku dilayani ma cewek, manis banget deh, toketnya lumayan menonjol dibalik seragamnya. Di dadanya ada name tagnya, terbaca namanya Mita. aku gangguin ketika pesen kopi, dia nanya, "pake susu gak om". "Pake susunya Mita bole gak ". "enak aja si om" sembari tertawa geli. "Ya enaklah kalo dikasi Mita". Dia cuma tersenyum. Aku menikmati roti dan kopi dipojokan. Gak lama aku duduk dipojokan itu, Mita menghampiriku membawa peralatan pembersih meja. Dia membersihkan meja yang berada disebelahku. Ruangan tempat aku duduk itu berupa lorong sehingga meja disusun jejer berdua, masing2 sisi menempel ke tembok sehingga ada space diantara 2 meja untuk lalulalang. Karena seragamnya yang mini, waktu Mita membungkuk diatas meja untuk menjangkau sisi meja yang menempel ketembok, roknya sangat terangkat sehingga aku bisa melihat pantatnya. Gak kelihatan cd, mungkin dia pake g string. Selesai membersihkan meja, dia beralih ke meja didepanku. Mejaku enggak karena masi ada aku duduk disitu. "Kok malem2 gini bebersih meja sih". "Itu prosedurnya om kalo mo ganti shift". "O abis ini kamu pulang". "Iya om, shift ketiga dah standby, jadi kita shift dua kudu membersihkan semua meja. Memang dimeja lain yang gak didikui tamu tampak cewek dengan rok mininya membersihkan meja, pemandangan indah melihat pantat cewek2 itu. "Mit, kamu gak pake cd ya", kataku to the point. "enak aja, pakelah om, mo liat". "Ya kalo mo liat cd nya kamu ya gak disini lah". "Bole dimana ja om mau". "Bener nih". "siapa takut". "Ya udah, aku tunggu sampe kamu selesai jam kerjanya". Mita berlalu sambil tersenyum. Rupanya resto fast food 24 jam ini bener kata orang, banyak berkumpul prempuan2 bispak, sehingga banyak lelaki yang datang ekseini bukan utnuk ngopi atawa makan burger tapi untuk berburu bispak. Gak taunya cewek counternya bispak juga. Gak apa sih, Mita cukup menggugak hasratku untuk menggelutinya malem ini.
Selesai kerja, Mita mengenakan pakeannya yang bukan seragam, biasalah jins ketat dan tanktop ketat juga yang menonjolkan lekak lekuk bodinya yang semlohai. Kamu cantik ya Mit, montok lagi". "Ah si om bisa aja, temen2 Mita juga seksi semuanya". "Kamu suka jalan ma tamu ya Mit". "Kalo Mita suka ma tamunya dan tamunya ngajak ya Mita mau juga". "Wah berarti kamu suka ma aku dong ya. Biasanya jalan kemana Mit". "Karena dah tengah malem gini ya cek in ke hotel lah, kemana lagi". "asik dong, brapa ronde maennya". "Sukanya sih sampe pagi, 2-3 ronde gitu deh". "Nikmat dong kamu". "Ya nikmatlah om, kalo enggak nikmat ngapain juga dilakuin. Om ngelakuin juga karena pengen nikmat kan". "Yoi", jawabku. Mobil meluncur ke kediamanku. "Kamu masi sekolah Mit". "Gak om, gak ada biaya, abis Smu ya Mita kerjalah disitu. Abis kerjaannya gampang, gak perlu keterampilan khusus". Mangnya gak di train dulu sebelum kerja". "Ditrain sih om sebulan, mulai dari bersihin wc dan dapur, bersihin piring, bersihin prabot masak, masak burger dan nyiapin pesanan tamu, sampe ngelayani tamu di counter". "Terus kamu milih di counter ya, supaya bisa jalan ma tamu". "Si om, bisa aja. Mita salah mulu kalo nyediain pesanan, palagi masak burgernya, makanya kerjaan Mita ya cuci piring dan ngelayanin tamu". "Baiknya kamu gak didapur ya Mit". "Napa om". "Kalo kamu didapur aku gak bisa ketemu kamu dong". "Iya ya, kita mo kemana ni om". "Kerumahku ya". "Kerumah, mangnya om gak takut ma yang dirumah". "Yang dirumahku ya cuma aku, bentar lagi ma kamu". "O tinggal sendiri toh, mau gak Mita temenin". "Bener nih Mita mo nemenin aku", agresif banget ni cewek pikirku. "Mau om, mita suka kok liat om, om tipenya Mita banget". "Mangnya tipenya Mita kaya apa". "Ya kaya om lah, ganteng, umur gak abege, atletis lagi badannya. Suka fitness ya om". "Ya sekali2". "Yang duakali2 diranjang ya om". "Kok duakali2?" "Ya sekalinya kan di fitness center, duakalinya ya di ranjang, tul gak". "Tul skale, pinter kamu, kamu kan fitnes nya juga diranjang kan, 3 ronde maen kan cape juga kaya ikutan fitnes". "Cape sih om, palagi kalo bisa trus2an". "wah kuat banget bisa trus2an". "Ada juga sih om, tapi gak banyak, umumnya abis keluar ya istirohat dulu, napsu lagi baru maen lagi". "Iya, jadi kamunya bisa istirohat juga".

Kita dah sampe ke rumahku. aku membuka pintu pager dan pintu garsi, mobil masuk langsung ke garasi. Aku menutup pintu pager dan pintu garasi, Mita kugandeng masuk ke rumah lewat pintu penghubung anatar garasi dan dapur. "wah rumah om asik ya, minimalis banget. Karena aku tinggal sendiri maka rumahku gak besar, ada ruang tamu, ruang makan yang menyatu dengan ruang keluarga, dapur, tempat cuci pakean ada dihalaman belakang. Halaman belakang didisain agak luas, ada saung dipojok tembok halaman. "Tu saung buat apa om". "Ya buat maen lah Mit, asik kan diudara terbuka". Mita kugandeng menuju ke saung. Disaung ada matrasnya, lampu kunyalakan, redup jadi suasananya temaram. Kelambu yang ada di 3 sisi saung kulepas sehingga bisa menangkal nyamuk mengganggu, masih kusemprot juga dengan obat nyamuk yang harum. Aku menyalakan lilin aroma terapi untuk menambah romantisnya suasana. "wah om romantis amir". "Kok amir Mit". "Iya om, amat lagi cuti, yang ada amir". "Bisa ja kamu". Aku mengajak Mita duduk di matras, aku masuk lagi kerumah mengambil minuman kaleng cukup banyak". "Banyak banget om minumannya". "Kali nanti aus, daripada mondar mandir".
Mita berbaring di matras, aku disebelahnya. Kelambu yang menutupi bagian depan saung kuturunkan juga. Aku menelungkup sedang Mita telentang. "Mit, kamu cantik ya, suka aku ngeliat kamu". "Makanya om, mau gak Mita temenin tinggal disini". Aku hanya tersenyum, pelan tapi pasti bibirnya kukecup. Mita kaget karena tindakanku itu, tapi dia segera merangkul leherku dan menyambut ciumanku. Cukup lama kami berciuman, aku mulai meraba toketnya, kuremas pelan. Mita melenguh, "om..." rupanya dia mulai terbakar juga. aku meremas toketnya dengan gemas, bergantian yang kiri dan kanan, sementara itu ciuman masih terus kulakukan. "Om...." Mita makin melenguh. "Mit, buka ya pakean kamu". "Bukain dong", jawabnya manja. Tanktopnya kulepas, tersembullah toketnya yanmg montok dibalik branya yang kayanya kekecilan sehingga gak bisa meanampung seluruh toketnya, pentilnya yang besar menonjol dari balik branya. Segera pentilnya kumainkan dengan jari, "Om, diemut dong pentil Mita". Pentilnya segera kujilati sambil terus meremas toketnya. Karena branya mengganggu usahaku utnuk mengemut pentilnya, segera kaitannya dipunggungnya kulepas sehingga terbebaslah toket montoknya dari branya. Pentilnya yang kecoklatan sudah mengeras, pertanda Mita juga sudah napsu. Kembali pentilnya kujilati dan kemudian kuemut pelan. "Om....", lenguh Mita lagi. Toketnya terus kuremas gemas, kemudian tanganku menjalar kebawah, memainkan pusernya. Dia menggeliat kegelian, "Om, geli..." Tanganku terus saja menjelajah kebawah, kancing jinsnya kulepas, ritsluitingnya kuturunkan. Tanganku menyusup kebalik cdnya, jembutnya lumaya lebat, teraba oleh jariku. Karena jinsnya ketat, jariku gak bisa menyusup sampe ke ke area no noknya. Aku bangkit, kulorotkan jinsnya, Mita menganghkat pantatnya supaya aku mudah melepaskan jinsnya. Tinggallah gstring yang menutupi no noknya, bener dugaanku. "Om dingin", lenguhnya lagi. "Wah kamu cuma pake g string napsuin banget deh Mit. "Kalo dah napsuin kok om masi pakean lengkap". Aku segera melepas pakeanku juga. Mita membelalak melihat kon tolku yang kepalanya nongol dari atas cdku yang minim. "Ih, kon tol om gede ya, panjang lagi". "Mangnya kamu belon pernah liat yang gede". "Yang gede si sering, tapi kon tol om gede banget, wah sampe pagi ni ya om". "Iya sayang, sampe kamu terkapar". "wah nikmatnya, Mita dah pengen ngherasain dimasukan kon tol gede panjang kaya om punya deh". Aku mulai lagi merangsang Mita, Mita mengangkangkan pahanya ketika jariku mulai mengelus selangkangannya. Gstringnya dah basah, kayanya lendir no noknya Mita dan banjir nih, dah siap banget buat dien tot. Jariku nyelip kebalik g stringnya, mulai mengakses no noknya. Terasa lendir yang membasahi no noknya, jariku terus menyusup menjelajahi permukaan no noknya sampe be menemukan it ilnya. Segera it ilnya kuelus2 dengan jari, ini membuat Mita menggeliat2 saking napsunya, "Om, Mita dah pengen dimasukin om". Aku gak perduli dengan lenguhannya, aku terus saja mengilik2 it ilnya sehingga Mita makin menggelinjang gak karuan. Setelah beberapa lam, kulepas gstringnya, jembutnya yang lebat melingkari daerah no noknya, berbentuk segi3. aku menelungkup diselangkangannya dan mulai menjilati it ilnya. Mita makin gak karuan ketika it ilnya kuemut2. Gerakannya sangat liar, pertanda napsunya sudah sangat memuncak. "Om, ayo dong dimasukin, Mita dah gak tahan nih, om jahat deh, maenin Mita kaya gini". lenguhnya sembari terus menggeliat2. kon tolku terasa keras sekali, sudah siap untuk mengaduk2 no nok Mita. Cdku kulepaskan. "Om dah napsu ya", masih bisa juga dia menggodaku. "Siapa yang gak napsu ngeliat kamu yang merangsang kayak gini", jawabku sambil kembali meremas toketnya. pentilnya kuplintir2 juga.

Dia berbaring telentang. Paha dikangkangkannya sehingga n onoknya yang berwarna merah kehitaman merekah mengundang k ontolku untuk segera memasukinya. Aku mengurut kon tolku yang sudah ngaceng berat sambil sambil meraba dan meremasi toketnya yg sudah mengencang itu. Dia menjadi makin bernapsu ketika aku kembalimeraba n onoknya dan mengilik i tilnya. Dia meraih kon tolku dan dikocok pelan. "Om geli, enak", erangnya sambil mempercepat kocokan pada k ontolku. Kuremasi toketnya sambil mengilik it ilnya. no noknya sudah makin kuyup saking napsunya. Dia meraih kon tolku dan kuarahkan ke mulutnya. Dijilati seluruh kon tolku dari ujung kepala sampai ke biji pelirnya, tak lupa dikulum sambil sesekali di sedot dengan kuat. "Ufffffff enak sekali Mit, terusin isapnya….isap yg kenceng", aku mendesah2. Karena dia sudah nafsu, dengan kuat disedotnya ujung kepala kon tolku sambil sesekali menggunakan ujung lidahnya memainkan lubang kencingnya. Segera aku memposisikan diriku supaya bisa menjilati dan menghisap no noknya yg sudah terbuka itu. Ketika aku kembali menjilati it ilnya dia mengelinjang kenikmatan sambil kepalaku di kempit dengan kedua belah pahanya, agar aku lebih lama menjilati no noknya. Dengan dua jari, jari tengah dan telunjuk kumasukkan ke dalam no noknya dan kukocok dengan lembut hingga dia mengerang-erang keenakkan. k ontolku digenggam erat sambil terus menghisap-isap ujung kon tolku. Cukup lama kami saling isap dan jilat.

Kini aku yang telentang dan dia berada di antara ke dua pahaku. Dia mengisap dan menggigit kecil ujung kon tolku hingga aku kelojotan merasakan geli yang luar biasa. Segera aja aku menarik kepalanya agar melepaskan kon tolku dari mulutnya, dan kini dia kurebahkan kembali, lalu aku menghisap pentilnya sebelah kanan sambil pentil yg satunya kumainkan dengan jariku. Dia sangat menikmati permainan ini sambil tangannya mengilik sendiri it ilnya. Dia mengangkangkan pahanya dengan lebar dan setengah diangkat agar lebih mudah memasukkan jarinya.
"Om,,,,,ayo masukin k ontol om di n onok Mita dong….. Mita udah kepengen nihh.." pintanya sambil mengarahkan kon tolku ke arah no noknya. Dia yang sudah sangat kepengen, sengaja mengangkat pantatnya sehingga seluruh k ontolku masuk ke dalam no noknya."Accchhhhhh…..", desahnya Kedua pahanya dilingkarkan di badanku agar kon tolku menancap di no noknya. aku menarik kon tolku sedikit keluar lalu kumasukkan dalam-dalam, kutarik lagi kumasukkan lagi dengan ritme yang berirama membuat dia mengerang-erang keenakkan, kini dengan ritme yg lebih cepat aku menekan sekuat tenaga hingga mulutnya menganga tanpa bisa mengucapkan sepatah kata pun karena nikmat yang dirasakannya, membuat dia hanya sanggup mengelinjang-gelinjang keenakan. toketnya bergerak naik turun seirama dengan kocokan kon tolku di no noknya. "Om……..aaccchhhhh……Mita pengen puass dulu ya" pintanya Tanpa menunggu jawabanku dia lalu berbalik sehingga berada di atas tubuhku, kon tolku yang terlepas ketika kami berbalik badan dituntun ke no noknya, lalu dengan jeritan kecil " Aauuu….." seluruh kon tolku kini amblas masuk ke dalam no noknya yg semakin licin itu. Kini dia sepenuhnya bebas menguasai kon tolku, seperti orang naik kuda semakin lama semakin cepat gerakannya sambil tangannya meremas kedua toketnya sendiri. Kemudian dia brenti bergaya seperti naik kuda, tetapi tetap seperti posisi semula hanya kini dia menggesekkan no noknya maju mundur sambil terus meremas sendiri toketnya hingga akhirnya dia mengejang-ngejang beberapa saat sambil menggigit bibir dan mata terpejam merasakan nikmat yang tiada tara itu, akhirnya dia terkulai di atas tubuhku beberapa saat.
Segera aku meminta agar dia nungging, posisi doggie style adalah posisi kegemaran ku, segera dia nungging sambil membuka lebar pahanya hingga aku dapat melihat dengan jelas no noknya yang berjembut lebat. Kini kepala kon tolku kuarahkannya ke no noknya, dengan sekali dorong, masuklah sebagian kon tolku ke dalam n onok ku. Dia menjerit kecil. Dia memundurkan pantatnya hingga amblaslah seluruh kon tolku ke dalam no noknya. Dengan kuat aku mendesakkan seluruh kon tolku dengan irama yangg beraturan hingga dia merasa kegelian lagi. Aku membasahi jari telunjukku dengan ludah dan kubasahi pula lubang pantatnya dengan air ludah. Sambil terus menggoyang kon tol, kumasukkan jari telunjukku ke pantatnya hingga seluruh jarinya masuk, sambil kutekan ke bawah hingga merasakan geseran kon tolku di dalam n onoknya. Dia bisa menikmati permainan ini, berulangkali dia memintaku agar lebih keras lagi goyanganku sambil memaju mundurkan pantatnya. "uufffgggggghhhhhhhh…. Enak Mit, n onokmu enak banget", erangku. Aku mempercepat kocokan kon tolku sambil menekan kuat kuat jariku yg ada di pantatnya. Tak lama lagi, aku mengejang, "Mit aku mo ngecret", dan terasa semburan peju hangat di dalam no noknya. kon tolku berkedut menyemburkan peju berkali2.

Kami berbaring dimatras yang cukup lebar untuk berdua cukup lama. "Kamu punya body bagus Mit", kataku sambil mencium pipinya perlahan. Karena dia masih diam saja maka wajahnya kupegang dan kucium bibirnya dengan perlahan. Dia membalas ciuman itu dengan membuka bibirnya, serta merta aku melumat bibirnya dan memasukkan lidahku. "Emmhh.." desahnya perlahan. "Kamu suka kan Mit maen ma aku", bisikku di kupingnya. Dia hanya mengangguk. tangan kirinya kuarahkan untuk memegang kon tolku. Walaupun belum keras tapi sudah berdiri tegak, k ontol itu berikut biji pelernya yang ditutupi jembut lebat. Dia mulai memegang kon tolku dan ternyata walaupun masih lemas jari telunjuk dan ibu jarinya tidak dapat bersentuhan (membuat bentuk huruf O). "Aakkhh gedee bangeet om.." desahnya dengan suara parau. Kemudian aku mencium telinganya sambil berbisik, "Kamu kocokin dong.." Dia menuruti permintaanku dan perlahan jarinya meremas dan mulai mengurut ke atas dan ke bawah, dan dalam relatif singkat kon tolku tersebut ngaceng dengan kokohnya di tangannya. "Emmhh.. akhh.." desahku. Sementara dia terus mengocok kon tolku, aku pun dengan nafsunya mengulum bibirnya dan langsung meremas toketnya yang telah mengeras. "Akhh enak om." desahnya menggelinjang. Bibirnya kulepas dan mulutku langsung mendekat ke dadanya sambil terus meremas perlahan. pentilnya kuhisap sambil kujilat, toketnya berganti-ganti kuremas sehingga, "Akhh.uuff.." erangnya keenakan. Wajahnya sudah menengadah ke atas dengan posisi pasrah, sementara tangan kirinya terus mengocok k ontolku yang besar dengan makin cepat, kadang-kadang diremasnya k ontolku dengan kuat. "Ooohh..", desahnya, tangan kanannya menekan kepalaku ke dadanya sementara tangan kirinya sudah tidak beraturan mengocok k ontol besarku. "Kamu mulus sekali Mit.." bisikku sambil mengusap pahanya. "Ahh om.." dia mendesah dan menggelinjangkan pinggulnya sambil merenggangkan pahanya ketika jari-jariku mulai merayap perlahan, mengelus dan menekan sekitar atas no noknya yang ditumbuhi jembut dan menyebarkan aroma yang khas. Kami sama-sama mendesah dan mengerang perlahan. "Emmhh.." desahnya sambil mengerakkan pinggulnya ke kiri dan ke kanan. Jariku mulai menyentuh belahan no noknya dan mengusap perlahan terus dari atas ke bawah. Belahan no noknya sudah terlihat basah dan menjadi licin dan makin menyebarkan aroma yang membuat aku u menjadi makin terangsang. Dia sudah melepaskan k ontolku dan kedua tangannya terkulai lemas meremas kepalaku, kadang-kadang mengusap punggungku. tangan kiriku terus membelai belahan no noknya, tangan kananku meremas toketnya, sementara itu mulutku menghisap pentilnya yang telah mengeras serta menjilati permukaan toketnya atau mengulum bibirnya. Kurang lebih 20 menit aku telah merangsang sekujur tubuhnya. Dia hanya tersenyum puas dan pasrah kuraba dan kuremas. aku pun menciumi seluruh tubuhku yang telah polos, bahkan sampai ke punggung pun aku ciumi dengan penuh gairah. Sungguh sensasi luar biasa. aku terus membelai belahan no noknya tanpa berusaha memasukkan jari tengahku tersebut kedalam no noknya yang telah terpampang dengan pasrah. Sementara dia telah dalam posisi rebahan dengan kaki terbuka mengangkang. aku melihat dia sudah pasrah dan seluruh badannya bergetar menahan napsu yang berkobar2.

Aku berlutut di depannya yang telah mengangkangkan kakinya sehingga posisi badanku sekarang telah berada di antara kedua kakinya yang mengangkang lebar dan no noknya yang telah terlihat jelas telah basah. k ontolku yang besar telah berada di depan permukaan n onoknya. aku mulai mengarahkan kon tolku ke n onok nya yang telah terbuka sedikit akibat jari-jariku yang terus membelai belahan n onoknya. kon tolku yang besar itu kutempelkan tepat di belahan no noknya yang telah basah, secara perlahan menggeser di belahan no noknya. "Oohh.. om.. enaakk.. " erangnya. "Teruss digesek dan ditekan om." pintanya. "Ya sayang.." kataku sambil mulai mempercepat gesekan di belahan no noknya. "Tekan teruuss om.." erangnya yang makin lama semakin keenakan. "Enaakk..om.. puasin Mita lagi", desahnya dengan suara yang telah parau. Posisi kakinya telah mengangkang dengan lebar membuat aku lebih leluasa menggerakkan dan kadang mendorong kon tolku ke depan sehingga lebih menekan dan menggesek belahan no noknya. Kulihat no noknya telah terbelah bibirnya karena tekanan dan gesekan k ontol aku, kepala k ontolku mulai secara beraturan menyentuh dan mendorong it ilnya. "Aahh.. aduuhh.. ennaakk", desahnya sementara tangannya telah berada di belakang punggungku dan sambil menekan pantatku. posisi kepala kon tolku melewati i tilnya, mencoba untuk terus menerobos liang no noknya. Kepalanya sudah menengadah ke atas dengan mata
terbelalak tinggal putihnya, sementara mulutnya terbuka mengerang. aku terus melanjutkan aksiku dengan posisi sama seperti sebelumnya. kepala k ontolku terus kutekan ke no noknya, tapi kutarik kembali, aku terus memajukan dan menarik pantatku dan makin lama semakin cepat . Kepala k ontolku terus menekan it ilnya berulang-ulang kadang masuk kadang di luar bibir no noknya. "Akhh.. engg.. aakhh" dia mencengkeram pantatku kuat-kuat dan akibat sundulan kepala kon tolku, "Oohh.. Mita..nyampe om.. uuff.. aahh.. enaak.." erangnya kelonjotan dan bergetar seluruh badannyau. aku merasakan siraman cairan hangat dari dalam no noknya yang terus mengalir membasahi batang dan kepala kon tolku, membuat k ontol itu menjadi mengkilap dan basah. "Kamuu.. nyampe ya Mit..". "Eeennakk.. oohh Mita.. puaass", dia terus mengerang karena terus merasakan sundulan kepala k ontoku di dalam no noknya . Ternyata hanya sebatas leher kepala k ontolku yang terbenam di dalam no noknya dan terasa terus menggesek dinding n onoknya. "Teruss.. om.. tekan teruuss.. oohh.. benar enak.. ahh.." dia tersenyum puas melihat aku masih terus berusaha memberikan rangsangan di sekitar dinding no noknya. "Kamu puass.. Mit. enak.. kan.." senyumku sambil menjilat bibirnya sendiri. "enak banget deh om, lebi nikmat dari yang pertama. Om pinter banget deh maenin it il dan no nok Mita, gak dimasukin ja Mita bisa nyampe lagi".
"Biar kamuu.. lebih puaas Mit.." kataku sambil terus menghujamkan sepertiga kon tolku ke dalam liang no noknya. Terdengar bunyi, "Sleepp.. ahhkk.. brreet.." rupanya no noknya terus semakin basah dan semakin licin untuk k ontolku yang terjepit di no noknya. no noknya terasa masi sempit. Posisiku sudah menindih badannya. Sementara aku menaik-turunkan pantatku berirama. k ontolku yang besar dan panjang itu sebagian telah keluar masuk di dalam no noknya, sementara gerakannya makin lama semakin lincah karena no noknya terus mengeluarkan cairan yang membuat k ontolku terus dapat menerobos dinding no noknya. "Aakkhh.. eennak.. teruuss..tekan..om... Mita mau k ontol gedee.. ahh enaaknya nge ntot ma om.." dia kelojotan dihujami k ontolku walaupun belum semua k ontolku masuk menembus no noknya. Dia terus memberikan remasan dipantatku dan kadang menekan pantatku
ke bawah. " n onok kamu masih sempit..sayang..oohh..nikmatnya.. n onok.. kamuu.. enak.. adduuhh k ontolku..dijepit..aah enak.. haa..mhh.. ennak..".aku terus menekan agar kon tolku lebih masuk lagi ke dalam no noknya. Setelah 2 sampai 3 kali menekan kon tolku ke dalam, pada saat menekan terakhir pantatku memutar ke kiri dua kali dan ke kanan dua kali. Dia sudah tidak sempat lagi bergerak, posisinya hanya mengangkangkan kaki lebar-lebar dan tangannya hanya dapat memegang punggungku dan sekali menjambak rambutku. nafasnya tidak beraturan, yang ada hanya lenguhan dan lenguhan disertai erangan panjang. aku telah melakukan gerakan menghujamkan no noknya yang sempit dan basah. Terlihat bibir no noknya tertarik keluar dan terdorong masuk mengikuti gerakan k ontolku. Tiga puluh menit sudah lewat, keringat telah membasahi badan kami berdua.

"Kamuu berbalik." aku menarik kon tolku, terdengar bunyi "Plooff.." dan dia mengambil posisi menungging. Bibir no noknya dengan jelas telah terbuka sehingga terlihat cairan di pinggirannya. aku mengambil posisi tepat di belakang pantatnya. Setelah lima kali meremas bongkahan pantatnya dengan penuh nafsu, sedikit demi sedikit aku mulai menempelkan kepala kon tolku dibelahan no noknya dan terus menggesekkan kepala k ontol tersebut ke atas dan ke bawah belahan no noknya. "Aahh.. ennaak.. om.." desahnya terpejam. "Nikmatnya k ontol om..enak..Masukin om.. Mita mau nge ntot.. yang enak..aahhk", dengan sedikit hentakan kepala k ontol ku mulai menerobos no noknya. Perlahan aku melakukan gerakan maju mundur dan makin lama semakin cepat. k ontolku sebagian sudah tenggelam di dalam no noknya. "Ahhk.. uuff.. enaak..oohhkk.. yaa.. teruus.. haak!" dia mengeram dengan nafas yang memburu, begitu juga aku. aku memegang pinggulnya sambil mendorong kon tolku yang menghujam semakin dalam din onoknya. "Hee.. aakhh.. okh.." nafas nya memburu dengan cepat sementara gerakan kon tolku di dalam no noknya terus keluar masuk dan kadang berputar seperti mengebor no noknya. "Akhh..eennak.. giila..aduh....k ontol om mentook..mmffhh.. yaa terus.." erangnya. "Mita.. enak.. gilaa.. masuk..semuaa..mmffhh...." aku terus menghujamkan k ontolku dalam-dalam ke no noknya. Sementara dia hanya bisa mengerang dan menjerit ketika kepala k ontol ku mentok di dinding rahimku. "Mita keluarr lagi..aku.. aahk enak.." erangnya terpejam.
Telah 20 menit aku memainkan kon tolku di dalam no noknya, keringatku telah menetes ke punggungnya. Dia benar-benar sudah lemas dan tidak bertenaga lagi. Kepalanya sudah rebah ke matras, sementara tangannya terkulai lemas, rambut telah basah semua dan badannya telah bermandikan keringat. "Aahk om, Mita.. lemes.. gila.. keluarin om.." pintanya memelas. "Yaa.. akh yak.. duh.. Mit.. aku keluarin.. huu.. enaak n onok kamu.. aku mau keluarr.. gila! Enaak.. aku mau keluaar.. aahh.. hak.. uuff.. oohk.. kamu hebat Mit.." aku melakukan gerakan sangat cepat menghentakkan kon tolku sampai berbunyi, "Cepaak.. cepakk.." supaya k ontolku masuk lebih dalam. Dia melakukan gerakan liar memutar dan memijat k ontolku dengan no noknya. "Mita juga.. mau keluar.. ahh.. lagi.. om". "Gila.. aahh.. aku juga..keluaar.. haa.. enak.." Kami berdua nyampe bareng, terasa sekali semburan keras pejuku yang hangat dino noknya. aku tersenyum puas sambil meremas toketnya dan mencium bibirnya. Dia telah terkulai lemas di matras. aku tetap dalam posisi memeluknya dari belakang sementara k ontolku yang sudah mengeluarkan peju masih berada di dalam n onoknya, sampe menyusut mengecil dan terlepas. Lemas sekali, tapi nikmat.