KABAR GEMBIRA UNTUK ANDA

kabar Gembira!!
Anda bisa langsung memposting cerita dewasa anda langsung ke nadauhu dari email anda dengan
  • email tujuan: sexmail93.uploader@blogger.com
  • kolom subject/judul : isikan judul cerita anda.
  • kolom cc : dikosongkan saja
maka cerita anda langsung akan dimuat di nadauhu.blogspot.com
boleh sertakan dengan gambar sesuai kreasi anda.

Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini (klik gambarnya untuk melihat gambar dengan skala yang lebih besar):

hasilnya akan kadi seperti ini:




salam Hangat









»» Baca selengkapnya.....

SATU BATANG RAME-RAME

Wir. Ini gua kirim cerita bersambung. Eh gimana lanjutannya cerita Tami. Koq mandeg. Salam, Ronnie
Cerita ini adalah cerita sebenarnya. Perkenalkan nama gua Ronnie. Pekerjaan sebagai guru senam sebuah pusat kebugaran di daerah Jakarta Selatan. Sejak kecil gua sudah mengenal seks. Sewaktu lulus SD secara tiba-tiba, gua diundang oleh Wali Kelas yang kebetulan sangat cantik. Dan di rumah kostnya itulah gua mengenal pertama kali tentang seks. Mungkin bentuk badan gua yang tinggi tegap dan ganteng selalu jadi incaran keisengan wanita. Di SMP gua sempet "bermain" dengan temen kakak gua. Selanjutnya di SMA dengan temen-temen atas suka sama suka. Mengenai kisah pertama kali berhubungan seks dengan Wali Kelas di SD akan gua ceritakan tersendiri.
Mengajar senam tidaklah mudah. Apalagi yang menjadi murid-muridnya adalah wanita. Ada pengusaha, istri pejabat atau simpanannya, wanita single atau lainnya. Gua sendiri nggak begitu tahu semuanya karena datanya tersimpan rapi di bagian registrasi. Sudah dapat dibayangkan bahwa setiap mengajar senam, murid-murid pasti ada yang menggoda nakal meskipuan ada juga yang bener-bener niatnya untuk senam. Mereka-mereka yang matanya nakal tidak lepas matanya dari apa muka gua, otot, dada, dan yang paling vital diselangkangan gua. Batang kemaluan gua boleh dikatakan cukup panjang dan besar untuk ukuran kebanyakan. Sekitar 19 cm lebih panjangnya kalau lagi beraksi normal dengan diameter yang cukup lebar. Sehingga dalam keadaan "tidur" sudah terlihat seperti tegang.
Pusat kebugaran seperti sekolah asal suka. Kalau lagi malas pasti tidak datang karena tidak ada konsekuensinya. Suatu saat, ada murid gua yang cukup cantik menanyakan nomor HP gua. Kemudian jadilah hubungan yang intim dan hingga kini masih menjalin hubungan suka sama suka. Sejak itu kalau kebetulan mayoritas adalah murid-murin yang nakal, gua sengaja nggak pakai CD. Sehingga terlihat sekali bagaimana menonjolnya batang kemaluan ini dan kantung pelirnya. Terlihat bagaimana murid gua seakan-akan menelan ludah ingin menelan gua mentah-mentah. Beberapa gua layani bahkan sering berdua sekaligus karena mereka mendengar bahwa gua sangat "perkasa" dan "tahan lama" atau mungkin yang satunya belum terbiasa berhubungan intim dengan laki-laki lain.
Kisah ini adalah ketika gua melayani tiga murid gua sekaligus. Hari Selasa sore kalau nggak salah habis latihan senam, gua ditelpun oleh seseorang murid gua yang beberapa kali berhubungan intim dengan gua, Vina (bukan nama sebenarnya). "Ron, mBak Dina (bukan nama sebenarnya) mau ulang tahun. Dia mengundang lu, gua, dan Lisa untuk merayakannya di villanya di puncak besok. Kamu tahu mBak Dina dan Lisa kan? Kamu datang deh jam 9 pagi. Harus sudah sampai karena jam 3 kita si Lisa harus sudah ada di rumah lagi. Saya ingat mBak Dina ada pengusaha wanita sukses. Sudah punya anak satu. Saya nggak tahu apakah masih berstatus isteri atau janda. Berbadan atletis. Cukup tinggi dan tegap untuk ukuran wanita Indonesia. Matanya terus terang sangat kehausan seks. Lisa sendiri gua nggak begitu tahu mendalam. Cantik, semampai, dan masih muda seperti Cut Keke. Berambut lurus sebahu. Gua sendiri nggak yakin dia ikut grupnya Vina karena orangnya pemalu meskipun kadang-kadang matanya mencuri melihat selaangkangan gua kalau waktu senam.
Besoknya gua sudah sampai di Villanya mBak Dina. Tampak ada satu Mercedes besar punya mBak Dina dan Honda Accord baru yang gua tahu punya Vina. Segera gua disambut mereka dengan meriah. Setelah berbasa-basi mereka terus saja mengajak berhubungan intim. Karena Lisa harus pulang sebelum jam 3. Ternyata Lisa adalah istri simpanan atau isteri kedua salah satu pejabat penting di negara ini. Gua sempet kaget juga.
"Biasalah Ron, itu si babe digoyang lima kali sama Lisa saja sudah keok. Jadi tolongin deh. Sekali-sekali dia merasakan bagaimana hasratnya terpuaskan. Tapi kalau lu keok melayani kami bertiga. Jangan minta ampun deh. Gua cakar lu. Sampai habis. Segera gua diajak masuk ke salah satu kamar yang besar.
Mbak Dina tampaknya adalah wanita yang haus dengan seks. Di kamar ada kursi model pelana yang biasa digunakan untuk mempermudah posisi dog-style. Juga ada beberapa utas tali, dildo, dan semacamnya. Gua nggak tahu berapa laki-laki yang dikerjain sama mBak Dina ini. "Ron kamu kayak masih perjaka saja. Copot dong pakaian lu," kata mBak Dina. Agak rikuh juga, gua telanjang di depan tiga wanita. Meskipun Vina sering berhubungan intim dengan gua. Setelah lepas semua, mBak Dina agak menjerit kecil melihat batang kemaluan gua yang menggantung. Dia kira waktu senam zakar gua sudah menegang. Sehingga dia perkirakan hanya sepanjang 13 cm. Sedang Lisa dengan malu-malu menutup mata dengan tangannya. Tapi terus diintip pelan-pelan juga.
"Masih tidur saja sudah panjang begitu. Tapi awas lu kalau keok," kata mBak Dina. Coba saja mBak, kata Vina. Mbak Dina langsung mengambil gelas kecil isi Martini. Sambil duduk dicopotnya rokmini. Sehingga pahanya yang padat berisi langsung kelihatan. Disiramkannya martini itu ke lubang kemaluannya. "Kamu tahu kan Ron tugas lu, pintanya sambil mengerling." Segera gua jongkok di depannya kemudian menjilati martini yang ditumpahkan ke bulu jembutnya. Bulu jembutnya diatur berbentuk segitiga sehingga membuat gua sangat terangsang untuk menjilatnya. Sementara itu, mBak Dina melepas blusnya. Sambil mengerang-ngerang kenikmatan, dia meremas-remas buah dadanya yang besar. Ah ....... Ron enak Ron ................ Cari biji kacangnya Ron., erang mBak Dina dengan nafas memburu. Setelah ketemu itilnya, gua putar lidah gua di seputar itilnya dengan sekali-kali menggigit kecil dan menghisap. Sambil mendekap kepala gua agar lebih masuk ke selangkangannya, mBak Dina terus mengerang-ngerang kenikmatan.
Tiba-tiba ditariknya kepala gua. Ron kamu tidur di ranjang ya. Tapi gua iket ya. Soalnya gua sangat terangsang sekali bersetubuh dengan pria yang diikat. Dengan cepat gua diikat tangan dan kali gua di sudut-sudut ranjang. Gua lihat Lisa berbisik-bisik dengan Vina. Lalu gua lihat mBak Dina. Dengan tubuh yang padat, berisi dan nafas yang memburu, mBak Lina segera naik ke ranjang. Bagaikan Cleopatra, mBak Dina menjilati dan meremas semua bagian tubuh gua sambil menggesekkan kemalluannya di batang gua. Dada gua yang berbulupun tak lepas dari nafsu birahinya. Batang kemaluan gua semakin lama semakin panjang dengan urat-urat disekelilingnya. Setelah dia sendiri nggak tahan, dimasukkannya lubangnya ke batang gua sambil duduk menghadap gua. Ach ......, erangnya keras sekali. Terlihat mulutnya membentuk lingkaran bulat menikmati besar dan panjangnya batang gua. Aduh gede dan panjang sekali sih. Kayaknya punya orang negro saja, katanya. Sebagai wanita pengusaha sukses, nggak heran kalau dia juga pernah mungkin sering bermain dengan bule atau orang item.
Sambil duduk, mBak Dina memutar pantatnya ke kiri. Meskipun kaki gua terikat, gua masih bisa menggerakkan pantat untuk mengimbangi putaran mBak Dina. Dengan putaran yang berlawanan, seluruh lubang kemaluan mBak Dina seakan-akan diaduk-aduk oleh batang gua. Gua nggak inget lagi bagaimana kata-kata seronok dilontarkan oleh mBak Dina sambil meremas-remas payudaranya sendiri. Setelah lima belas menit menggoyangkan pantatnya, mBak Dina merubah posisi dengan meniduri gua. Seperti kuda betina, batang kemaluan gua diputar oleh lubang kemaluannnya. Seperti kuda binal, mBak Dina menjerit-jerit nggak karuan. Selang lima belas menit kemudian gerakan mBak Dina berubah dari memutar ke menusuk. Tampaknya, mBak Dina mau mencapai titik kenikmatannya. Dengan berubahnya gerakan mBak Dina, gua juga mengubah menusuk dengan memaju mundurkan batang gua. Terasa batang kemaluan gua seakan-akan diremas meskipun nggak terlalu keras. Maklum mBak Dina ini meskinya sudah berpuluh-puluh lelaki yang dijadikan santapannya sehingga lubangnya jadi melar. Tapi sebagaimana wanita Menado, lubang mBak Dina terasa lebih hangat dibandingkan dengan wanita-wanita suku lainnya.
Sambil mengeluarkan kata-kata seronok, mBak Dina mempercepat gerakannya. Gua sedikit demi sedikit menaikkan pantat gua. Dan waktu orgasmenya datang, pantat gua, gua angkat setinggi-tingginya sehingga membuat mBak Dina terpekik keras dan kemudian menggelepas di atas dada gua. Sekitar tiga menit dia rebah di dada gua yang berbulu. Gua melirik melihat Vina. Sialan dia mengajukan jempol pada gua. Sedangkan Lisa tampak senyum-senyum malu. Terlihat kakinya dirapatkan mungkin sudah mulai basah melihat gua disetubuhi oleh mBak Dina. "Hebat lu Ron, jantan dan tahan lama lagi. Kamu kayaknya belum keluar ya. Sini gua isep tapi lu tetep terikat ya. Gua pingin banget nih nelen air mani lu." Sudah jadi rahasia umum bahwa menelan sperma laki-laki yang sehat bisa menjadikan wanita awet muda. Entah betul atau tidak, gua nggak tahu. Jangan deh mBak, jawab gua. Nanti setelah gua muasin Vina atau Lisa deh, mBak boleh ngisep, jawab gua. Mbak Dina dengan telanjang lalu tanya ke Lisa dan Vina. Vin atau Lisa nih giliran selanjutnya. Kalau pingin ngerjain dengan posisi seperti itu terusin saja.
Vina memandang Lisa sebentar. "Saya terakhir saja mBak, ngeri," kata Lisa. Wah gua kena nomor dua nih. Dengan cepet Vina melepas roknya yang memang nggak pakai CD dan blousenya yang hitam ketat kemudian melepas tali ikatan gua. Seperti sebelum-sebelumnya, Vina paling suka kalau dirangsang dengan bercumbu dulu terus ke dada dan akhirnya memek dijilati. Setelah Vina mengerang-ngerang dan meminta dimasukin segera dia gua gendong ke suatu meja yang memang disiapkan untuk pemuasan nafsu. Meja itu persis setinggi kemaluan pria. Vina kemudian gua telentangkan di meja. Dengan tidak sabar, Vina merintih-rintih supaya dipuaskan nafsunya. Tidak seperi mBak Dina yang vulgar dalam mengungkapkan seksnya. Vina cenderung merintih-rintih dan mengerang sambil menggigit bibirnya. Dengan pelan-pelan, gua masukin batang gua yang masih berlendir dari mBak Dina ke memeknya Vina. Dengan pelan-pelan gua putar pantat gua sambil berdiri. Juga gua remas-remas payudaranya yang kecil itu. Maklum bekas foto model ini hanya mempunyai dada yang tipis. Setelah dua pulu menit, Vina minta di-dog style. Dengan cepat kami pindah ke kursi yang berbentuk seperti pelana. Bagian perutnya ke atas ditarusnya di atas pelana. Dari belakang gua masukin lagi batang gua ke memeknya yang sudah membengkak itu. Kelihatan bagaimana Vina meringis-ringis kenikmatan dengan posisi ini. Kebetulan sekali pelana ini menghadap kaca sehingga gua bisa lihat dengan jelas. Bagaimana keringat Vina mulai bercucuran karena nikmat. Sepuluh menit kemudian, lubang kemaluan Vina makin mengencang, menandakan sebentar lagi dia mau orgasme. Gua percepat gerakan gua dan akhirnya menjeritlah Vina merasakan kenikmatan yang tak terkira.
Sebenarnya gua juga mau keluar. Tapi karena mBak Dina mau menelan sperma gua, gua nggak semprotin di memek Vina. Setelah gua cabut dari lubang Vina, gua segera menuju ke mBak Dina yang sedang duduk di sofa. "Mbak tolong mBak, sudah mau keluar," pinta gua. Sini sayang, gua isep, kata mBak Dina berbinar meskipun terlihat masih capai. Segera gua duduk di sofa dengan kaki gua rentangkan selebar-lebarnya. Mbak Dina tanpa canggung terus jongkok di depan menjilat-jilat zakar gua. Luar biasa wanita ini. Mula-mula dijilatnya ujung penis gua. Kemudian dikulumnya secara pelan-pelan. Karena batang gua besar dan panjang hanya bagian kepalanya saja yang masuk ke mulut mBak Dina, Sambil mengulum dan mengisap, mBak Dina memajumundurkan kepalanya. Sementara itu tangannya mengocok batang gua yang tidak masuk ke mulutnya. Sementara itu, Vina meskipun masih capai agaknya ingin menyenangkan gua. Segera diciumnya gua. Lidahnya dimasukkan ke mulut gua. Dan setelah itu, kedua puting susu gua diisepnya
Sambil gua belai dan sekali-kali gua jambak rambut mBak Dina yang sebahu itu, gua nggak kuat lagi untuk menahan. Dan muncratlah air mani gua banyak sekali yang langsung ditelan oleh mBak Dina. Karena besarnya semprotan, ada juga mani yang menyemprot keluar dari mulut mBak Dina (Bersambung)

»» Baca selengkapnya.....