Ngentot Dengan Dewi Persik


Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..

Terlihat Mata Dewi yang tadinya terbelalak karena kaget perlahan-lahan mulai meredup sayu, nampaknya Dewi mulai merasakan kenikmatan dientot oleh sipemuda, Dewi mengenali sipemuda sebagai Andi salah seorang bawahan suaminya, yang dia tidak mengerti bagaimana Andi bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Andi bisa dengan bebasnya memasukkan kontolnya kedalam lubang memeknya, tetapi Dewi tidak mau berpikir banyak tentang hal itu yang ada dalam benaknya sekarang ini adalah menikmati sodokan ****** Andi.

“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan dari mulut Dewi yang masih dilumat oleh Andi, karena AndI takut kalau ia lepaskan lumatannya Dewi akan berteriak.

Mata Dewi mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan ****** Andi yang besar kalau dibandingkan dengan suaminya, melihat Dewi mulai menikmati entotannya Andi mulai berani melepaskan lumatan dibibir Dewi dan mulai menjilati leher dan telinga Dewi, aksinya ini semakin membuat desahan-desahan Dewi semakin menjadi.

“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Annddiiii…..kon toool llmuuuu…eenaakk sekali dan besar sshhhh…aaahhhh…” Dewi mendesah kenikmatan menikmati entotan Andi.

“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….memek ibu juga eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..” Andi melenguh keenakan merasakan memek Dewi yang masih sempit sambil tetap menghisap-hisap payudara Dewi.

Dewi merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah ia alami sebelumnya, selama pernikahannya dengan suaminya belum pernah dia merasakan nikmatnya dientot, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, sementara ia sendiri belum mencapai kepuasan, jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Dewi belum pernah merasakannya, berbeda dengan saat ini saat memeknya disodok-sodok oleh ****** Andi yang memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Andi masih muda.

Kedua insan ini sudah tidak ingat apa-apa lagi selain menikmati persetubuhan mereka yang semakin menggila, Andi semakin cepat mengeluar masukkan kontolnya didalam lubang memek Dewi yang semakin basah, sementara Dewi sendiri dengan semangat 45 menggoyangkan pantatnya mengimbangi gerakan Andi, keringat sudah mengalir dari kedua tubuh mereka.

“Ouughhh … Andi ….teruussss….ooughhh… enaaakkkk….sekaalliii….oughhhh….tekaaaann yang dalam, Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Dewi semakin menjadi.

Andi mengikuti kemauan Dewi dengan menekan lebih dalam kontolnya dilubang memek Dewi, ia merasakan ujung kepala kontolnya menyentuh bagian paling dalam memek Dewi.

“Aaagghhh…akuuu..sudah tidak tahan laaagiiii…ouugghhhh…Anddiiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekali kontollmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Andi ….akuuu…keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Dewi mengerang.

Srrr…..cccreeet….ssssrrrrr…….. akhirnya Dewi mencapai puncak kenikmatannya, tubuhnya mengejang saat ia mencapai kepuasannya, vaginanya berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar kenikmatannya, Andi sendiri merasakan vagina Dewi seperti meremas-remas kontolnya, Andipun lalu menekan lebih dalam kontolnya dan membiarkan kontolnya terbenam sebentar didalam lubang memek Dewi.

Dewi memeluk erat-erat Andi, sementara kakinya ia kaitkan dengan erat dibelakang pinggul Andi, sehingga kontolnya Andi semakin terbenam dimemeknya, beberapa saat kemudian Dewi melepaskan pelukan dan kaitan kakinya ditubuh Andi, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.

“Andi kamu betul-betul hebat, selama ini belum pernah saya mengalami nikmatnya mengentot,” Dewi berbisik ditelinga Andi.

“Saya juga merasa enak ******* ibu, memek ibu sangat sempit. “ Andi menimpali bisikan Dewi, sambil dengan perlahan-lahan mulai memaju mundurkan lagi kontolnya.

“Hmmm…aahh..kamu belum keluar.” Dewi bertanya, karena ia merasakan ****** Andi masih keras. “Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.

“Belum, ibu masih mau lagi?” tanya Andi.

“Hmmm…memang kamu bisa buat aku puas lagi.” Dewi balik bertanya.

“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tidak.” Jawab Andi sambil mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit payudara Dewi.

“Kita tukar posisi, biar aku yang menggenjot kontolmu, sekarang kamu duduk.” Dewi menimpalinya, karena ia sendiri tidak mau membuang kesempatan ini.

Andi kemudian menarik tubuh Dewi tanpa melepaskan kontolnya dari lubang memek Dewi, dengan sedikit berputar Andipun lalu duduk disofa, sementara posisi Dewi sekarang sudah dipangkuannya, dengan posisi ini Andi lebih leluasa untuk bermain di susunya Dewi, kedua tangannya dengan penuh nafsu meremas-remas kedua bukit kembar Dewi, mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Dewi bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Dewi, aksi Andi ini perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Dewi, dengan perlahan-lahan Dewi mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan ****** Andi didinding memeknya membuat birahinya kembali memuncak dengan cepat.

“Ouuughhh….Andiiiii……hiisaaaapppp….tteeeteeek kku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… kontolmu enak sekaaaliii…” Dewi mengerang sambil mempercepat gerakan naik turunnya.

“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Dewi berbisik di telinga Andi.

“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghh hhh., …….” Andi menjawab sambil tetap menghisap-hisap tetek Dewi.

Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss….. ****** Andi terlihat keluar masuk dalam lubang memek Dewi dengan cepatnya, karena Dewi pinggul Dewi naik turun dengan cepat.

Dewi betul-betul menikmati persetubuhannya ini, gerakkannya semakin cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persetubuhan ini mereka berdua lupa dengan status mereka, dalam pikiran mereka hanya satu bagaimana mencapai kepuasan persetubuhan ini.

“Ouughhh…Andiiiiii……akkuuuu….mauuuuu,……keelll uuaaa rrr…lagi…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii…..kontolmuuuu…” Dewi mengerang saat ia merasa bahwa ia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya.

Sementara itu Andi juga merasa bahwa ia akan mencapai puncak kenikmatannya, Andipun membantu Dewi yang akan mencapai puncak kenikmatannya dengan memegang pinggul Dewi dan membantu menggerakkan pinggul Dewi naik turun dengan cepat.

“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. memek ibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagi.” Andipun mengerang merasakan puncak orgasmenya yang sudah diujung kepala kontolnya.

Creeetttt….creeeettt….sssrrr…..ccreeettt……..

****** Andi menyemprotkan airmaninya didalam lubang memek Dewi, berbarengan dengan memek Dewi menyemprotkan lahar kenikmatannya, Dewi merasakan hangatnya sperma Andi didinding lubang memeknya, sementara Andi merasakan hangat dibatang kontolnya karena disiram oleh lahar kenikmatan Dewi.

Keduanya berpelukan dengan erat menikmati saat-saat terakhir puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka, kedua bibir mereka berpagutan dengan mesra, Dewi sendiri dengan perlahan-lahan menggoyangkan pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari ****** Andi.

Tak lama berselang Dewi beranjak dari pangkuan Andi, dari lubang memeknya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara ****** Andi yang mulai mengkerut tampak mengkilat karena cairan kenikmatan Dewi, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Andi berpamitan pulang, ditimpali oleh Dewi dengan kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya, “ Terimakasih yach, atas malam yang indah ini”

Dibalas oleh Andi dengan senyuman dan kata-kata yang menggoda,” Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja”

Dewipun tersenyum atas godaan Andi ini,” Pasti, “

Setelah Andi pulang, Dewi menuju kamar tidurnya, malam ini Dewi tidur dengan lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.


»» Baca selengkapnya.....

Ngentot Dengan Donita SCTV


perkenalkaan nama ku anton ..
aku adalaah mahasiswa di salah satu perguruaan di jakarta ..
umurku baru 24 tahun . ( singkat cerita )
di pagi hari yang cerah di rumah ku aku terbangun dari tidurku ...
tak sadar bahwa sekarang sudah jam 8 ..
aku pun bergegas mandi untuk masuk kuliah .
seuisai mandi akupun bergegas berangkat ke kampus ..
ketika di perjalanaan aku melihat mobil apv berwarna silver ..
tak kusangka di dalam nya terdapt sesosok wanita cantik yaitu adalaah artis yg saat ini namanya sedang naik daun yaitu donita ...
dia adalaah artis favoritku dari dulu aku sangat tertarik dengan kecantikaan nya itu tapi sayang aku belum pernah bertemu langsung dengannya ...
sesampai ku di kampus rupanya ada syuting sebuah film yg sedang mengambil gambar di kampus ku ....
ketika aku lihat syuting tersebut tak kusangka aku melihat donita bermain di film tersebut ...
oww ini kesempataan ku untuk berkenalaan dengan nya ..
ketika ia sedang break untuk syuting rupanya ia makan siang di kantin kampus ku..
oww ia tiba-tiba aku punya ide ..
aku membawa makanaan dan minumaan ke arah donita yang sedang menikmati makan siangnya ,, dengan sengaja ku tumpahkaan makanaan dan minumaan ku ..
sepertinya muuka artis cantik itu agak sedikit kesal ..
lalu ia berkata padaku ,, kalo jalan liat-liat donk,,
maaf ia aku tidak sengaja ,, sahutku ok lain kali hati hati ya ,, mukanya agak sedikit kesal ,, aku pun menjawab ,, ia terima kasih maaf ya sekali lagi ..
akhirnya ku lihat donita pergi menuju mobinya lagi untuk ganti pakaiaan nya yg basah,,aku pun kembali ke kelas untuk melanjutkaan peljaraan ..


ketika aku pulang dari kampus aku melihat syuting film nya sudah selesai, ah donita udah gak ada lagi ,,, erungku dalam hati ...
akhirnya aku sampai di rumah dan hanya bisa menyesali apa yg trjadi ..
aku menyesal kenaapa aku tadi tidak berkenalaan ..
tiba-tiba hp ku berbunyi .. halo ton lu dimana ?? ( temanku edwin )
gw dirumah ada apa emangnya ? tar malem ada acara nih di xxx (club malam )mw ikut gak luu ? boleh juga kebetulaan gw lagi bete tapi entar jam 10 aja kita berangkatnya .. ok deh nanti gw kerumah luu .. akhirnya erwin menutup telepon nya ..

sudah jam 9.30 malam akhirnya edwin datang kerumah ku membawa mobil crv nya ..
udah siap lum ton ..? ,, yaudah ayo berangkat .. sahutku ..

sesampai di club yg kami tuju kami lansung masuk ke dalam club tersebut ..
edwin langsung memesan minumaan ...
ton u mw cewek ton ? edwin bertanya males ah. sahutku ..
yaudah kalo gak mw ,, w mw ke cewek yg duduk di sana tuh ..
akhirnya edwin pergi .. ku lihat dari jauh bahwa edwin sedang berkenalaan dengan wanita yg memekai baju yg agak ketat dan memakai rok mini .. entah siapa perampuan tersebut ..
tiba2 muncul sesosok wanita mucul dari pintu masuk tak ku sangka ia adalah donita bersama dengan 3 teman nya ..
donita memakai tanktop berwarna putih yg di lapisi cardigan berwarna ungu dan celana pendek jeans 20 cm dari dengkul nya ..
dia duduk di sebelah meja ku..
dalam hati ini adalah kesempataan ku ..
kudekati artis cantik tersebut .. haii masih ingat kan aku mw minta maaf yg masalah di kampus aku itu,,, oww iaa gak apa-apa kamu dateng kesini sama siapa ? jawabnya
sama temen aku .. gimana kalau kita gabung aja .. oww boleh jawab donita ..
akhirnya aku panggil edwin untuk gabung dengan donita ..
edwin berkenalaan dengan teman2 donita yg taak kalah cantik juga ..
ketika sudah agak lama berbicara rupanya hp donita tertingal di mobil nya ..
ya ampun hp gw ketinggalaan.. dimana ( salah satu teman donita ) ?
di mobil,, gw mw ambil dulu deh ,, eh tunggu biar gw anteriin jawabku ..
ya udah ayo .....
ketika sampai di mobil nya donita masuk di mobil nya yg bertipe apv..
mana ya tanya donita sambil mencarinya di dalam tasnya ..
akhirnya aku duduk di sebelah nya ( di dalam mobil apv )
coba sini aku bantu cari sahutku ...
akhirnya kutemukaan hp nya yg berada di bawah kursi depan ..
aku kaget setelah melihat wallpaper depan hp nya ada lah foto dirinya tanpa busana ..
makasi ya udah bantiun aku nyari hp aku , ia sama-sama jawab ku ..
rupanya anton jr sudah terbang tinggi akibat melihat foto artis cantik tersebut bugil...
aku sudah tidak bisa tahan lagi akhirnya kulumat saja bibir sexy donita kukira donita akan marah tapi ternyata ia membalas ciuman ku ..
sambil berciumaan ku remas2 payudara sebelah kanan nya .. ( posisi ciuman duduk )
setalah berciumaan kira2 8 menit hp donita pun berbunyi ...
hei kemana sih lama banget,, rupanya yg menelpon donita adalah teman nya yg ada di dalam club ..
akhirnya kami ber 2 masuk lagi ke dalam club tersebut ...

setelah sampai di sana salah 1 teman donita bertanya,, lama banget abis ngapaiin sih ,, oh gak tadi susah nyari hp nya ini aja baru ketemu ,, jawab donita ...
yaudah kita ngedance yuk,, sahut teman donita ..
akhirnya kami berenam jalan menuju lantai dance ..
aku berpasangaan dengan donita lalu ia berbisik kepadaku ,, dirty dance yuk ..
ok ,,, jawabku ,,, rupanya donita cukup mahir juga dalam nge dance ..
setelah cukup puas kami pun kembali ke meja ..
donita pun memesan minumaan ber merek xxx 6 botol ..
lalu ia berkata ,, kita asyik2an aja malam ini okk ...

akhirnya kami semua mabuk berat saat itu dan ingin segera bergegas pulang ...
karna takut terjadi sesatu donita pun menelfon 2 supirnya untuk membawa mobil edwin dan mobilnya ...
yaudah nani kalian ber 2 ( aku dan edwin )tidur di apartemen aku aja dulu ,, sahut donita ..
gak ngerepotiin nih ,,jawab ku ,, udah gak apa2,, sahut donita

akhirnya kami berenam sampapi di apartemen mewah milik donita ..
kalian berdua tidur di sofa aja ya ,, tanya donita ...
iaa ini udah lebih dari cukup,, jawabku ...
aku dan edwin pun langsung tertidur dengan lelap karna kami mabuk berat ...
tiba2 terasa penis ku terasa begitu geli ...
setelah ku buka mata tiba2 kulihat donita yg sedang melumat penisku dengan nafsu nya.
tapi kulihat edwin dan teman2 donita sudah tidak ada ..
donita pun sedikit kaget melihat ku yg sudah terbangun ...
dia melepas kaan hisapaan nya dari penis ku ...
kamu sedang apa ,, tanya ku ,, kita lanjutiin lagi yuk yg tadi di mobil ,, sahut nya.
jangan di sini nanti di lihat teman2 kamu ,, tanyaku,, tenang aja mereka semua udah pada pulang edwin juga sudah pulang dari tadi siang ,,, sahut donita ...
setelah aku melihat jam rupanya sekarang sudah jam 8 malam padahal tadi aku tidur jam 4 pagi ..
ohh jadi begitu ,, jawabku .. yaudah kita nikmatiin aja berduaan kita sekarang ,, sahut donita .. ( saat itu donita memakai tanktop ungu tanpa bra di dalm nya dan hanya menggunakaan celana dalam berwarna hitam )
donita pun menindih ku dari atas dan melumat bibirku sambil ke pegang payudara kanan nya ..
tangan ku pun mulai membuka tanktop ungu nya tersebut dan terpampang jelas payudara ukuraan 32b di hadapaan ku dengan puting yang berwarna pink ..
ku hisap puting merah mudanya tersebut ia hanya bisa berkata ohhh ton jangan berhenti yaaa ...
karna posisi nya agak ribet aku pun kembali duduk dengan nya smbil menghisap dan menjilat puting nya tsb ...
seperti nya iaa pun tak mau kalah iaa buka jeans panjangku sambil mengojok ocok penisku ..
aku pun melepaskaan hisapaan ku ke payudara nya ...
donita pun langsung bergegas menghisap penis ku yg sudah sangat tinggi ...
ketika mulutnya masuk kedalam penis ku aku pun sangat menikmati nya ..
rupanya iaa sangat mahir dalam menghisap penis ku ini..
iaa mulai menghisap bagiaan kepalanya saja untuk menaikaan birahi ku ..
sambil kuremas2 kedua payudara nya itu ..
setelah cukup puas memainkaan kepala penisku ia masukkan seluruh penisku kedalam mulut nya rasanya seperti berada di surga ketika aku di blowjob dengan artis idolaku.
satlah 5 menit melakukaan blowjob keluarnya sperma ku yg sudah lama tersimpan ini di dalam mulutnya ... owww syang mw keluar nih ahhhhhhhhhh ..........

seusai blowjob dan sudah puas ku angkat donita untuk berda di atas ku dan ku masukaan penis besar ku ke arah vagina nya ...
donita pun menaikaan dan menurunkaan tubuh nya ia pun berkata padaku ,,,
gimana rasanya sayang ,,, ohhh nikmat banget sayang ,,, dan dilanjutkaan dengan ciuman mesra kami ber dua..
aku pun sedikit mengencangkaan goyangaan nya ahhh ahhh ahhh,,,, geram donita..
sayang udh mw keluar nih ,, tanya ku ,, biarrinn aja syang ,, jawab donita
ohhhh akhirnya sperma ku pun keluar di dalam vagina donita ini adalah orgasme ku yg kedua kali ... tapi donita masih begitu nafsu karna ia belum orgasme sekali pun ..
di kamr mandi aja yuk sayang ,, tanya ku ,, yaudah ayuk ...

ketika sampai di kamar mandi donita pun langsung menyalakaan shower dan kami berada di bawah shower tersebut donita berkata bahwa ia ingin melakukaan standing sex..
kuturuti keinginnan nya kubawa donita ke pojok tembok yang di atasnya ada shower yg membasahi kami dan ku angkat kedua kaki nya tanpa pikir panjang segera ku masukaan penisku ke dalam vagina nya ..
rupanya ia masih begitu nafsu ,, kepercepat genjotaan k ke dalam vaginanya ...
ahhhh ohhh ahhh ohhh,,, geru kenikmataan donita ...
oh sayang aku mauuu ohhhhhhhhhhhh...
akhirnya donita pun melakukaan orgasme paertamanya ...ia pun langsung terbujur lemas dalam pelukaan ku .. kami pun melanjutkaan dengan berciumaan dengan sangat mesra selama 10 menit ...
sepertinya birahi nya naik lagi .. pindah lagi yuk sayang ,, sahut nya ..
aku pun hanya bisa turuti keinginnyannya ,, kami berdua segera mengeringkaan diri dengan handuk ...
tapi donita mengajakku ke dalam kamarnya dan ia berdiri di dekat lemari baju nya ...
memegang ke 2 gagang pintu lemari dan vagina nya menghadap ke arah ku ...
fuck me my little bicth ,, sahut nya ..
rupanya iaa ingin bermain doggie dengan ku ...
ku masukaan penisku kedalam vagina nya sambil ke remas2 ke2 buah dadanya ..
ohhhh ohhhh ohhh ,, geram donita ...
ku percepat genjottan ku .. ohhh beib i love you ,, sahutku
i love you to my beibh ,, jawab donita ..
setelah agak lama akhirnya kami ber dua melakukaan orgasme bersamaan ...
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...

setelah kejadiiaan itu kami berdua pun berpacaraan ...
dan sering sekali melakukaan making love ...
tapi gak ada wartawaan yg tau kami pacaraan :)




»» Baca selengkapnya.....

Majikan dan Pembantunya


kira-kira bulan Oktober 30, 2006

Saya salah satu penggemar situs ini, menurut saya cerita-cerita di sini sangat menarik, karena itu saya juga ingin berbagi kepada semua penggemar situs ini mengenai pengalaman pribadi saya.

Kejadian ini berlangsung sekitar 4 tahun lalu ketika saya berumur 22 th. Saat itu saya masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Surabaya. Saya berkenalan via internet dengan seorang janda keturunan china berumur 40th bernama bernama Jeany, dia mempunyai 2 orang anak berumur 5 dan 9 th. Mulanya saya hanya tertarik karena orangnya ramah dan asyik diajak ngobrol dan cukup bisa mengikuti gaya anak muda alias lumayan ‘gaul’ lah. Hampir setiap malam dia telepon ke rumah saya. Sampai kadang anak-anaknya ikutan bercanda lewat telepon.

Suatu saat Jeany akan ada tugas dari kantornya ke Surabaya dia menelepon minta dijemput di Airport katanya, wah asyik nih aku bisa ketemu sekalian bisa ngobrol dan bercanda. Pada saat hari H dia telpon saya lagi dia bilang dia pake baju warna pink dan celana panjang hitam. Hmm sesampainya di airport aku bingung sekali waktu aku lihat-lihat di kedatangan airport yang pakai baju pink dan celana hitam cuman ada satu orang itupun kira-kira masih sekitar umur 30 th menurutku. Aku beranikan diri untuk menyapa,
“Hmm selamat siang bu, ma’af ibu yang bernama Jeany?” dengan senyum yang manis dia langsung merespons,
“Apakabar Iwan”.
Saya langsung bengong karena melihat tampangnya yang masih cantik dengan badan langsing tapi gemuk pada bagian yang penting tentunya. Tiba-tiba jeany langsung mencium pipiku..

“Mmmuuaachh jangan pake ibu segala ya.. Panggil Jeany aja!”.

Wah-wah saya langsung rada horny.. He.. he..he..

Seharian saya antar dia keliling ke kantor klien-kliennya, setelah jam kerja usai, kita makan malam dan saya antar lagi dia ke airport. Di perjalanan tiba-tiba dia minta berhenti di pinggir jalan. Saya tanya,
“Kenapa kok berhenti?” tanpa banyak bicara dia langsung mencium bibir saya dan membuka retsleting celana saya, penis saya langsung menegang tanpa basa-basi. Sambil mengelus-elus batangku dia bergumam,
“Hmm mantap juga batang kamu ini”
Ukuran penisku tidak terlalu besar sih sekitar 18 cm panjangnya, tapi menurut Jeany, “helm proyek”-nya ini bisa bikin nyesek.. He.. he.. he.. he..

Setelah puas melumat bibirku dia langsung menyedot batang kemaluanku yang dari tadi sudah menunggu hisapan mulut sexinya, tak ketinggalan lidahnya menjilat-jilat batang penisku, aku tak mau tinggal diam tanganku berusaha meremas dadanya yang cukup kenyal, tapi dia menepis, “Sudah deh kali ini biar Jeany yang kerja,” ya.. aku pasrah saja sambil menikmati sedotan bibirnya, tak lama kemudian aku serasa melayang-layang dan kepala penisku serasa makin besar akhirnya “Oughh.. ahh..” Crott!! Spermaku keluar di mulut Jeany, Dia makin gila menyedot semua batangku masuk ke mulutnya seakan nggak mau ada spermaku yang lolos dari mulutnya. Kepala penisku masih berdenyut saat jeany menyedotnya.

“Ahhmm enak banget batang kamu, thank’s ya,” kata Jeany, sambil tersenyum dan menciumku, dia sangat suka dengan penisku, sementara aku hanya bisa diam dan masih terheran-heran melihat kebinalannya,” Ayo jalan, ntar ketinggalan pesawat nih.” Tiba-tiba Jeany protes melihat aku hanya terdiam dan membiarkan celanaku terbuka. Pada saat aku tiba di parkiran airport Jeany berkata,” Kamu masih utang lho sama aku” hmm aku hanya bisa senyum sambil kali in aku yang mencium bibir sexy-nya. Jeany memelukku erat, kami seperti pasangan kekasih aja.

Sebulan telah berlalu, kami tetap berhubungan via telepon, hubngan kami semakin akrab, lalu saya memutuskan untuk pergi ke Jakarta untuk bertemu Jeany. Kebetulan anak-anaknya sedang liburan sekolah, sekalian saya bertugas mengajak anaknya jalan-jalan. Saat tiba di Jakarta saya menginap di sebuah hotel yang cukup terkenal di daerah Senayan. Lalu kami bertemu dan jalan-jalan bersama kedua anaknya, “Hmm sudah seperti keluarga aja nih” pikirku dan Jeany terlihat makin cantik, lebih cantik dari sebelumnya. Sepulang dari jalan-jalan, tiba-tiba anak Jeany yang berumur 7th meminta saya untuk menginap di rumahnya, agar kita bisa main playstation berdua. Asyik juga nih pikirku, karena memang aku juga keranjingan main game.

Saya dan Dodi (anak sulung Jeany) sudah 2 jam main playstation. Saat itu sudah jam 23.00, Dodi sudah mau tidur sementara Jeany masih sibuk membereskan kamar yang akan saya tempati. Kelar main PS dengan Dodi, saya langsung mandi karena sejak tadi saya belum mandi. Selesai mandi saya lihat Jeany sudah selesai beres dan duduk di sofa ruang keluarga sambil nonton TV. Cantik sekali Jeany saat itu, dengen baju tidur warna ungu, wah.. yang bikin saya deg-degan dadanya yang berukuran 34b menyembul dibalik gaunnya, dan setelah aku curi-curi pandang ternyata dia tidak memakai bra.

“Kamu masih hutang ama aku lho Wan”, jeany berkata begitu dengen senyum manisnya.
Ya aku langsung jawab aja, “Iya deh pasti aku lunasin kok” wah kebeneran nih ngerasain vagina janda.. Hehehehe biarpun sudah umur 40-an tapi badannya sangat sexy karena memang hobbynya berenang. “Kita sambil nonton bokep yuk Wan,” kata Jeany.

Sewaktu Jeany memasang vCD rada sedikit nungging, Hmm.. pahanya terlihat mulus den belahan pantatnya terlihat sangat bersih, aku tak tahan langsung aja aku samperin dan menjilat belahan pantatnya dari belakang sampai turun ke selangkangan.

“Ahh sayangg.. Sabar donk.. Aku sudah lama nggak diginiin” Jeany mendesah sambil kakinya gemetaran.

Aku gendong saja ke sofa terus aku ciumin bibrnya, Jeany merespons ciumanku dengan ganasnya, “Jago juga nih ciumannya”, pikirku.

Sementara kedua tanganku mulai menyelusup ke dadanya yang sejak tadi membusung karena menahan nafas, “Oughh ahh.. Terusin sayang,” desahnya.

Tangan jeany mulai berusaha meraih batang penisku yang sudah menegang dengan helm yang memerah, “Eitt ini giliranku bayar hutang,” tanganku menepis tangan jeany dengan lembut, dia hanya tersenyum.

Sementara mulutku mulai menjilat-jilat puting jeany yang berwarna pink. Jemarinya mendekap erat kepalaku, sambil mendesah dan kakinya memeluk erat pinggulku, “Suck my ***** baby”
Jeany mendorong kepalaku ke arah vaginanya yang dari tadi cairannya membasahi dadaku. Hmm asyik benar nih pikirku dalam hati. Saat aku mulai menyapukan lidahku dari bagian bawah ke atas vaginanya aku merasakan cairan yang sangat nikmat yang aku impikan sejak pertama kali bertemu Jeany. Aku hisap clitorisnya dia makin mengejang dan aku merasakan vaginanya sperti menghisap bibirku.

“Ciuman ama bibir atau vagina sama enaknya nih,” pikirku.
“Oughh sayangghh enak,” gumamnya.

Lidahku mulai bergerak konstan di clitorisnya semakin cepat, pantatnya bergerak naik turun mengikuti irama lidahku, tiba tiba dia berteriak histeris.
“*****.. Ahh ahh oughh ah ahh ahh.. Iwann eghh.,” badan Jeany mengejang, tangannya menekan kepalaku ke vaginanya hingga hidung dan hampir semua wajahku basah karena cairan vaginanya.
Nafasnya tersengal-sengal dadanya makin membusung (ini pengalaman pertamaku menjilat vagina, sekarang aku suka sekali menjilat vagina sampai lawan sex-ku mencapai klimaks karena jilatanku).

Aku jilati terus dan aku telan semua cairan vaginanya, rasanya enak banget!! Sementara nafas Jeany masih tersengal-sengal aku angkat kedua pahanya sehingga lobang pantatnya pas berada di bibirku. Aku jilati lagi sisa-sisa cairan yang meleleh di lobang pantat jeany sambil aku teruskan jilatanku ke atas dan turun lagi berulang-ulang. Tangan Jeany makin menekan kepalaku, aku makin menikmati permainan ini dan aku lihat kepala jeany menegadah pertanda dia sangat menikmati jilatanku, sampai akhirnya aku berbalik lagi menjilat bagian lobang vaginanya yang masih berdenyut.

“Sayangghh terusinn aku hampir sampai lagi nihh,”gumamnya sambil menggerak-gerakan pantatnya.
Aku makin enjoy dengan rasa vaginanya yang seperti sayur lodeh.. Hehehehe. Aku hisap clitorisnya sampai akhirnya dia mulai mengejang-ngejang.. “Oughh enakk sayangku..”
Kuku jemarinya terasa perih di belakang leherku. Jeany mencapai klimaks untuk kedua kalinya, tanpa menunggu-nunggu lagi aku tancapkan saja batang penisku yang dari tadi sudah menunggu untuk bersarang, Ternyata tak semudah itu, lobang vaginanya memang cukup sempit pertama kali hanya kepala penisku aja yang bisa masuk, lalu setelah aku keluarkan dan aku masukkan lagi beberapa kali akhirnya.
BLESS..
“Eghh.. Enak banget Wan,” gumamnya Jeany langsung menciumi bibirku dengan penuh nafsu.

Aku mulai memompa vaginanya secara beraturan sambil menjilati puting susunya yang merah dan menegang, enak benar vagina Jeany, pikirku. Selama 15 menit aku memompa, perlahan tapi pasti vagina Jeany makin terasa makin menyempit, aku makin merasa enak.
“Ahh.. Ahh oughh” mendesah sambil tangannya mencengkeram pinggiran sofa. Tiba-tiba cengkeramannya pindah ke punggungku sambil setengah berteriak Jeany mencapai klimaks yang ketiga kalinya,
“Aghh ahh I LOVE THE WAY YOU ***** ME!!”
Aku makin mempercepat gerakanku.. Jeany makin menggila.
“*****.. *****.. ***** ME.. Oughh ahh ahh,” Jeany benar meracau tak karuan, untung jarak kamar tidur dengan ruang tengah cukup jauh sehingga teriakannya tidak mengganggu tidur kedua anaknya.

Setalah Jeany menikmati sisa-sisa klimaksnya aku ciumin bibrnyai dia dan dia tersenyum, “Thank’s ya, hutangmu lunas, tapi kamu belum keluar sayangku,” dia berkata sambil membalikkan badannya dan kedua tangannya memegang sandaran sofa.
“***** me from behind,” dia mengarahkan penisku yang masih menegang ke arah lobang vaginanya yang sudah basah kuyup.

Langsung aja aku pompa vaginanya karena aku sudah tak tahan ingin cepat-cepat keluar, baru sepuluh kali keluar masuk, Jeany mendesah berat dan vaginanya berdenyut pertanda dia mencapai klimaksanya, badannya seperti kehilangan tenaga, aku tahan pantatnya sambil terus aku pompa vaginanya. Denyutan vaginanya membuat aku merasa makin nikmat. Dengan mata sayu Jeany berkata, “Keluarin di mulutku sayangku, aku haus spermamu”.
Aku tidak memperdulikan aku tetap focus mengejar kenikmatanku sendiri sampai akhirnya aku akan mencapai puncak kenikmatan aku cabut penisku, dengan sigapnya jeany meraih batang penisku dan mengocok-ngocok di dalam mulutnya.
“Oughh.. Isepin penisku sayanghh ahh..”
Crott!! Crott.. Crott..
Cairan spermaku meleleh di dalam mulutnya sampai keluar dari tepi bibir Jeany.

Tiba-tiba ada suara lenguhan yang cukup mengagetkanku”ahh ahh ahh oughh..,” kami berdua terkaget-kaget ketika aku lihat pembantu Jeany yang bernama Dini sudah telentang sambil mengejang di lantai, jemarinya terlihat berada di dalam vaginanya, sementara bajunya sudah tidak karuan. Aku baru sadar jika permainan kami diperhatikan oleh pembantu yang kira-kira masih berumur 15 tahun. Namun badannya lumayan bongsor dan mulus, buah dadanya terlihat membusung indah sekali. Namanya Dini.

Ternyata Dini sudah memperhatikan permainan kita sejak tadi. Tanpa malu-malu lagi Jeany memanggilnya,
“Sini kamu!” sambil mukanya memerah Dini berjalan mendekat.
“Kamu ngapain?” tanya Jeany.
“Ya lihat Ibu sama Mas Iwan begituan,” jawabnya dengan lugu sambil melirik ke arah penisku yang masih tegak.
Jeany berbisik, “Aku sudah cape nih, aku rela kok kamu main sama Dini, tuh penis kamu masih tegak,” sambil menciumku Jeany membisikkan hal yang benar-benar aku inginkan dan cukup mengejutkan bagiku.

Sambil menunjuk ke arah vCD bokep yang sedang beradegan anal, Jeany berkata kepada Dini,
“Kamu mau ngentot seperti di TV itu ya Dini”
Dengan muka makin memerah Dini menjawab dengan perlahan dan gemetaran,
“Eng.. Engga bu, ma’afkan Dini”.
Dengan nada sedikit membentak Jeany memerintah, “Pokoknya kamu harus layani Mas Iwan sampai dia puas!! Siapa suruh ngelihat kita ngentot sambil mainan vagina pula, isepin tuh penis Mas Iwan!”.
Sambil perlahan-lahan mendekat, tangan Dini yang masih terlihat basah karena cairan vaginanya, meraih batang penisku, perlahan Dini mulai mengocok-ngocok sambil mengulum penisku.. Hmm enak sekali bibr mungil Dini. Aku elus pipinya dia memandang ke arahku, aku tanya si Dini, “Kamu sudah pernah ngentot ya?”
Dengan senyum malu-malu Dini menjawab, “Sudah Mas, dulu waktu Dini masih di kampung sama teman-teman”
“Hahh ama teman-teman?, rame-rame Donk?” aku bertanya kembali.
Dini hanya mengangguk lalu melanjutkan kulumannya. Aku lihat Jeany sudah terlelap kecapean.

Tanpa sadar aku meremas-remas payudara Dini sambil memelintir putingnya. Dini mendesah menikmati sambil terus berusaha mengulum penisku. Dengan lugu Dini berkata, “Mass ahh tolong donk dimulai, masukin Mass”.
Aku langsung mengangangkan kedua paha Dini dan Bless ternyata memang benar dia sudah tidak perawan lagi. Dini mendesah perlahan.. “Ouhh penis Mas besar sekali, baru kali ini saya ngentot sama orang dewasa.’
Dini terus menggoyang-goyangkan pantatnya sambil meremas payudaranya sendiri. Wah.. cukup pengalaman juga nih anak pikirku.

Matanya terpejam sambil bibirnya mendesis seperti orang kebanyakan cabe..
“Ssshh ahh enakk Mass eghh.”
Tiba-tiba dia berusaha berdiri sambil mendorong badanku, “Aku mau diatas mass ahh aku mau keluar”
Aku oke-in aja deh aku telentang, Dini berjongkok sambil menggoyangkan pantatnya, dia menciumi leherku aku remas remas kedua payudaranya yang ranum denga puting kecoklatan. Genjotannya semakin keras aku mengimbangi goyangan pantatnya, aku naik turunkan pinggulku juga. Dini mendesah tak karuan sambil rebah di dadaku.

“Ahh mass ahh ahh oughh aku keluar Mass ahh aku mau lagi Mass.. Ahh..,” bibirnya melumat bibirku penuh nafsu, dia berdiri dan menghadap tembok.
“Ayo Mass, kita main lagi, aku ingin dientot sambil berdiri,” dengan sedikit mengangkat pantatnya aku lesakkan batang penisku ke dalam vaginanya.
Dini menoleh ke arahku dan dia cuman tersenyum sambil berkata, “Boleh nggak yang seperti di TV Mas?”
Wah.. binal juga nih anak pikirku, dalam hati aku juga ingin ngentot pantat nih, kebetulan. Pantat Dini memang bagus banget kenyal dan bulat, aku makin nafsu melihatnya. Dini membimbing penisku masik ke lobang anusnya, oughh sempit banget rasanya tapi enak. Langsung aja aku dorong penisku keras keras,

“Arrghh oughh Mass enakk teruss mass”

Dini benar-benar sexy, bau badannya yang wangi rada asem dikit membuatku semakin terangsang, aku jilatin punggung dan leher bagian belakangnya sambil meremas payudaranya dari belakang. Gerakan bokongnya benar-benar mirip Inul penyanyi dangdut.. Hehehe. Sambil terus mendesah, Dini meraih tanganku dan dibimbingnye masuk ke lubang vaginanya yang banjir sejak tadi.
“Kocokin jarimu Mass di dalam vaginaku.. Ahh ahh oughh enakk!!”

Tiba-tiba pantatnya mengejang dan berdenyut (baru kali ini aku tahu kalau pantat dientot juga bisa klimaks)
“Ahh Mass keluarin di pantatku, Mass aoughh aku keluar Mass.. Oughh ahh ahh”
Dini meremas-remas payudaranya sendiri. Aku pompa pantatnya kencang-kencang karena denyutan anusnya aku nggak tahan sementara tanganku terus bergerak keluar masuk vaginanya.
Dini menengadah ke atas sambil terus meremas-remas payudaranya dan.. “Ahh mass aku keluar lagi.. Ahh ahh..”
Mendengar desahannya aku makin bernafsu dan kepala penisku semakin membesar mau bongkar muatan,
“Oughh Dini pantatmu enakk banget.. Ahh”
Semprotan spermaku membasahi bagian dalam anus Dini yang masih berdenyut. Lutut Dini bergetar dan dia terkulai lemas di lantai, penisku juga mulai melemas, kami berpelukan kecapean.

Benar-benar malam yang liar malam ini, waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi.. Wah tidak terasa sudah hampir 5 jam aku bermain sex dengan dua wanita liar ini.

Selama aku tinggal di rumah Jeany, tiap malam aku ngentot dengannya dan paginya Dini selalu menyediakanku sarapan pagi dan dia tidak pernah memakai celana dalam, aku sarapan sambil ngentot sama Dini. Hehehehe. Enakk tenan.




»» Baca selengkapnya.....

Bersama TiTi DJ


titi dj 1Kususuri jalan lorong menuju ke studio yang biasa dipakai para artis untuk latihan nyanyi, kuperhatikan banyak artis papan atas yang sering membuatku gatal untuk menyetubuhinya, terlebih artis yang sedang nyanyia adalah 3 Diva, Krisdayanti yang sering aku setubuhi bersama kakaknya Yuni Shara, kemudian Ruth Sahanaya dan yang paling membuat bergairah dan cepat ngaceng adalah Titi Dwijayati. Perempuan bertubuh sekal dan sangat montok ini sangat mengagirahkan, ketika aku berada di studio aku sebenarnya cuma mampir saja, ketika mereka bertiga latihan, tampak KD sedang ngobrol dengan Raul Lemos, kehadiran Raul membuat KD semakin jarang aku setubuhi, entahlah .. aku sebenarnya dah bosen sama KD, gaya mainnya itu itu saja, terkadang memang saling memburu birahi ketika kami bertemu secara rahasia, kami mengumbar syahwat kami tanpa henti penuh dengan kepuasan. Namun kini aku semakin melupakan KD, targetku kini Titi Dwijayati yang lebih seger dan berbibir tebal, aku memang pernah dikenalkan oleh KD soal Titi Dwijayati. Aku mengincar wanita ini sejak lama, aku suka tubuhnya yang montok habis, tapi aku tak menyangka ternyata Titi Dwijayati sendiri yang memancing mancing aku agar datang ke rumahnya, namun itu tak membuat aku langsung mau karena aku pengin mengendalikan wanita ini, aku sendiri langsung sibuk di ruang kerja studio yang terpisah, aku sendiri tak menyadari ketika aku berada di ruang kerja temanku itu, tiba tiba bahuku ditepuk seseorang dengan suara yang merdu
“Halo Han .. gimana kabarnya “ sapa wanita di belakangku, kontan aku menengok ke belakang, seorang bidadari sangat cantik dengan tubuh sangat montok, busungan dadanya sangat besar, belum lagi bentuk pahanya yang lebar dan besar, apakah aku kuat ditumpaki dengan memangku Titi Dwijayati ini ? entahlah, aku menyilakan wanita ini duduk
“Silakan duduk Mbak Titi “ ujarku sopan, Titi Dwijayati pun duduk di sampingku hanya berbeda sisi meja, cara duduknya juga sangat kurang ajar, memamerkan pahanya yang berisi dan mulus itu, belum lagi lirikan matanya yang terkadang membuatku berdesir tak karuan. Aku tersenyum kecut ternyata wanita ini justru malah mengambil inistiatif, dipandangnya aku yang melihat ke bukuku, namun aku kemudian memalingkan mukaku dan mataku tertumbuk mata lentik Titi Dwijayati yang bibirnya tersungging senyum. Kami akhirnya mengobrol dengan penuh canda karena Ruth Sahanaya masuk ke dalam, namun tak lama kemudian Ruth Sahanaya keluar lagi, kesempatan itu dan kusia siakan, aku menggeser kursi dengan dengan alasan tidak nyaman, duduk kami semakin dekat dan kursi itu pun juga tidak ada sandaran tangan. Aku memandang penuh ke tatapan ke Titi Dwijayati yang heran melihatku begitu perhatian
“kamu kok gitu, ada apa denganmu ?” tanya Titi Dwijayati dengan heran
“Mbak Titi cantik “ pujiku dengan tersenyum.
“Terus kalo cantik ngapain ?” tanyanya balik dengan tersenyum.
Aku membalas senyumannya dan kujawab dengan to the poin.
“Aku pengin tidur dengan Mbak Titi “ ucapku dengan nada kukecilkan, mendengar suaraku yang merangsek ke sanubarinya membuat Titi Dwijayati menjadi kaget dan melotot
“Aapaaaaaaa ?” sahut Titi Dwijayati dengan suara membesar dan kaget campur lalu berdiri, aku pun tak akan melepaskan buruanku ini, aku langsung saja memeluknya dengan berdiri, kontan Titi Dwijayati meronta, anehnya tidak berteriak, aku semakin nakal dan kalap, kupegang kepalanya dan kuarahkan bibrinya untuk kulumat, berhasil juga akhirnya melumat bibir tebal salah satu diva ini, ciuman bibirku juga tidak ditolak dan juga tidak diterima, bibirnya masih terkatup rapat walau sudah kena bibirku, tangan Titi Dwijayati masih berusaha melepaskan diri dari pelukan itu. Saking gemasnya aku sehingga aku semakin agresif memegang dadanya, kontan wanita ini langsung menolak dengan kuat, tangannya berusaha mencekal tanganku yang sudah berhasil meremas kebesaran buah dadanya yang montok itu, perlawanan demi perlawanan dilakukan, lebih anehnya tidak bersuara, bibirku kembali menciumi bibirnya, kutekan tubuhnya sampai merapat ke dinding.
Titi Dwijayati semakin terdesak, tanganku semakin agresif bermain dengan buah dadanya, kini Titi Dwijayati terpejam merasakan remasan tanganku di buah dadanya, apalagi Titi Dwijayati menggunakan rok pendek sehingga tangan kiriku semakin nakal mengelus elus pahanya yang mulus
“Han .. jangan aah .. aku takut “ ucap Titi Dwijayati ketika aku habis melumat bibirnya yang tak terbalas itu. Kontolku sudah ngaceng luar biasa, kutarik kedua tanganku, Titi Dwijayati memejamkan matanya karena entah takut atau pengin, aku langsung membuka celanaku dan kupamerkan kontolku yang besar itu, ketika mata Titi Dwijayati membuka langsung melotot besar
“Haaaaaaaaaaaaaaaaaah !” pekik Titi Dwijayati dengan kaget, matanya memandang ke kontolku yang besar itu, namun kemudian matanya menatapku
“Ayo Mbak Titi .. doyan kontol khan ?” ajakku dengan menarik tangannya itu, tangan Titi Dwijayati seolah menolak kuarahkan ke selakanganku, dengan kuat tangan itu menolak, namun lama lama tangan itu mengalah dan menyentuh kontolku dengan gemetar.
“Han .. tolong jangan lakukan .. tapi aaaah “ elak Titi Dwijayati ketika tangannya menjauh dari kontolku namun aku terkejut ketika tangan Titi Dwijayati kemudian menggenggam kontolku dengan gemas
“Tolong Han .. aaah .. benar kata KD .. penismu besaar .. tapi jangan lakukan di sini .. bahaya “ sahut Titi Dwijayati dengan wajah sendu menatapku, aku langsung mencekal tangan Titi Dwijayati, kulepaskan genggaman tangan itu
“Aku tak sabaran kontolku masuk memek Mbak Titi .. aku pengin melihat Mbak Titi tanpa busanaaa .. segera lepas pakaian Mbak Titi “ ajakku dengan mundur dan berbalik, kututup pintu ruangan itu. Titi Dwijayati sampai dadanya naik turun menahan nafasnya, aku kemudian berbalik lagi, kubuka celanaku sampai lepas, kemudian aku melepas bajuku, sehingga aku kini telanjang bulat.
Aku kemudian maju, Titi Dwijayati masih diam dengan penuh keraguan, aku sendiri yang membuka pakaian atas yang berupa kancingan itu, kulepas satu persatu, Titi Dwijayati hanya diam mematung tak percaya kalo aku begitu sangat agresif. Pelan pelan bajunya aku singkapkan. Wow . buah dadanya benar benar seperti dugaanku, besar, telapak tanganku tak akan bisa melingkarinya. Titi Dwijayati hanya bisa pasrah memandangku, aku memeluknya dan kemudian memberikan pagutan, kali ini Titi Dwijayati membalas pagutanku walau masih ragu dan takut bercinta di ruang kerja studio, aku terus merangsanganya sehingga Titi Dwijayati semakin terbakar, paguta Titi Dwijayati menggeliat dan meremas gemas kontolku dengan kuat.
“Sssssssssssssh sssssssssssshh hhh “ desis Titi Dwijayati ketika aku melepas pagutan dan lumatan itu, aku semakin tidak tahan, kupeluk dan tanganku menarik resluting roknya di belakang sehingga rok itu pun melorot ke bawah
titi dwijayati “Pahamu mulus luar biasa Mbak .. ayo deh Mbak .. enak kok kontolku “ sahutku dengan nakal menarik celana dalamnya yang setengah basah itu, wooooooow .. jembutnya lumayan lebat, kuelus memeknya itu sampai membuat Titi Dwijayati dadanya memburu. Rambutnya yang panjang itu aku sibakan, kemudian aku menarik bajunya ke belakang, tanpa menolak baju Titi Dwijayati pun tanggal dari tubuhnya, kulepas segera bra nya itu dengan berdegup kencang di dadaku, segera bra itu lepas dari dadanya, buah dadanya yang besar, walau melorot namun tetap saja sangat indah. Titi Dwijayati memandangku dengan menggeleng geleng, aku langsung saja menyusu pada punting buah Titi Dwijayati.
“Oh Haaan aaaaaaaaaaaah .. “ erang Titi Dwijayati dengan memegang kepalaku dan membenamkan lebih dalam di bongkahan buah dadanya itu, rupanya kini Titi Dwijayati menjadi larut dalam birahi, tangannya yang memegang kepalaku seolah tak mau lepas, lidahku menjilati jilati dadanya
“Teruuus Haaan .. teruus .. minum susuku “ ajak Titi Dwijayati semakin agresif tangan kirinya turun dan meremas kontolku
“Kontolmu besar sayaaaaaaaaang “ bisik Titi Dwijayati di telingaku, aku menjadi senang, kini aku tinggal sejengkal lagi bisa menyetubuhi salah satu diva ini. Kutarik mukaku dan berhadapan dengan Titi Dwijayati yang matanya sayu, tangannya masih memegang kontolku, dadaku kemudian didorong sehingga aku mundur pelan pelan, Titi Dwijayati kembali menyibakkan rambutnya, aku terbentur ke meja
“Kamu duduk di meja .. Mbak Titi pengin ngulum kontolmuu “ ujar Titi Dwijayati dengan datar tanpa ekpresi, aku pun menurut, aku naik ke meja dan kontolku menjulang tegak itu dipandangnya dengan seksama, jari jari tangannya tidak bisa melingkari kontolku
“Sekali saja ya Han .. kita sama sama keluar … habis itu kita lakukan di luar .. nggak aman di sini “ sahut d dengan menatapku, belum habis kesadaranku, Titi Dwijayati langsung saja membungkuk dan langsung menelan kontolku bulat bulat
“oh Mbaak aaaaaaaaaaaah enaaaaaaaaaaaaaaaaak “ erangku merasakan kuluman rakus Titi Dwijayati itu, ternyata gila seks juga, batangku diemut dengan paksa, sering kali disedot dengan kuat. Luar biasa bentuk buah dadanya itu, pengin aku menjepitkan kontolku di belahan buah dadanya itu, kulihat sejenak buah dada besar itu menggantung dengan sangat indah, kusibakan rambutnya yang mengganggu kuluman mulut dan bibir Titi Dwijayati di kontolku itu.
Sementara di luar KD dan Ruth Sahanaya masih berlatih vokal, terdengar suara lantunan lagu itu, namun lama lama lagu itu lenyap, suasana semakin hening, kuluman demi kuluma yang rakus dari bibir Titi Dwijayati semakin membuatku terbakar, aku meremas buah dadanya dengan kuat sampai membuat Titi Dwijayati menggelinjang tak karuan, rakus sekali Titi Dwijayati mengulum kontolku, kontolku keluar masuk mulutnya dengan lancar
“Teruus Mbaaak aaaaaah .. Mbak Titi benaar doyan kontol “ bisikku dengan membuka, kami berusaha menekan suara kami agar tidak keras keras. Kontolku menjadi basah sehingga ketika dikeluarkan dari mulut Titi Dwijayati terasa mengkilap. Nafas Titi Dwijayati megam megap karena menyedot dan menyepong kontolku itu.
Lidahnya kembali menjulur, kali ini menjilati kontolku dengan rakus, bibir tebalnya aku yang suka, aku memang menyukai bibir tebal, sehingga ketika aku melumatnya terasa beda sekali, lebih bertenaga dan sampai membuatku tercekat akan daya magnet bibir tebal itu.
Lidahnya menjulur ke bawah menjilati buah zakarku, aku bertahan dengan masih meremas buah dadanya yang besar itu, tubuh kami yang telanjang bulat semakin berkeringat dengan cepat, birahi menyatukan kami untuk mencapai puncak pendakian bersama sama. Habis puas menjilati kontolku, tangan Titi Dwijayati mengocok kontolku dengan gemas, kepalanya di naikan dan kini berhadapan denganku
“nanti malam kamu ke rumah ya Han .. setubuhi aku di sana saja .. risih aku main di sini “ sahut Titi Dwijayati dengan tersenyum
“Yakin Mbak ?” tanyaku memastikan, Titi Dwijayati memberikan senyuman manis lagi.
“Aku sudah lama pengin kamu Han .. kau sudah pake KD, pake sekalian si Utje .. “ goda Titi Dwijayati dengan gemas, tangannya mengocok kontolku dengan cepat dan kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaauh Mbaaaaaaaak aaaaaaaaaah pelaaaaaaaa aaaaaaaaah “ erangku dengan meringgis dan mendongak ke atas, kurasakan kocokan tangan Titi Dwijayati yang bernafsu itu, pengin nanti malam aku menggarap Titi Dwijayati dengan segala kemampuan yang kumiliki, akan kubuat salah satu diva ini bertekuk lutut aku kontoli. Titi Dwijayati menghentikan koncokan pada kontolku, kemudian memelukku dan menghujani bibirku dengan bibir tebalnya itu, kunikmati pagutan mesra itu dengan penuh rasa, tangan Titi Dwijayati kembali tak henti hentinya memegang kontolku itu, remasan tangannya di kontolku terasa kuat, pagutan demi pagutan itu menjadi lumatan demi lumatan, kami berpelukan erat dengan posisiku duduk membungkuk ke depan, kurasakan bibir tebal itu menyedot kuat
titi dj 1 “Ssssssssssssssh sssssssssssshh hhh .. sudaaah Haan .. sudaah .. sekarang gantian aaku .. jangan lama lamaaa .. sebentar lagi aku harus latihan nyanyi lagi “ ajak Titi Dwijayati dengan nafas ngos ngosan. Kutatap buah dadanya yang besar itu sampai membuat Titi Dwijayati tergelak
“Lelaki semua sama .. suka susu besaar “ ejek Titi Dwijayati dengan menepuk pipiku.
Aku tersenyum dan kemudian turun dari meja, Titi Dwijayati kemudian hendak naik ke meja, kuremas pantat besar itu, Titi Dwijayati langsung menggoyangkan pantatnya itu
“Kamu suka sama bokongku, sayaaaaaaaaaaaang ?” tanya Titi Dwijayati dengan mengerling manja.
“Kusodomi kamu ntar “ ejekku
“Haaaaaaaaaah ? jangan aaah . make aja vaginaku, sayaaang .. ayo deh .. oral vaginaku segera “ ajak Titi Dwijayati dengan menepis tanganku yang nakal bermain dengan pantatnya itu. Setelah Titi Dwijayati naik ke meja, kedua pahanya dilebarkan, kusaksikan pemandangan luar biasa indahnya, belahan vaginanya yang basah itu sangat merangsangku, sehingga tanganku tak tahan untuk mengelus elus kemaluannya.
“Sebut kontol dan memek Mbak Titi sayaaang “ ajakku yang disambut senyum Titi Dwijayati itu.
“Kamu benar benar nakal dan jorok .. suka make istri orang buat kontolmu “ sudut Titi Dwijayati dengan tersenyum
“Termasuk memek Mbak Titit “ balasku tak mau kalah, Titi Dwijayati kemudian menjawil pipiku
“Segera oral dan kontoli memek Mbak Titi .. ayoo .. tunggu apalagi ?” pancing Titi Dwijayati yang agresif menekan ke kepalaku, sehingga aku langsung menjilati memeknya yang basah itu, Titi Dwijayati langsung mendongak ke atas, kemudian malah rebahan di meja, aku semakin terangsang, kemudian kujilati dan kudesak dengan lidahku, tanganku naik ke buah dadanya serta kuremas bongkahan besar itu, Titi Dwijayati memegang telapak tanganku dan membantu aku meremas buah dadanya
“Teruus Haaan ..a duuuh ,. enaaknya .. uuuh aaaaaaaaaauh sssssssssssssssh ssssssssssshh hhh “ desis Titi Dwijayati tak karuan, kepalanya sesekali kali naik namun kemudian turun lagi dan menggeleng geleng, matanya terpejam merasakan lidahku yang nakal memperlebar belahan memeknya itu. Tangan kiriku sendiri kuarahkan ke memeknya, kumasukan satu jari sampai membuat Titi Dwijayati langsung bangun mendapatkan colekan di vaginanya itu
“Duuh .. kamuu aaah nakaaaaaal lagi Haaan .. lagi “ ajak Titi Dwijayati yang semakin terbakar itu, kucolek lagi lubang memeknya yang sudah kulebarkan
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. duh eeeeeenaaaaaaak .. ssssssssssssssshhh “ desis Titi Dwijayati merasakan kenikmatan jariku merongrong memeknya itu. Geliat tubuh Titi Dwijayati semakin tak karuan ketika dengan nakal kusentil sentil klitorisnya itu, akibatnya geliat tubuh Titi Dwijayati semakin menggila, ingin montang manting, desisan demi desisan menjadi tak karuan.
(Sementara itu tenyata Ruth Sahanaya dan KD mengintip adegan kami di mana aku sedang mencumbu memek Titi Dwijayati itu, keduanya mengintip dengan membuka lubang yang biasa di pakai untuk memasukan barang barang ke ruang yang kami pakai itu, cukup lebar dan tidak jauh
“Kd .. luar bisa tuh penisnya “ celetuk Ruth Sahanaya dengan menepuk lengan KD
“Aku dah ngerasain kok .. tinggal kamu aja Ut .. “ celetuk KD yang membuat Ruth Sahanaya sampai melotot.
Ruth Sahanaya sampai melotot memandang KD yang cuek itu. Ruth Sahanaya menjadi bingung, tapi kakinya seolah terpantek di tempatnya mengintip itu.
“Kau harus menikmati, Uthe .. enak kok kontol dia “ bisik KD semakin membuat tidak tenang badan Ruth Sahanaya itu.
“Lihat Kris .. tuh kini Titi sedang kembali mengocok penis dia “ bisik lagi Ruth Sahanaya dengan menjulurkan lidahnya dan menjilati bibirnya
“Nah kamu kepingin yaaa .. nanti aku bilangi dia ya .. kamu minta dikontoli gitu “ goda KD membuat muka Ruth Sahanaya sampai memerah )
Setelah turun dari meja habis aku oral memek Titi Dwijayati itu, Titi Dwijayati kembali bermain dengan kontolku itu, Titi Dwijayati gemas melihat kontolku yang ngaceng besar itu, sampai bermenit menit mengulum kontolku lagi
“Hhhmmm .. kontolmu enak banget, sayaaang .. janji ntar malaam .. awas kalo nggak datang “ rajuk Titi Dwijayati dengan mengocok kembali kontolku
“Sudaah Mbak ..sudaah .. saatnya aku mencoblos memek Mbak Titi “ ajakku dengan menaikan badan Titi Dwijayati yang membungkuk itu, aku kemudian menarik kursi di belakangku, kugeser
“Nungging ya Mbak .. aku pengin menyaksikan keindahan pantat Mbak Titi . jangan lupa .. bilang Mbak Uthe .. minta dikontoli apa tidak “ sahutku yang membuat Ruth Sahanaya yang sedang mengintip itu menjadi merah padam.
Titi Dwijayati menaikan kaki kanannya, aku langsung mengarahkan kontolku dengan paksa mencoblos dari belakang, aku tidak tahu KD dan Ruth Sahanaya mengintip.
(“Luar biasa tuh kontolnya Kris .. rupanya mereka pengin seronde” bisik Ruth Sahanaya dengan pelan sekali
“Iyaaa .. aku sendiri sudah 7 kali dientotin sama dia .. malah kakakku Yuni juga sudah dipaki .. tenaganya besar .. kita keroyok aja ntar besok .. kuat kagak ?” ajak KD yang membuat Ruth Sahanaya sampai terpaku dengan mata melotot
“Gila tuh Titi .. masak mau dispermain “ keluh Ruth Sahanaya dengan kawatir )
“Haaan pelan aaaaaaaaaaaah .. kontolmuu besaaaaar taaaaaaauk aduuuuuuuuuh “ erang Titi Dwijayati tak karuan merasakan desakan kontolku yang mulai masuk itu
“Iyaaa aaku nggak tahaaan .. pengin spermaku muncraaaaaat “ sahutku dengan pelan.
“Tarik sayaang .. tarik . trus tekan lagi “ ajak Titi Dwijayati dengan mengerling nakal, kuremas buah dadanya membuat Titi Dwijayati jengkel
“Masukin kontolmu dulu .. mainin tetek Mbak Titi ntar ajaaa “ sungut Titi Dwijayati tak tahan itu
Kupaksan dengan kutarik dan kuhujamkan dengan paksa membuat Titi Dwijayati menjerit kuat
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ erangnya dengan lebih keras, Titi Dwijayati kemudian mengerling dengan ketakutan.
“Pelaan bego .. bisa ketahuan KD dan Uthe “ maki Titi Dwijayati dengan kesal itu, kutarik dan kutekan lagi sehingga batangku amblas dalam lubangnya yang becek itu, kurasakan jepitan itu sangat memeras kontolku.
Aku langsung menggenjotnya pelan pelan
titi dwi jayati “Auuuh Haaan .. enaaaknya ..aaaaaaaaaauh aaaaaaaaah aaaaaaaaaaauh teruus sayaaang aduuh ..sssssssssshh ssssssssshh …hhhh .. “ desis Titi Dwijayati dengan menggeleng geleng penuh kenikmatan, matanya menjadi memerah karena ketika menatap ke depan melihat KD dan Ruth Sahanaya mengintip, namun Titi Dwijayati tidak bereaksi malah menampakan sifat yang mengundang kedua temannya pengin menikmati juga, Titi Dwijayati tersenyum pada KD dan Ruth Sahanaya itu, Ruth Sahanaya sampai tak tahan menutup mukanya itu.
Genjotan demi genjotan kulakukan dengan cepat membuat tubuh Titi Dwijayati semakin menggelinjang dan tergoncang, kuremas buah dadanya dengan kuat, kurasakan Titi Dwijayati yang ikut tergoncang itu kini tidak lagi ragu berteriak
“Ayoo kontol .. ayoo kontoool “ erang Titi Dwijayati dengan semakin membuat bersemangat menyetubuhinya, pelan pelan aku pun merasakan gelombang orgasme semakin dekat, kulihat Titi Dwijayati sudah tidak tahan, dengan menungging itu, kedua tangannya memegang bibir meja dengan kuat
“Diiiikit aaaah … dikit laagii “ lenguh Titi Dwijayati dengan tak kuat lagi
Kurasakan memek Titi Dwijayati menyempit dengan cepat, kurasakan kontolku juga tidak tahan lagi, pelan pelan genjotan demi genjotan itu sampai membuat aku gemetar di kakiku, kuhujamkan dengan kuat dan cepat, sampai membuat Titi Dwijayati mendongak ke atas sangat indahnya
“Aaaaaaaaaaaaaaaah ..aaakuu aaaaaaah sampaaaaaaaaaaaaaaaaaaaai “ erang Titi Dwijayati dengan menegang kaku, kuremas bukit kembarnya itu dengan kuat, Titi Dwijayati sudah mencapai puncaknya, dari memeknya mengucur cairan keras membasahi kontolku, aku kemudian berhenti, kutarik kontolku lalu kedua kaki Titi Dwijayati aku naik ke meja, Titi Dwijayati rebahan dengan pasrah, posisi tubuh Titi Dwijayati menyamping dengan pinggang kanan berada di meja, kubuka pahanya, aku kemudian kembali mencoblos memeknya
(“Gila tuh kontolnya .. gedhe bangeeeet “ puji Ruth Sahanaya tidak tahan melihat kontolku itu, KD hanya senyam senyum saja )
Kugenjot dengan cepat dan kuhujamkan dengan kuat membuat Titi Dwijayati semakin tergocang
“Sudaaaaah aaaaaaah sakit aaauuh … Haaaaaaaan “erang Titi Dwijayati tak karuan, genjotan demi genjotan itu membuatku mencapi puncak, kurasakan dadaku panas dan akhirnya penisku pun muncrat membasahi memek Titi Dwijayati
“Craaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaat”
Kusemburkan isi kontolku dalam dalam di memek Titi Dwijayati yang trekapar dengan tubuh lemas dan berkeringat itu, kurasakan aku lemas tak berdaya dan menindih Titi Dwijayati yang kepayahan kusodoki memeknya, kami diam sebentar.
Namun ketika aku membuka mataku, yang terlihat ke depan dua kepala, kulihat dengan jelas kepala KD dan Ruth Sahanaya itu.
“Rupanya mereka pengin .. kau yang belum Uthe .. ntar kukontoli kamu “ batinku dengan memejamkan mataku lagi lagi.



»» Baca selengkapnya.....

Nafsu Sex Evie Tamala


evie tamala seksi Wajahnya masih menyisakan kecantikan, umurnya sudah menginjak paruh baya sekitar 41 tahun, jadi menjadi masa keemasan ketika libido seksnya meningkat tajam. Wanita penyanyi dangdut berjilbab ini masih menjadi primadona bagi banyak kalangan penggemar dangdut. Sontak aku merasa terkejut ketika sedang berada di sebuah hotel di Bogor, selentingan kabar ternyata Evie Tamala akan manggung besok malam dalam acara yang digawangi entertainment di Bogor. Padahal aku sebenarnya tidak ada niat menginap di hotel itu, aku dikontak pihak panitia untuk membantu, namun aku belum mengiyakan untuk memanage acara itu. Lagian kedatanganku ke hotel itu semata mata besok siang ada acara seminar tentang pemberdayaan internet untuk pedesaan. Aku sendiri tidak mengira kalo Evie Tamala sendiri yang mengenalku, padahal aku sendiri tidak mengenal. Wanita ini semakin anggun dan terkesan sangat alim, terlihat sangat religius dengan balutan jilbabnya yang menambah kecantikan dan kemolekan penyanyi ini. Kontolku bahkan sontak berdiri melihat kemolekan tubuhnya, buah dadanya yang kencang sepanjang aku lihat dari gamisnya yang hitam itu.
“Eh .. kamu Burhan khan ? yang sering mondar mandir di tempat Frans “ sapa Evie Tamala dengan tersenyum padaku ketike hendak menuju ke lantai atas, balutan hitam jilbab itu semakin membuat ingin berbuat mesum padanya.
“Oh yaa .. duh .. ini Teh Evie ya .. sampai nggak nyadar deh .. “ kataku dengan menyapa, namun aku tidak menyalami karena muslimah ini sangat ketat dalam menjaga jarak dengan lelaki bukan muhkrimnya, sehingga salaman kami tidak bersentuhan.
“Sedang apa nich di sini ?” tanya Evie Tamala dengan gaya bahasa khas anak muda sambil menyampirkan ekor jilbabnya itu ke pundak, seolah olah hendak memamerkan bagian dadanya padaku
“Lho khan ada seminar Teh .. lagian besok khan Teh Evie manggung .. acaranya bareng .. tapi nggak tahu nich .. “ kataku dengan memandangnya sambil tersenyum memuji kecantikan dan kemolekan wanita ini.
“Kamar kamu di mana ?” tanya Evie Tamala
“Lantai atas .. “
“Oh ya .. dekat donk .. “ sahut Evie Tamala
“Kalo bisa sih sekamar sama penyanyi favorit saya “ candaku yang kebablasan dijawab dengan sikap tersinggung Evie Tamala namun kemudian langsung disikapi dengan tertawa
“Jahil nich kamuu “
“Maaf deh Teh Evie .. saya kecoplosan .. nggak ada maksud apa apa .. “ kataku dengan tersenyum dan ingin berlalu karena ada persiapan untuk bertemu dengan direktur hotel ini. Ketika aku berpamitan meninggalkan Evie Tamala, kulirikan sejenak, ternyata Evie Tamala sendiri memperhatikan aku lenyap dari kelokan ke tangga lantai atas.
Aku bertemu dengan Evie Tamala ketika makan malam, malam yang anggun, ditemani dengan beberapa krunya, namun aku sudah mencari informasi kalo Evie Tamala sendiri di kamar sendirian, karena hotel penuh, maka anak buahnya ditaruh di kamar lantai bawah. Kebetulan kamar Evie Tamala berada di depan kamarku, sontak aku pengin merasakan kemolekan Evie Tamala ini, siasat kususun, kusimpan obat perangsang di sakuku, kebetulan ada pegawai hotel yang mengantarkan minuman dan menanyakan aku ketika hendak keluar kamar, ditanyakan mana kamar Evie Tamala , kuajak sebentar sebelum menunjukan kamar Evie Tamala, pegawai itu meletakkan nampan dan minuman teh hangat itu di meja depan kamarku, kuberikan uang untuk membeli rokok, kurangkul dan kusisipkan uang di sakunya sehingga dia membelakangi nampan dan gelas itu.
“Lihat tuh .. “ tunjukan pada suatu tempat dipojok, padahal tanganku kemudian mencelupkan obat perangsang itu gelas itu dengan membuka tutup gelas kucemplungkan obat itu, obat itu cepat meresap ketika aku berbicara padanya
“Ada apa pak ?” tanya pegawai hotel itu
“Yang nata tanaman kurang rapi, mustinya tanaman yang besar dibawah .. “ kataku membuat sudut pandang tanaman
“Iya sih Pak .. tapi itu bukan tugas saya .. “ kata pegawai itu hendak berbalik badan mengambil nampan, sambil berbicara padaku tanpa melihat ke gelasnya hanya melihat nampannya saja
“Oke deh .. saya tunggu rokoknya ya .. aku mau turun sebentar .. susah dapat sinyal “ kataku membuat alasan, setelah itu aku turun, kami bertemu lagi di kelokan tangga. Tak lama kemudian rokokku pun datang
Aku kemudian mencoba memancing siasat, kugodain Evie Tamala dengan sms lucu lucu menjurus ke arah seks membuat Evie Tamala sampai menelponku.
“Emang kamu suka gituan ya Han .. dosa itu .. nggak baik “ kata Evie Tamala dengan nada yang sangat halus dan ramah
“Nggak juga Teh .. itu khan cuma joke .. lalu gimana dengan Teh Evie ?” tanyaku untuk menginterogasi lebih lanjut
“Dingin deh .. aku habis minum teh, rasanya beda .. kamu mau tidur ?” tanya Evie Tamala dengan ramah
“Belum teh .. masih menyisakan pekerjaan kantor .. tapi Teh Evie baik baik saja khan “ kataku sambil mengulur ulur waktu agar reaksi obat itu kian merangsang Evie Tamala. Tak lama kemudian Evie Tamala mulai kegerahan
“Burhan .. kok mulai panas ya .. kamu merasa nggak sih ?” tanya Evie Tamala dengan suara parau dan berat
“Iya sih Teh .. malama malam begini enakan bersama pacar deh .. bisa anget anget gitu “
“Huss .. eeeh .. kamu kok bicaranya suka gitu sih “
“Habis aku kangen sama pacar Teh .. secantik Teh Evie “ rayuku
“Haaaaaah ! saya dah tua “ serabut Evie Tamala
“Tapi Teh Evie tetap saja cantik kok .. malah molek .. gimana deh .. kita ngobrol aja .. atau aku ke kamar Teh Evie ?” rayuku
“Jangan deeh .. tapi aah .. kok badanku makin panas nih .. ada yang nggak beres dengan tubuh ku “
evie T “Aku cek aja ya deh Teh “ kataku dengan menutup telepon, aku langsung keluar kamar dan membuka kamar Evie Tamala yang sedang memijit kepalanya seperti kena pusing, jilba warna hitam terpasang rapi di kepalanya, kedatanganku yang nekada itu sampai membuat Evie Tamala terperanjat sambil menggeleng pelan, namun matanya berat karena rangsangan obat itu. Posisi duduk di ranjang itu semakin tidak karuan, bagian rok bawahnya tersingkap namun Evie Tamala tidak menyadari kalo aku menatap pahanya yang mulus itu, kukancing kamarnya itu. Lalu aku mendekati,wanita berjilbab ini gemetaran melihatku dengan mata sayu, sesekali memejamkan matanya yang berat menahan gelombang rangsangan birahi dari obat itu. Aku duduk di sampingnya, badannya lemas seperti orang tak bisa melawan, kuraba pahanya itu sampai membuat Evie Tamala menggeliat
“Jangaaaan … “ cegah Evie Tamala dengan tangan gemulai, kuelus pahanya sampai ke selakangannya sampai membuat Evie Tamala menggeleng geleng, kesadarannya masih menyisakan sedikit, namun rangsanganku sampai membuat Evie Tamala semakin terangsang, matanya terpejam merasakan sentuhan tanganku yang bergerilnya menyingkap rok panjang itu
“Eehh ssssshh sssssshhh .. aaaaaahh .. aaauh . duuh … enaaaaaak .. “ sahut Evie Tamala dengan suara tak karuan mendesah itu, kutarik celana dalamnya sampai membuat Evie Tamala terpekik matanya membuka dipaksakan.
“Tolong jangaaan .. jangan .. ini dosa “ cegah Evie Tamala menahan tanganku yang sudah menarik celana dalamnya itu, aku kemudian langsung memeluknya, menghujani dengan pagutan, Evie Tamala tidak menanggapi, namun tak lama kemudian bibirnya membuka dan kami saling memagut dengan mesra, Evie Tamala memejamkan matanya menikmati pagutan itu
“Oooh ssssssssssh sssssssshhh … “ desis Evie Tamala ketika lepas kami berpagutan dengan lebih lama, tanganku bergerilnya sampai masuk ke gamisnya serta meremas buah dadanya yang sedikit kendor itu. namun buah dadanya lama lama menjadi mengeras seiring rangsangan itu. Evie Tamala semakin terbakar birahinya, pagutan demi pagutan itu semakin menambah gairahku untuk menggarap wanita berjilbab ini, pelan pelan kunaikan gamisnya dan kuremas buah dadanya. Evie Tamala mendesis tak karuan, matanya terpejam kembali merasakan pagutan dan lumatan serta remasan tanganku di buah dadanya, kutindih dan kumainkan tanganku merangsang lebih dalam.
“Sssssssssssssssssshh sssssssssssshhh sssssssshhh hhh .. “ desah Evie Tamala dengan menggelora, kutarik roknya pada awalnya Evie Tamala menolak, namun aku lebih kuat sehingga rok itu menjadi lepas, kemulusan pahanya ke bawah sangat membuat kontolku ngaceng luar biasa. Mata sayu Evie Tamala sesekali dipejamkan. Kulepas celanaku dan kukeluarkan penisku, setelah celanaku lepas, kutarik tangan Evie Tamala dan kududukan lagi, tangannya kugiring ke penisku, ketika tangan evi menyentuh penisku langsung kaget
“Aaaaaaaaaaaaah .. jangaaan .. jangaaaaaaaaaaaaaaan …aaakuu ini muslimaah .. orang taaat beribadah “ tolak Evie Tamala dengan mata membesar, namun kemudian menjadi sayu, kusingkapkan ekor jilbab itu ke pundaknya
“Orang beribadah juga butuh seks khan, Teh Evie .. nikmati kontolku dong Teh “ bisiku sampai membuat Evie Tamala menahan nafas, kubuka tangannya dan kuarahkan kembali, kali ini tangan Evie Tamala mengcengkeram batangku dengan kuat, mata Evie Tamala sampai melotot menyaksikan batangku kembali itu, dadanya naik turun dengan tegangnya
“Ayo deh Teh Evie .. kulum kontolku “ kataku mendesak itu, mata Evie Tamala menggeleng geleng lagi
“Enak kok Teh .. rasakan saja .. masukin mulut Teh Evie .. sedot dan jilati “ racunku semakin menggila dengan menaikan gamisnya yang turun kembali, kemudian kutekan kepalanya yang berjilbab itu semakin dekat dengan batangku, Evie Tamala berusaha melawan namun tidak kuat lagi, panas tubuhnya sangat mempengaruhi libidonya itu, pelan pelan menjilati batangku itu.
Kubiarkan wanita berjilbab ini menjilati batangku dengan pelan pelan matanya terpejam merasakan setiap jilatan demi jilatan
“Teh .. gamis Teh copot dulu yaa .. aku pengin melihat tubuh Teh Evie, kataku dengan memaksakan gamisnya keluar ke atas, tangan Evie Tamala melepaskan batangku, kulepas gamisnya itu
“Aayo Teh .. jilatin lagi .. “ ajakku dengan kembali mendorong kepala wanita berjilbab ini, kali ini Evie Tamala hendak berontak dengan menatapku, namun sorot mataku lebih tajam, Evie Tamala seperti ketakutan
“Telan deh Teh .. ayo Teh Evie .. aku yakin Teh Evie doyan kontol “ kataku semakin vulgar sambil membuka kaitan branya itu, selepas branya lepas aku langsung meremas kekenyalan buah dadanya itu. Desisan Evie Tamala semakin santer, kali ini membuka mulutnya dengan lebar dan menelan batangku dengan lahap
“Enak khan Teh “ rayuku dengan merangsang sambil meremas buah dadanya dengan lembut. Evie Tamala terus melakukan kuluman itu, kuarahkan hapeku di dekat meja ranjang itu untuk merekam adegan Evie Tamala mengulum batangku dengan mata terpejam menikmati. Tubuhnya yang sudah telanjang dan hanya menyisakan jilbab warna hitamnya bertengger di kepalanya.
“Sudah Teeeh .. giliranku bermain dengan memek Teh Evie . “ kataku menahan kepalanya itu, mata Evie Tamala masih terpejam dan kadang membuka dengan sayu, badannya yang mulus itu lemah gemulai, berat sekali melawan logika dan imannya ketika sudah dirangsang sedemikian hebatnya, kutarik kepalanya dan kurebahkan ke ranjang, aku kemudian langsung mengangkangkan pahanya, kujilati vaginanya yang sudah basah itu, jembutnya benar benar lebat sekali, namun sangat rapi.
seksi evie tamala “Sssssssssssssssh ssssssssssssshh aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh ssssssssshhh sssssssshh aaaauh “ desis Evie Tamala merasakan jilatan lidahku di belahan vaginanya itu, kuremas buah dadanya untuk memberikan rangsangan lebih membuat Evie Tamala semakin menggeliat dengan gemulai, kubuang pakaian gamis dan roknya ke lantai, pakaianku juga kusingkirkan, luar biasa indahnya muslimah ini dengan kepala berjilbab sedang bagian dada ke bawah polos tanpa penutup sampai sekali, kepalanya menggeleng geleng dengan mata terpejam merasakan oralnya yang menghancurkan sendi sendiri keimanannya.
“Waaaaauh aaaaaaaaaaaauuh sssssssshh aaaaaaaah aaaaaaaauh .. “ lenguh Evie Tamala dengan semakin menggeliat, rangsangan semakin menghebat.
Vaginanya masih terlihat sempit, kubuka daging yang menutup belahan itu sampai membuat Evie Tamala menggigit bibirnya, tangannya ikut meremas buah dadanya.
“Teruuuuuuuuuus aaaaaaaaaaaaaah .. sssssshh sssssssssshh enaaaaak sssssshh hhh “ desis Evie Tamala semakin tak karuan, lidahku menjulur julur, bibirku menghisap sampai membuat Evie Tamala menggeliat bak cacing, geliat tubuhnya sangat merangsangku.
Vaginanya itu kukuak dan julurkan lebih dalam membuka kemaluan itu agar batangku bisa menerobos masuk ke liang surgawinya. Kumainkan kiltorisnya itu sampai membuat Evie Tamala semakin tak karuan geliat tubuhnya montang manting ke kanan kiri, kepalanya menggeleng geleng dengan mata terpejam. Lubang yang semakin memerah seiring jilatanku itu kuterobos dengan lidahku. Kuremas buah dadanya agar lebih terangsang.
Kujilati terus liangnya dan klitorisnya dan aku pengin segera menenggelamkan kontolku di memek Evie Tamala. Segera aku langsung pasang posisi memegang batangku kulebarakan pahanya dan kutekan kepala penisku ke lubang becek nan merah itu, awalnya Evie Tamala meringgis merasakan desakan batangku, kudesak dengan kuat sampai membuat Evie Tamala menjerit
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. sakiiiiiiiiiiiiiiiiiiit “ erang Evie Tamala dengan mata berarir merasakan kesakitan batangku masuk, matanya membuka pelan pelan, kesadarannya kelihatan semakin kentara dengan mata melotot, matanya melihat ke bawah ketika batangku hendak tenggelam, tangan Evie Tamala menahan selakanganku
“Jangan .. jangaaaan aaaaaah .. tolong deeh .. jangan lakukaaan “ tahan Evie Tamala dengan suara yang masih berat, kutarik tangannya dan kudesakan batangku membuat Evie Tamala semakin pengin memberontak, tapi tenaganya sudah lemah habis menggeliat tak karuan. Matanya kemudian menatapku sehingga aku langsung menindihnya dan melumat bibirnya
“Aaaaaaaaaah please aaaaaah “ tahan wanita berjilbab itu setelah aku berhasil memagut bibirnya, kemudian kudesakan batangku lebih dalam sampai membuat wanita berjilbab ini menjerit lagi
“Aaaaaaaaaaauuh , aaampuun aaaaaaaaaaaah “ tahan Evie Tamala dengan kuat di kepalaku, tangannya kini mencakar hendak berontak, namun aku terus mendesak dan menarik batangku sehingga semakin amblas, kudiamkan sejenak Evie Tamala berontak hendak mencakarku.
“Teriak Teh .. teriaklah “ ancamku dengan membetot kedua tangannya
“Aampun .. jangan lakukan .. jangan perkosa aaakuu “ iba Evie Tamala dengan mata sayu,
“Sudah terlambat Teh .. kita sedang bercinta .. aku tidak memperkosa Teh Evie .. kita bercinta suka sama suka Teh .. “ bisikku dengan pelan membuat mata Evie Tamala membesar.
“Tapi .. tapi “ sahut Evie Tamala tidak bisa berkata kata. Kudesakan batangku lebih dalam, jepitan vaginanya sangat sempit karena batangku besar itu.
Aku langsung menggenjotnya membuat Evie Tamala memejamkan matanya, kunikmati genjotanku itu dengan pelan pelan, Evie Tamala kemudian hanya bisa ah uh ah uh saja merasakan nikmatnya kontolku pelan pelan menyeruak masuk sampai lebih dalam, kuhujamkan batangku dalam dalam sehingga mentok di vaginanya dengan teriak kesakitan Evie Tamala
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauh “ jerit Evie Tamala dengan keras.


»» Baca selengkapnya.....

Pesta sex Dengan Wanita Berjilbab




Aku pengin melakukan pesta seks, namun aku merasa sangsi apakah niat busukku ini terlaksana, aku pengin niat ini terlaksana, penginku pesta seks ini dihadiri oleh wanita berjilbab, Marissa Haque, Elma Theana, Inneke Koesherawati, Cheche Kirani, dan Zaskia Adya Mecca. Marissa Haque dan Elma Theana bisa aku ajak threesome, kini saatnya aku pengin menggeluti semua wanita itu dalam satu ranjang, aku pengin mereka bercinta denganku memakai jilbab. Segeralah niatku pengin kulakukan, jadi aku membutuhkan tempat tersendiri untuk melakukan hajat itu. Niatku ini aku utarakan pada Marissa Haque yang merupakan wanita berjilbab paling doyan dengan kontolku. Demikian pula dengan Inneke Koesherawati yang merupakan wanita berjilbab juga, gemar dikontolin dan diewe. Sementara itu aku, dengan Marissa Haque dan Elma Theana yang sedang kugeluti itu, Marissa Haque menindihku di sebelah kiri dan Elma Theana sebelah kanan.
“Bu Marissa .. gimana kalo kita nambah orang bisa pesta sex ?” tawarku yang dijawab dengan tawa panjang Marissa Haque, Elma Theana sendiri dengan gemas mencubiti aku
“Enaaaak ajaan aaaaaaah .. masak bagi bagi .. enakan kita bertiga donk “ sungut Elma Theana dengan nakal meremas batangku itu. Marissa Haque memandangku dengan tersenyum, Marissa Haque tahu kalo aku sudah bisa berpesta sex, Marissa Haque selalu kebanjiran dikontoli olehku, jadi Marissa Haque langsung ambil inisiatif.
“Kira kira siapa sih yang kamu inginkan ?” tanya Marissa Haque dengan menyingkirkan tangan Elma Theana yang mempermainkan penisku, Elma Theana mengalah dan kini Marissa Haque yang meremas penisku.
“Hmmm .. Inneke .. Koesherawati “ sahutku cepat
“Susah itu orang .. kamu kok maunya berjilbab sih .. dosa aah .. gangguin istri orang “ sungut Marissa Haque namun kemudian menyadari ucapannya, Marissa Haque takut tidak dikontoli, itulah yang membuat Marissa Haque selalu meluluskan keinginanku, pernah suatu hari Marissa Haque menolak permintaanku, aku sampai tidak mau menyetubuhi Marissa Haque, Marissa Haque sampai frustasi dan sedih.
“Cuma itu ..?” sahut Elma Theana dengan semakin gemas menarik tanganku agar meremas buah dadanya, kedua wanita ini habis aku setubuhi, mereka berdua sampai berebut spermaku yang muncrat ke vagina Marissa Haque.
“Nggak jugaaa .. aku pengin Cheche Kirani .. “ sahutku dengan tertawa
“Baaaaaaah .. permintaanmu sulit, sayaaaaaaaang .. apa mereka doyan seks seperti Bu Marissa dan Tante Elma ?” tanya Marissa Haque dengan bangun, lalu memamerkan vaginanya yang memerah itu.
“Lha aku sudah menggenjot Inneke dan Cheche .. tanya aja mereka … “ kataku cuwek
“Haaaaaaaaaaaaaah .. sialan kau Han .. Burhan .. kamu kok doyan wanita berjilbab sih .. payah .. bisa didemo orang tauk “ kata Marissa Haque dengan senewen
“Justru itu .. aku pengin bercinta beramai ramai dengan kalian .. tugas kalian hanya menjebak mereka saja, bilang aja satu satu itu telah menjalin selingkuh denganku, kalo nggak mau datang, beberkan saja sama suaminya .. enteng khan . “
marissa-haque “Ck ck ck ck .. jadi kamu sudah meniduri mereka ? Inneke dan Cheche .. duuuh .. kontolmu benar benar perkasa sayaaang .. aku mau lihat seberapa kuat kontolmu bertahan di keroyok kami berempat… “ goda Elma Theana yang semakin senang dengan pesta seks itu.
“Kurang tambahin satu lagi deeh .. aku juga menjalin cinta dengan Zaskia Mecca .. “ sahutku dengan bangun dan memeluk Marissa Haque yang memamerkan vaginanya dengan duduk bersila.
“Brengsek kau Han . suka nidurin istri orang .. payah aaaaaaah .. perusak rumah tangga orang ?” sungut Marissa Haque dengan menggaruk kepalanya.
“Lha Bu Marissex merasa dirusak nggak ? “ tanyaku balik yang disambut sikap diam Marissa Haque, Elma Theana hanya bisa tersenyum nakal mencubit lengan Marissa Haque.
“Mari Bu Marissex .. hubungi mereka satu persatu .. atau nggak aku sodokin lagi memekmuu “ ancamku yang ditanggapi dengan menggigit bibirnya pertanda berat melakukan tugas itu. Aku mendesak lagi
“Bu Marissex mau memeknya busuk apa ?” ancamku lagi sehingga Elma Theana menengahi. Marissa Haque masih diam saja, terasa berat harus membuka aibnya.
“Sudahlah Bu Marissex .. kita berdua yang menghubungi .. aku suka pesta seks kok .. semoga Bu Marissex menikmati juga .. please .. sayang khan Bu .. kalo memek kita nggak dapat jatah digenjot sama kontolnya Burhan .. gedhe lho kontolnya Bu .. Bukankah Bu Marissex cinta dia .. kalo cinta segera lakukan donk .. aku juga pengin digenjot lagi “ Elma Theana mendukung ide gilaku itu.
Marissa Haque masih diam, sehingga aku menjadi makin kesal.
“Kau benar benar lonte Marissa .. akan kuembat anakmu yang satu ..Chikita, akan kuperawani dia“ makiku kesal membuat Marissa Haque langsung memelukku.
“Jangan Haan . jangan lakukan itu .. baiklah Bu Marissa akan melakukan apa keinginanmu .. tapi tolong ya .. kamu kudu yakin terus mengkontoli memek Bu Marissa .. kamu tahu Bu Marissa berat kalo nggak kamu kontoli .. Bu Marissa masih butuh pemenuhan batin .. demi kamu Bu Marissa akan melakukan, tapi nggak bisa aku telpon .. aku harus bicara dengan Inneke dan Cheche .. baiklah .. kapan kami harus menemui mereka ?” tanya Marissa Haque dengan mengalah.
“Setelah aku memberikan bekal padamu untuk pergi .. aku pengin mengkontoli memekmu sekali saja .. “ ajakkku dengan mendorong Marissa Haque telentang, Marissa Haque langsung membuka selakangannya.
“Nggak sabar ya Bu .. “ godaku
“Iyaa .. masak kamu tega sih .. ninggalin, nggak kamu genjotin tempek Bu Marissa “ jawab Marissa Haque dengan tertawa mesum.
“Di tasku ada bra dan celdam milik Inneke .. kasihkan saja .. itu dari akuu “
“Haaaaaah, jahat kau sayaaaaang .. bawa bawa barang perempuan ke sini .. mana Han ?” lonjak Elma Theana dengan gemas menarik tasku di bawah ranjang, Elma Theana langsung membuka tasku dan mendapatkan bra dan celdam warna coklat muda. Elma Theana dan Marissa Haque langsung tertawa keras.
“Bisa aja kamu nidurin Inneke .. dia tuh istri yang patuh dan taat .. “ sahut Elma Theana dengan gemas.
“Sudahlah .. Tante Elma .. oral donk kontolku .. kali berdua akan kukontoli .. ayo undi dulu .. siapa giliran dikontoli pertama .. “ ajakku dengan menarik tangan Marissa Haque yang tiduran telantang itu, diambilnya uang recehan, Marissa Haque memilih angka dan Elma Theana memilih gambar, Elma Theana yang melemparkan uang koin itu. Pilihan terjatuh pada Elma Theana berarti Marissa Haque mendapatkan giliran kusemprot dengan spermaku, Marissa Haque langsung terlonjak kegirangan.
Elma Theana langsung membungkuk dan mengulum batangku dengan rakus, Marissa Haque bersimpuh dan mengajakku saling memagut dan menghisap, aku melumat bibir manis Marissa Haque dengan rakus, Marissa Haque tak kalah meladeni lumatan demi lumatan itu, sementara Elma Theana di bawah kami sedang melakukan oral dengan mengjilati serta mengulum batangku dengan rakus.
“Oh .. Haan ..sayaaaaaaaang ……. ssssssshh sssssssssshhh ssshhh hhhh .. “ desis Marissa Haque ketika melepas lumatanku yang semakin ganas serta tanganku yang nakal mengelus elus dan meraba raba vagina Marissa Haque itu, vaginanya membasah sekali pertanda birahi, dihelanya nafas kemudian memperbaiki jilbab warna hijau itu, kemudian kembali menyerbu bibirku lagi.
elma[4] “Teruuus . Bu Marisssaaaaaaa ..Oooh .. aku bibirmu, sayaaaaaaaang “ sahutku di selan sela melumat bibir Marissa Haque dan kini tanganku naik meremas buah dada Marissa Haque sehingga dirinya melenguh tak karuan akibat remasanku yang keras itu.
“Mhhh ..mmmmmmmhh .. hhhhmm .. nikmaaatnya kontol ini .. ck ck ck “ puji Elma Theana yang memandang ke batangku mengkilap akibat air liur Elma Theana. Kurasakan Elma Theana semakin rakus menjilati batangku, kutahan kepala Marissa Haque dan kutarik kepala Elma Theana itu.
“Memekmu biar dioral Bu Marissex, Tante Elmaaaaa “ sahutku dengan menarik tangan Elma Theana sehingga kami bertiga saling bersimpuh, kuremas buah dada Elma Theana, Elma Theana hanya mesam mesum saja melihat tingkahku yang gemas sama buah Elma Theana itu.

“Enak ya Haan susu Tante Elmaaaaa ?“ goda Elma Theana dengan meremas batangku dengan tangan kirinya yang paling dekat dengan penisku
“Susu Tante Elma juga enaaaaak .. aku pengin ngisep puntingmu, Tante “ kataku dengan membungkuk membuat Marissa Haque langsung meremas kepalaku
“Teruus isep punting susu tantemu, sayaaaaaaang “ kata Marissa Haque memberikan semangat padaku. Elma Theana langsung menggelinjang merasakan isap mulutku yang menyedot punting susunya itu. Kunikmati setiap detik isapanku sampai Elma Theana mendongak merasakan kenakalanku yang tidak hanya mengisap puntingnya, namun buah dada sebelah kirinya aku remas remas dengan nikmat
“Sudaaah sayaaaaaaaang .. Bu Marissa mau oral memek Tante Elmaa .. kamu oral memek Bu Marissa ya “ ajak Marissa Haque dengan menarik kepalaku yang masih menyusu di buah dada Elma Theana itu. habis menarik kepalaku itu, Marissa Haque langsung melumat habis bibirku, kemudian langsung menekan ke bawah sehingga aku berhadapan dengan vagina Marissa Haque yang merekah dan membasah itu, Sedang Elma Theana langsung berebah di belakangku
“Jangan begitu dong, sayaaaaaaaang … Bu Marissa mau oral memek tantemu .. “ sahut Marissa Haque dengan menarik tanganku, sehingga aku menyingkir, Marissa Haque langsung menungging di selakangan Elma Theana kemudian menjilati vaginanya
“Oh .. Bu Marissaaaaa aaaaaah .. Bu Marissa naakaaaaaaaaaal aaaaaah .uuuuuh aaaaaaaaauh “ lenguh Elma Theana keenakan dijilati vaginanya oleh lidah Marissa Haque itu. Aku langsung berpindah tetap, kususupkan kepalaku di bawah vagina Marissa Haque, kupegang kedua paha Marissa Haque dan kuelus elus kemudian, Marissa Haque menurunkan selakangannya sehingga kini menjadi pemandangan yang sangat vulgar sekali, Elma Theana dioral oleh Marissa Haque di vaginanya, dan aku mengoral vagina Marissa Haque dengan rakusnya, kujilati klitorisnya itu membuat Marissa Haque sampai berhenti menjilati dan menghisap belahan vagina Elma Theana itu.
“Oh .sayaaaaaaaang .. jilat teruuus tempek Bu Marisssaaaaaa .. “ lenguh Marissa Haque dengan kembali bermain dengan liang becek milik Elma Theana itu. Dihisapnya kemudian belahan vagina Elma Theana dan membuat Elma Theana sampai menggeliat bak cacing kepanasan, apalagi Marissa Haque juga meremas remas buah dada Elma Theana dengan tangan kirinya, aku pun tak kalah kuremas buah dada Marissa Haque yang menggantung sangat indahnya itu, kurasakan setiap remasanku dan membuat Marissa Haque menggeliat bak cacing kepanasan
“Sayaaaaaang aaaaaaaaaaaaah .. pelaaan aaaaaah aaaaaaaaauh aaaaaaauuuh “ erang Marissa Haque dengan menahan pada buah Elma Theana kemudian kembali menjilati memek Elma Theana.
Pecumbuan itu membuat kami saling mengerang penuh nafsu, Elma Theana tidak tahan sehingga langsung menahan kepala Marissa Haque dan mengajak saling memagut, dua wanita itu bak lesbi yang memadu cinta, keduanya tidak hanya saling memagut malah bermain lidah dengan rakusnya, kemudian saling melumat bersamaan. Bunyi kecapan bibir dan lidah mereka membuat aku menjadi berhenti mengoral vagina Marissa Haque.
Elma Theana kembali rebahan dengan membuka pahanya lebar lebar
“Haan .. cepetaaan donk .. segera sodokin memek tantemu .. jangan lama lama .. tante pengin merasakan lagi kontolmuuu “ ajak Elma Theana dengan bernafsu, Marissa Haque memberikan ruang padaku.
“Bukan begitu, Tanteee .. tante yang menaikan aku yaaaa .. “ ajakku dengan menarik tangan Elma Theana kemudian bangun, gantian aku yang rebahan langsung saja Elma Theana sudah menaikki tubuhku, sedang Marissa Haque sampai tertawa
“Tante nggak sabaaaaaaaaraan yaaaaaa di kontolin .. “ sahut Marissa Haque dengan meremas pantat Elma Theana, Elma Theana sampai menggoyang erotis di matanku. Elma Theana kemudian menduduki aku, memegang batangku dan mengarahkan ke vaginanya.
Marissa Haque di belakang tubuh Elma Theana memegang pinggangnya kemudian menekan pinggang itu untuk membantu Elma Theana agar penisku cepat tenggelam
“Haaaah . Bu Marissa nakaaaal aaaaaaaaaah” erang Elma Theana dengan keras ketika batangku langsung melesak ke vagina Elma Theana yang membasah itu, kurasakan jepitan Elma Theana meremas batangku, Elma Theana menarik lagi, bahkan Elma Theana dengan memaksakan diri agar batangku bisa cepat cepat ludes.
Pelan pelan batangku masuk mili demi mili centi demi centi dalam vagina Elma Theana. Dengan menekan kuat batangku akhirnya lenyap juga dalam vagina Elma Theana yang hangat itu, Marissa Haque di belakangnya langsung memeluk Elma Theana dan meremasi buah dadanya
“Uuuuuuuuuuuuuuuuh ..aaaaaaaaaauhh “ lenguh Elma Theana tak karuan dengan naik turun, kurasakan genjotan Elma Theana cepat dan mantap, Elma Theana mengerang erang dengan suara yang keras, kurasakan setiap genjotan itu penisku seakan akan dikunyah dalam vaginanya.
Menit demi menit, Marissa Haque terus meremasi buah dada Elma Theana, sesekali mereka berdua saling melumat dengan rakus, aku sendiri mengelus elus paha Elma Theana yang mulus itu, kurasakan sentakan batangku yang keluar masuk itu membuat Elma Theana tidak tahan.
Sudah lebih lima menit Elma Theana menggenjotku, vaginanya mennyempit dengan cepat dan akhirnya Elma Theana menegang dengan kaku
cheche k“Oooooooooooooh aaaaaaaaaakuuuuuuu sampaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaiii “ teriak Elma Theana dengan keras kemudian berkelonjotan tak karuan. Sehabis mengucurkan cairan hangat itu, aku mendorong Elma Theana dari depanku, kutarik tangan Marissa Haque dan kutindih ke belakang, kutekan batangku dengan kupegang, Marissa Haque membuka pahanya, kudesakan membuat Marissa Haque berteriak tak karuan
“Sayaaaaaaang pelaaan aaaaaaah aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuh “ erang Marissa Haque kesakitan ketika batangku yang besar itu menerobos ke vaginanya. Marissa Haque sampai meringgis sambil menggigit bibirnya sesekali badannya menggeliat ke sana kemari bak cacing kepanasan.
Marissa Haque sampai menahan ke perutku karena kesakitan aku masukin vaginanya, namun Marissa Haque kemudian membiarkan aku menusuk dan menekan serta menarik berulang ulang
“Yaaa .. tekan lagi sayaaaaaang aaayoo .. kontolin Bu Marisssaaa… ayo kontolku sayaaaaaang .. “ ajak Marissa Haque dengan penuh bernafsu
“Kurang binaaaaaaaaal “
“Uuuuh .. kontol .. ayo masukin rudalmuu .. entotin Bu Marisssaaa … semprot air manimuu “ kata Marissa Haque semakin tidak karuan dengan mendongak ke atas. Matanya terpejam sangat erat merasakan desakan batangku semakin menggila mengobok obok vaginanya itu.
“Dikit laagii ., .. Ooh .. enaaknya kontolmu sayaaang .. Bu Marissa cinta sama kontolmuu .. Oh Haan .. aaayoo .. sodoookin Bu Marissa .. genjot Bu Marisssaaamuu .. Bu Marissex .. aakuu milikmuu .. Bu Marissaa milikmuuu .. segalanyaa “ ucapan gila Marissa Haque yang terkenal alim dan taat itu teryata sangat doyan seks dan gemar bicara kotor, malah wanita terkotor di ranjang yang aku kenal.
Aku kemudian menggenjotnya dengan pelan pelan membuat Marissa Haque merem, kemudian membuka matanya, namun bola matanya hanya memutih, Marissa Haque ikut tergoncang goncang seiring sodokanku, aku kemudian bangun dan duduk, kuangkat kaki kiri Marissa Haque dan kutumpang di pundaku, Marissa Haque menjerit keras ketika aku menghujamkan penisku dalam dalam dengan keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaauuuh ssssssssshhh sssssshhhhhh .. “ desis Marissa Haque, Elma Theana kemudian bangun dan langsung duduk di samping Marissa Haque.
“Pegang tangan Bu Marissex tantee .. “ perintahku yang disambut Elma Theana langsung berada di belakang kepala Marissa Haque.
“Jangan Haaan .sayaaang jangaaaaaaaaaan “ sahut Marissa Haque menghindar tangkapan tangan Elma Theana, kini jadilah Marissa Haque bak diperkosa, kedua tangannya dipegang kuat ke belakang. sehingga aku memegang kedua kaki Marissa Haque, kugenjot dengan cepat dan keras
“Teruus .. Haan .. ponakanku sayaaang .. hajar Bu Marissexmuu . genjotin .. hajar memeknyaa .. kontol hebaat tuuh .. kasihan Bu Marissex mengerang erang “ goda Marissa Haque dengan mencium dahi Marissa Haque yang kebanjiran keringat itu.
Marissa Haque menggeliat bak cacing kepanasan, vaginanya semakin menyempit dengan cepat, aku juga tidak tahan lagi, genjotan demi genjotan kulakukan
“Yaang kerasss .. maaau aaaah ….. “ lenguh Marissa Haque tak karuan.
Genjotan keras kuulang lagi, Marissa Haque akhirnya mendapatkan orgasme dengan berteriak keras
“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuh “ erang Marissa Haque dengan nafas bak terputus, tubuhnya melengkung ke atas, vaginanya menjepit kuat batangku. Vaginanya kemudian mengucurkan cairan panas membasahi batangku.
Aku terus menggenjotnya saat Marissa Haque merasakan orgasme itu.
“ooh sayaaang sudaah sudaah aaaaah . nggak kuaat .. aaampuuun “ keluh Marissa Haque merasakan kesakitan vaginanya aku sodok sodok sampai mentok.
“Teruus hajaaaaaaaaar “ Elma Theana memberikan semangat. Aku terus menghajar memek Marissa Haque dengan sekuatku, aku sudah tidak tahan, kulihat Marissa Haque sudah sangat pasrah dengan merem rapat sekali. Kuhujamkam dalam dalam ketika aku mencapai orgasme
“Croooooooooooot ..croooooooooot ..croooooooooot “
Aku langsung menarik batangku ketika menyemprot tiga kali, kutahan bagian depan batangku
“Tantee .. kulum .. masih ada sisa spermaaaa “ ajakku pada Elma Theana, Elma Theana langsung membungkuk kemudian menelan batangku bulat bulat, ketika penisku kulepas, batangku muncrat dua kali sperma walau tidak keras namun masuk dalam mulut Elma Theana, seketika itu juga batangku diemut dan dikulum kulum serta disedot sedot. Kulihat Marissa Haque masih lemas tak berdaya, aku pun akhirnya ambruk ke belakang dengan sejuta nikmat. Elma Theana langsung menindihku, menghujani dengan ciuman di mana mana.
“Ponakan tante ini hebat .. kontolmuu kuat sekalii “ puji Elma Theana dengan gemas. Aku basah kuyub akan keringat birahi itu, ranjang berantakan, becek di mana mana. Elma Theana memelukku dan memberikan ciuman mesra. Marissa Haque kemudian bangun, mengelap vaginanya sendiri yang penuh dengan air maniku, tangan yang mengelap itu dibawa ke mulutnya dan dihisapnya sperma itu, sampai sampai Marissa Haque tak ingin setetes sperma terbuang sia sia. Sungguh wanita paling jalang dan binal Marissa Haque ini. Kami istirahat sebentar, tak lama kemudian Marissa Haque mengajak Elma Theana mandi dan berangkat menuju ke rumah Inneke Koesherawati.
Keduanya pamit dengan meremas batangku bergantian, bahkan dengan berlipstik mereka sempat menjilati batangku sesekali, kemudian pamit, aku mengantar mereka sampai pintu depan sambil tanganku meremas kedua pantat wanita berjilbab itu.
Di rumah Inneke Koesherawati dan Cheche Kirani
Kedua wanita ini menyampiri rumah Inneke Koesherawati, Inneke Koesherawati sampai terkejut jika tiba tiba teman lama itu muncul dengan mobil metalic silver, kebetulan rumah Inneke Koesherawati sedang sepi, suaminya bekerja.
“Halo Jeeng .. tumben ke sini .. “ sapa Inneke Koesherawati pada Marissa Haque dan Elma Theana itu. Ketika membuka gerbang rumahnya dan mobil itu masuk ke dalam halaman depan rumahnya.
“Iyaaa nich .. ada yang perlu kami bincangkan .. “ kata Elma Theana tanpa malu malu lagi.
“Soal apa Jeng . “ tanya Inneke Koesherawati pada Marissa Haque yang hanya tersenyum saja
Inneke_Shaka_KG_35349_f_27357“Masalah pribadi aja .. kita masuk ke mobil saja . ini urgent, ada sesuatu untukmu Jeeng Innekee “ sahut Marissa Haque dengan membuka kembali mobilnya. Inneke Koesherawati masuk, Elma Theana kemudian mengeluarkan bra dan celdam
“Apa apaan ini ?” tanya Inneke Koesherawati dengan terkejut
“Kau ndak usah tutup rahasia kehidupan seksmu, Inneke “ sudut Elma Theana dengan tersenyum
“Aku nggak ngerti yang kalian omongkan .. aku hanya bercinta dengan suamiku saja “ elak Inneke Koesherawati dengan menatap tajam pada Marissa Haque yang hanya tersenyum manis itu.
“Itu dari Burhaaaaan “ sahut Marissa Haque kemudian, Inneke Koesherawati sampai terkejut.
“Aku nggak kenal dengan nama itu .. “ tolak Inneke Koesherawati dengan hendak pergi dari mobil itu. Namun Elma Theana mencegahnya
“Kau mau aman Jeeng .. ?” tanya Elma Theana dengan mencekal tangan Inneke Koesherawati itu, Inneke Koesherawati menjadi tertahan
“Aku tak kenal “ bantah Inneke Koesherawati dengan ketus
“Kau suka kontol Burhan bukan ? entah berapa kali memekmu digenjot dia, kalo mau aman turuti kami, kalo tidak aku laporkan sama suamimu .. “ ancam Marissa Haque tak kalah ketus.
“Apa maumu ?” tanya Inneke Koesherawati dengan tersinggung
“Kita akan pesta seks, jeng .. Burhan akan mengkontoli memekmu lagi kalo kamu mau diajak pesta seks, kalo tidak jangan harap kau didatangi atau mendatangi diaaa “ sahut Elma Theana dengan tersenyum
“Sialan bajingan itu.. buka rahasia orang . payaaah “ ungkap Inneke Koesherawati dengan menutup mukanya.
“Jadi benar khan .. kalian berdua sudah selingkuh .. ayolah Jeng .. apa kamu nggak rindu dikontoli lagi sama kontol dia yang besar “ sudut Marissa Haque yang semakin kesal dengan sikap Inneke Koesherawati yang susah diajak kerja sama. Kebetulan aku pernah menjepret Inneke Koesherawati ketika kami sedan bersetubuh, Elma Theana membuka hapenya dan memperlihatkan ketika Inneke Koesherawati dengan binal dan jalangnya berpose, penisku menancap dari belakang
“Mau amaan ? kalo ndak kukirim ke suamimu sekarang juga “ ancam Elma Theana tak mau kalah. Inneke Koesherawati hanya bisa diam.
“Sekarang kunci rumahmu .. mari kita pergi .. arjunamu menunggumu “
“Kalian juga gila .. doyan selingkuh jugaa “ maki Inneke Koesherawati masih dengan kesal. Inneke Koesherawati keluar dari mobil kemudian bergegas masuk ke dalam rumah, lalu menelponku.
“Haaan .. kau gila aaaaaah .. napa buka buka rahasia kita “ damprat Inneke Koesherawati dengan kesal.
“Sudahlah Mbaak .. aku yang menyuruh mereka .. aku sudah bosan bercinta denganmu berdua ..sesekali kita pesta seks .. “
“Tapi Haaan .. caramu tak aku sukaaa “
“Ya sudah kalo nggak sukaaa .. kita putus .. “
“Jangan Haan .. jangan .. hanya kontolmu yang sanggup memuaskan akuu .. gimana yaa “ ujar Inneke Koesherawati yang merasa sedih tidak bisa menjalin selingkuh lagi.
“Sudahlah .. datanglah ke rumah Tante Elmaa .. aku menunggu di sana .. jika nggak datang, nggak akan aku kontoli lagi memekmuu .. plus tidak usah tersinggung .. kalian bertiga adalah wanita yang kukagumi .. kalo nggak mau aku tidak mau bertanggung jawab jika kedua temanmu itu lapor pada suamimu “
“Okelah Haan .. aku terimaaa .. “ ujar Inneke Koesherawati yang ternyat sangat takut kehilangan diriku yang sering mengkontolinya.
Kemudian mereka bertiga saling menggoda bagaimana di kerjai olehku, mobil metalic itu melesat ke rumah Cheche Kirani yang sedang ngobrol dengan tetangganya di teras rumah Cheche Kirani itu. Kedatangan mereka tidak mau masuk ke dalam rumah dan hanya berada di depan pagar rumahnya. Cheche Kirani menghampiri mobil itu setelah dicall oleh Marissa Haque. Ketika membuka pintu mobil itu, Cheche Kirani terkejut kalo ada Elma Theana dan Inneke Koesherawati.
“Ada apa kok rame rame kesini .. ayo masuk ” ajak Cheche Kirani dengan tersenyum.
“Kita nggak lama di sini kok Jeng .. duduk dulu yaa “ ajak Elma Theana dengan setengah galak.
“Jangan galak galak Tante Elmaa .. cepat tua ntar “ ledek Marissa Haque.
zaskia7“To the point saja, Jeng Cheche .. eeh kamu kenal Burhan sejak kapan ?” tanya Marissa Haque tanpan basa basi, kontan pertanyaan itu membuat Cheche Kirani langsung merinding, sudah entah berapa kali Cheche Kirani kusetubuhi, bahkan sampai subuh aku pernah menyetubuhinya. Cheche Kirani hany menunduk saja kalo selingkuhnya ketahuan.
“Apa makasud kalian semua ?” tanya Cheche Kirani yang pasrah ditelanjangi kehidupan gelapnya itu
“Kita semua sudah merasakan kontol diaa .. saatnya kita pesta seks .. jika tidak mau .. aku laporkan sama suamimuuu “ ancam Inneke Koesherawati dengan memeluk Cheche Kirani itu.
Cheche Kirani hanya menggeleng geleng saja, namun tak bisa berbuat apa apa, takut menjadi santapan publik kalo dirinya memang bejat.
“Sungguh terlalu bajingan itu “ maki Cheche Kirani
“Tak pantas kau menghina seperti itu .. kau sudah dapat kepuasan seks dari diaa ..saatnya kita harus membalas .. cuma pesta seks kok, sayaaang .. semalam sajaaa .. besok pagi pulaaang .. , ini masih siang “
Tak lama kemudian mobil berisi empat wanita berjilbab itu berangkat kembali ke Elma Theana untuk berpesta seks, sedang aku sendiri menjemput Zaskia Adya Mecca ketika hendak berangkat ke mall, kami bertemu di parkiran basement, Zaskia Adya Mecca kemudian berpindah mobilku, sampai di dalam kami saling melepas rindu dengan berpagutan, aku bahkan tidak memberitahu Zaskia Adya Mecca untuk pesta seks, kuajak dirinya ke rumah Elma Theana, namun aku tidak memberitahu. Tak banyak yang kami obrolkan Zaskia Adya Mecca sampai kaget ketika masuk ke dalam rumah itu. Namun aku kemudian memondong Zaskia Adya Mecca dan memberikan cumbuan mesra. Zaskia Adya Mecca larut dalam cumbuanku
“Oh Haan .. puasi aaakuu .. “ sahut Zaskia Adya Mecca tidak tahan akan kenakalanku yang meremas buah dadanya itu, kami kemudian bergelut dengan liarnya di ranjang empuk itu, pagutan demi pagutan, lumatan demi lumatan kami lakukan. Kamis sudah bertelanjang dengan bulat, Zaskia Adya Mecca bermain main dengan batangku menjilati dengan rakus
“Sudaah seminggu kamu nggak gauli aku, sayaang “ rengek Zaskia Adya Mecca dengan senang.
Mendadak pintu kamar itu di buka Zaskia Adya Mecca langsung kaget melihat 4 wanita masuk dengan anggunnya, Inneke Koesherawati, Marissa Haque, Cheche Kirani dan Elma Theana.
“Haaaaaaaaaaaaaaaah “ lonjak Zaskia Adya Mecca dengan ketakutan, menutupi badannya yang telanjang itu dengan pakaiannya, jilbabnya masih berada di kepalanya
“Lengkap sudah kita pestaaaaaaaaaaaa “
Inneke Koesherawati dan Cheche Kirani maju dan langsung menampar pipiku keras
“Bajingan kamu .. buka rahasia orang “ maki Inneke Koesherawati dengan kesal. Aku tak terima, hendak kutampar balik muka Inneke Koesherawati, namun aku batalkan.
“Sudah jeeeng .. kok marah marah .. mana janjimu nggak marah tadi ? “ Marissa Haque menengahi kami.
Inneke Koesherawati langsung meminta maaf padaku. aku langsung memeluknya, Zaskia Adya Mecca masih shock .. kalo sore ini ada pesta seks beramai ramai, satu pria dengan lima wanita berjilbab. Gilaaaaaaaaaaaaaa
Tunggu lanjutan pesta seks artis berjilbab ini bersama dengan Inneke Koesherawati, Marissa Haque, Cheche Kirani, Elma Theana dan Zaskia Adya Mecca dalam cerita lanjutannya.



»» Baca selengkapnya.....