kontolnya dengan penuh

Ringkasan ini tidak tersedia. Sila klik di sini untuk melihat siaran.
»» Baca selengkapnya.....

Mbak Lusi menjerit puas

Ariel BCL

Ngentot dukun demi PNS - Nama gw Bondan ( nama samaran )! Gw baru lulus kuliah dan kepengen sekali menjadi seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil ) masa depan cerah gitu kata orang! menjadi PNS merupakan impian bagi sebagian besar orang! Bergagai cara dilakukan agar bisa lolos tes CPNS. ikut bimbingan tes CPNS, mengasi uang pelicin, menyewa joki, sampai ke dukun sekalipun akan dilakukan. Entah karena putus asa setelah beberapa kali gagal dalam tes, akhirnya gw juga memakai jasa dukun atau orang pintar dan bukan mbak errot lho. Menurut info yang gw peroleh dari sahabatku , ada seorang dukun di pinggir kota yang dulu pernah meloloskannya menjadi PNS.

Malam itu gw sendirian pergi mencari rumah dukun itu. Setelah sempat muter-muter nanya sana-sini, akhirnya gw tiba di sebuah rumah sederhana yang nyaris tidak terlihat dari jalan raya. Halamannya yang luas dan tertutup rimbunnya pohon-pohon mangga membuat suasana menjadi sejuk dan tenang. Setelah beberapa kali mengetuk pintu, seorang wanita setengah baya dengan senyum ramahnya membukakan pintu.

“Permisi, apa benar ini rumahnya Mbak Lusi ( nama samaran juga )?” tanya kemudian.

“Oh iya, saya sendiri. Silakan masuk, Pak!” Setelah dipersilakan duduk, tanpa basa-basi gw segera memperkenalkan diri dan langsung mengutarakan maksud kedatanganku.

“Ooo, jadi Pak Bondan ini juga pengen jadi PNS tohhhh?”

“Iya Mbak! Saya juga sudah membawa sebotol madu murni sebagai syarat, seperti yang dikatakan teman saya.” Gw menyodorkan satu botol madu murni kepada Mbak Lusi .

“Kalau begitu, silakan Pak Bondan ikut saya ke dalam!” Mbak Lusi beranjak dari duduknya sambil membawa botol madu yang gw berikan tadi. Beliau berjalan menuju ke sebuah kamar di ujung ruangan. Dari belakang gw membuntutinya sambil memperhatikan gerakan pantat montoknya yang membuatku menelan ludah.

Sesampainya di dalam ruangan yang redup itu, Mbak Lusi menutup pintu dan menyuruhku membuka pakaianku.

“Maaf ya Pak Pak ! Tolong pakaiannya di lepas dan silakan berbaring di ranjang itu! Kita akan segera memulai ritualnya!”
“Semuanya, Mbak?” tanyaku malu-malu.

Mbak Lusi tersenyum, “Pak Bondan gak usah malu. Anggap saja saya tidak ada. Toh ini kan juga demi cita-cita Pak Bondan !” Mbak Lusi benar, pikirku. Lagi pula gw sudah terlanjur datang ke sini, jadi gw tidak perlu malu lagi.
Sementara Mbak Lusi menyiapkan kelengkapan ritual, gw segera menanggalkan semua busanaku kemudian berbaring di atas ranjang yang tidak terlalu empuk itu. Beberapa saat kemudian, dengan sebotol madu di tangannya, Mbak Lusi datang dan duduk di sampingku. Sesaat gw sempat melihat Mbak Lusi mengamati tubuh telanjangku. Pandangannya terkesan liar, seolah tengah melihat ayam panggang yang siap untuk di santap.

Dengan duduk bersimpuh di sampingku, Mbak Lusi mulai menuangkan madu murni itu ke sekujur tubuhku. Gw memejamkan mata saat tangan lembut Mbak Lusi mulai menyentuh dada gw, meratakan madu yang lengket itu ke setiap sudut tubuhku. Jemarinya yang lentik dengan lihai menari-nari, meremas-remas dada bidangku dan putingnya, dan mempermainkan bulu-bulu halus yang tumbuh di atasnya. Gw menggigit bibirku sendiri, mencoba mengendalikan aliran darahku yang bergejolak menuju ke arah pangkal paha gw.

“Pak Bondan sudah punya pacar?” tanya Mbak Lusi memecah keheningan.
“Eh, saya baru menikah enam bulan yang lalu, Mbak!”
“ehmmm… jadi masih pengantin baru to! Wah, lagi panas-panasnya dong, Pak !” kata Mbak Lusi meledek.
“Ah, Mbak Lusi ini bisa saja!” Tanpa sengaja tanganku menyentuh lutut Mbak Lusi ketika beliau memindahkan tanganku yang tadi menutupi kemaluanku. Gw juga sempat melirik pahanya yang sedikit tersingkap. Wah, mulus juga pahanya, pikirku. Tanganku jadi betah berlama-lama di atas paha mulus itu. Mbak Lusi membiarkannya ketika tanganku mengelusnya. Bahkan beliau malah melebarkan pahanya. Seolah memberikan tanganku peluang untuk bergerak menelusuri paha bagian dalamnya.

Darahku semakin mendidih manakala dengan lincahnya jemari Mbak Lusi turun ke perutku, membelai bulu-bulu halusnya dan memijat perutku, yang keras dan liat.

“Wah… badan Pak Bondan kekar juga yah? Tinggi lagi. Pasti Pak Bondan rajin olah raga.”
“Ya, setiap enam hari dalam seminggu, setiap pagi dan sore saya usahakan untuk olah raga meskipun hanya sejam. Biasanya sih saya rutin fitnes.”
“wahhhh.. pantesan adik Pak Bondan gede!”
“Maksud Mbak Lusi , adik yang mana?” tanyaku pura-pura bodoh.

“Maksud saya adik yang ini…..” kata Mbak Lusi sambil meremas kejantananku tanpa rasa canggung. Ada rasa kaget sekaligus senang dengan perlakuan Mbak Lusi . Beliau dengan lembut melumuri kejantananku dengan madu, kemudian mengocoknya pelan.

“opsttt … Mbak! Enak…!” gw melenguh nikmat. Gw juga semakin berani dengan menyingkap roknya dan memilin pahanya lebih jauh lagi. Dan ternyata Mbak Lusi menanggapi positif tindakanku itu. Terbukti dengan ia sedikit mengangkat pantatnya agar gw bisa mencapai pangkal pahanya. Wow! Sekali lagi gw terkejut sekaligus senang manakala tanganku menyentuh rambut-rambut halus di antara pangkal paha Mbak Lusi . Ternyata beliau sudah tidak memakai celana dalam.

Perlahan-lahan gw mulai menggosok bibir memek Mbak Lusi yang sudah basah itu dengan jariku. Mbak Lusi bertambah kelojotan dan semakin bersemangat mengocok batang kontolku. Perlahan-lahan batang kejantananku itu mulai membesar dan mengeras. Tanpa rasa jijik, Mbak Lusi mulai menjilati sisa-sisa madu yang menempel di sekitar pangkal paha gw, melumat buah zakarku, kemudian bergerak naik menyapu urat-urat kontolku yang sudah bertonjolan.

“Gimana Pak Pak ? Enak kan?” tanya Mbak Lusi di sela-sela aksinya.
“Ahh… nikmat banget Mbak! Saya belum pernah merasakan senikmat ini!” Gw memang belum begitu berpengalaman dalam hal sex. Selama berhubungan dengan isteriku, kami hanya melakukan dengan cara konvensional saja. Namun kali ini Mbak Lusi memberikan pelajaran baru yang ekstrim. Ekstrim enak… Terbukti ketika Mbak Lusi dengan lembut memasukkan ujung kontolku ke mulut mungilnya, langsung saja berjuta kenikmatan menghampiriku.

“ohhhhh..yeahhh nak, Mbak!” nafasku semakin memburu. gw merintih-rintih nikmat, namun Mbak Lusi masih asyik mempermainkan kontolku di dalam rongga mulutnya. Gw juga semakin berani. Kutarik roknya sampai terlepas. Bahkan Mbak Lusi juga turut melepaskan kaosnya sendiri. Gila! Di usianya yang sudah tidak muda lagi, ternya Mbak Lusi masih memiliki tubuh yang bagus. Kulitnya putih mulus, Tokednya yang kencang dan montok, serta pantatnya yang bulat menggemaskan membuatku seolah ingin mengunyahnya. Oh, sungguh seksi sekali dukun ini.

“wakzzz…. kontol Pak Bondan memang luar biasa besarnya. Hhhmmmm…. saya memang sudah lama mendambakan kontol sebesar ini.Hhhmmm…!” dengan rakus Mbak Lusi kembali melumat kejantananku. Kali ini beliau mengangkangi tubuhku dan menyodorkan memeknya tepat ke wajahku. Dengan naluriku, gw mendekatkan mulutku ke memek Mbak Lusi yang merekah merah. Bau harum yang keluar sangat merangsang syaraf otakku untuk menjilatnya.

Perlahan-lahan kujulurkan lidahku, dan kusapu permukaan memeknya dengan lembut.

“ohhhhh..yahhhhh… begitu Pak ! Jilat terus punya saya….!Oooghhh…tuhan!”

Mbak Lusi bertambah semangat mempermainkan kontolku di dalam mulutnya. Sementara tangannya mengocok batang kontolku, kepalanya juga bergerak naik turun. Sesekali beliau menyedot-nyedot ujung kontolku kuat-kuat. Cukup lama kami dalam posisi ini, saling menjilat, mengulum dan mengocok kemaluan masing-masing.

Berapa saat kemudian Mbak Lusi melepaskan kulumannya.

“Gimana, Pak Bondan Suka kan?” tanya Mbak Lusi sambil tersenyum pada gw.

Gw hanya mengangguk pelan sambil menikmati jemari Mbak Lusi yang masih memijit-mijit batang kontolku.

“Berdasarkan pengamatan saya, kebanyakan orang yang mempunyai kontol besar mempunyai keinginan yang besar pula. Saya yakin, kali ini Pak Bondan pasti akan bisa jadi Pegawai Negeri.” kata Mbak Lusi menjelaskan. “Tapi sekarang, biarkan saya bersenang-senang dulu dengan kontol Pak Bondan yang besar ini!”

Mbak Lusi mengambil posisi duduk di atas paha gw. Perlahan-lahan beliau meraih kejantananku dan membimbingnya menuju ke liang sugawinya yang sudah basah. Dia terlihat meringis saat ujung kontolku mulai memasuki memiawnya yang hangat.

Entah karena memiaw Mbak Lusi yang sempit, ataukah karena kontolku yang besar, proses penetrasi itu berjalan dengan lambat namun nikmat. Mbak Lusi tampak susah payah berusaha agar batang kontolku bisa masuk utuh ke dalam memiawnya. Sampai akhirnya…

“Aaougghh…. aduh Pak Bondan ! Gede banget kontolmu!” tubuh Mbak Lusi yang mulus tampak berkilat-kilat oleh cucuran keringatnya. Beberapa kali ia menghirup nafas dalam-dalam sambil membiarkan batang kontolku terbenam dalam rongga memeknya yang sempit. Beberapa saat kemudian Mbak Lusi mulai beraksi. Dengan kedua tangannya bertumpu pada dada bidangku, beliau mulai mengayunkan pantatnya naik-turun.

“uuhhhhh… ohhhhhhhh…!” Gw mendesah-desah keenakan. Kedua tanganku memegang pinggul Mbak Lusi untuk mengatur gerakan naik-turunnya. Sesekali tanganku juga merayap naik, menggapai dua buah benda kenyal yang melambai-lambai indah seiring dengan gerakan naik turun tubuhnya. Dengan liar Mbak Lusi menghentak-hentakkan pantatnya, meliuk-liuk di atas tubuhku, seperti seekor ular betina yang tengah membelit mangsanya. Terkadang beliau juga membuat goyangan memutar-mutar pantatnya sehingga jepitan memeknya terasa mantap. Batang kontolku terasa seperti di pelintir dan dipijit-pijit di dalam lubang kenikmatan itu. Terasa sangat hangat dan nikmat. Ooouuuhhh…

Semakin lama gerakan Mbak Lusi semakin liar tak terkendali. Menghujam-hujam kejantananku semakin dalam dan mentok sampai dinding terdalam rongga memeknya. Nafas kami juga semakin memburu, seperti bunyi lokomotif tua yang berjalan dengan sisa-sisa tenaganya.

“Oh, Pak Bondan …, saya…sudah…nggak kuat…lagi…!

Mbak Lusi menjerit nikmat berbarengan dengan muncratnya magma panas dari dalam rahimnya. Beliau mencengkeram kuat-kuat dada gw. Seolah ingin menancapkan kuku-kukunya ke dalam bukit dada gw.
“Ooohhh… sebentar lagi Mbak! Saya juga sudah mau keluar… ooohhh… yeaahhh….!”

Gw juga mempercepat gerakanku. Meskipun Mbak Lusi terlihat lelah, namun gw masih bisa menopang tubuhnya dan menggerakkan pinggulnya ke atas dan ke bawah. Beberapa menit kemudian, gw merasakan batang kontolku semakin mengencang dan mulai berdenyut-denyut. Gw segera mempercepat gerakanku. Kuhentak-hentakkan tubuh Mbak Lusi . Bunyi berkecipak semakin terdengar nyaring. Sampai akhirnya…..

“Saya… keluar Mbak! Oogghhh…!” gw meregang nikmat bersamaan dengan menyemburnya sperma di dalam rongga kenikmatan Mbak Lusi . Seketika tubuhku lemas. Gw sudah tak mampu lagi menopang beban Mbak Lusi yang berada di atas tubuhku. Beliau ambruk menindih tubuhku sementara batang kejantananku masih tetap menancap di memeknya yang hangat. Dalam hati gw kagum dengan wanita ini. Cerita sex cabul lainya bisa anda baca di ceritadewasa17tahun.info Beliau telah memberikan pengalaman baru dalam bercinta. Belum pernah gw merasakan pengalaman senikmat ini dalam berhubungan sex.

“Pak Bondan memang benar-benar hebat!” kata Mbak Lusi sambil membelai dan sesekali menciumi bulu-bulu halus di dadaku.

“Mbak juga hebat! Belum pernah saya sepuas ini, Mbak!” Gw mengecup kening beliau dan membelai-belai rambut dan Tokednya yang terurai panjang. Tak berapa lama kemudian kami pun terlelap saling berpelukan.

Entah sudah berapa lama gw terpejam, ketika gw merasakan sesuatu yang merayap di atas perutku. Sesuatu yang hangat dan lembut. Perlahan gw membuka mataku, ternyata Mbak Lusi tengah asyik menciumi, menjilati dan melumat permukaan kulit perut sixpackku.

“Aahhh…, Mbak Lusi masih pengen nambah lagi?” desahku pelan.

Mbak Lusi tersenyum manja, “Habis…, kontol Pak Bondan guede sih! Siapa sih yang gak ketagihan ama kontol segede ini!”

“Ah, Mbak Lusi ini bisa aja!” gw hanya merem melek, menikmati tangan beliau yang bermain main nakal di selangkanganku. Dengan lembut Beliau membelai kejantananku dan mengurut-urutnya dengan jempol dan telunjuknya. Terasa nikmat memang. Mbak Lusi bertambah antusias ketika batang kontolku mulai membesar dan mengeras. Dan dengan rakus, Mbak Lusi mulai menjilatinya, melumat dan mengocok kejantananku dengan mulut mungilnya.

“Aaahhh…, aaahhh…, enak Mbak! Oohhh…!” gw hanya bisa mengerang keenakan.

“Hhhhmmm…., Pak Bondan mau yang lebih enak lagi?” tanya Mbak Lusi menggoda.

“Emang ada yang lebih nikmat, Mbak?”

“Coba Pak Bondan berdiri!” gw menuruti perintah Mbak Lusi . Dengan kondisi tubuhku masih telanjang bulat, gw berdiri di atas ranjang. Sementara itu, Mbak Lusi yang berlutut di hadapanku tampak memandangi batang kejantananku yang sudah berdiri mengangguk-angguk. Perlahan-lahan Mbak Lusi meraihnya dan mengocoknya dengan lembut. Kukira beliau akan memasukkan batang kontolku ke dalam mulutnya, tapi ternyata tidak. Beliau ternyata malah menggosok-gosokkan batang kontolku di permukaan Tokednya yang lembut.

“Oohhh…. yaaahhh! Enak banget Mbak!”

“Ini masih belum seberapa, Pak ! Coba Pak Bondan rasakan yang ini…” Mbak Lusi menggeser batang kontolku dan menyelipkannya di antara belahan Tokednya. “Sekarang, coba ayunkan pantat Mas Bondan !”

Gw menurut saja. Perlahan-lahan gw mengayunkan pantatku maju dan mundur, sementara Mbak Lusi menekan-nekan Tokednya kencang sehingga batang kontolku terasa terjepit-jepit diantara susunya yang kenyal.

“Oouuhhh…! Mbak Lusi memang benar-benar pandai memanjakan pria! Ini benar-benar luar biasa, Mbak!” gw mendesah-desah nikmat. Susu Mbak Lusi yang menekan-nekan kontolku membuat diriku serasa melayang. Lama juga kami melakukan foreplay ini. Sampai akhirnya Mbak Lusi meminta gw untuk segera menuntaskan permainan itu.

“Aahhh…, Pak Bondan ! Mbak sudah kepengen banget nih!” rengek Mbak Lusi . Beliau melepaskan jepitan susunya dan kemudian mengambil posisi seperti orang sedang menungging. Meskipun gw masih belum begitu pengalaman, namun gw sudah pernah melihat posisi seperti itu dalam film porno. Perlahan-lahan gw membimbing kejantananku yang sudah berdiri keras ke arah lubang kewanitaan Mbak Lusi yang menganga dari belakan. Mbak Lusi tampak menggigit bibir sendiri ketika gw mulai menggesek-gesekkan ujung kontolku di bibir memeknya.

“Ooouhhh…, ooohhh…! Cepetan masukin dong Pak !” rengek Mbak Lusi .

Pelan-pelan kutusukkan ujung kejantananku ke arah memek Mbak Lusi yang memerah.

“Aahhhh…!” gw melenguh nikmat. Di usianya yang sudah tidak muda lagi, tapi Mbak Lusi masih memiliki memiaw yang seret lagi keset. Jepitannya masih terasa kuat, seolah-olah ingin meremukkan batang kontolku. Terlebih ketika seluruh batang kontolku tertanam dan terhisap di dalam rongga memiawnya. Sesaat gw membiarkan kontolku tertancap. Kemudian, pelan tapi pasti gw mulai mengayunkan pantatku maju-mundur.

“Aaaahhhh…, yeaahhh….! Sodokanmu mantep banget Pak Bondan , Ooohhh…!” Mbak Lusi mengoceh tak karuan. Ah-uh-ah-uh, oh-yeh-oh-yeh! Beliau juga hanya bisa meremas-remas seprei kusut itu saat gerakanku mulai cepat. Lama juga kami bermain dalam posisi doggy itu, sampai akhirnya Mbak Lusi terlihat sangat lelah.

“Aduh…, Oouhhh… kita istirahat dulu ya sayang! Ooohhh…!”

Gw mencabut kontolku, sedangkan Mbak Lusi terguling ke samping dan terkapar dengan tubuh bersimbah keringat. Payudaranya yang montok tampak naik turun seiring dengan deru nafasnya yang terengah-engah. Setelah mengatur nafas beberapa saat, gwpun mulai melanjutkan aksiku. Kubentangkan kaki Mbak Lusi ke samping lebar-lebar, kuangkat kaki kanannya dan kuletakkan di atas bahuku. Perlahan-lahan kutarik pinggang Mbak Lusi dan kuarahkan batang kontolku menuju liang surgawinya yang menganga, dan sleeeep…!

Kembali kejantananku tertanam dalam lobang hangat itu.

“Aduuhh…, pelan-pelan dong sayang!” rintih Mbak Lusi .

Kembali gw ayunkan pantatku perlahan-lahan namun pasti. Mbak Lusi yang berada di bawahku tampak kelojotan menikmati aksiku ini. Terlebih ketika gw membercepat ayunanku dan menekan kuat-kuat batang kontolku ke dalam rahimnya. Beliau hanya bisa mengerang nikmat sambil mencengkeram kuat-kuat otot-otot lengan dan dadaku. Sambil terus bergerak maju mundur, seskali gw meremas-remas, menjilat, dan menciumi Tokednya.

“Iyaah…aaghhh! Terus sayang…yahhh…yaahh…oouugghhh….!” Mbak Lusi mengoceh tak karuan. Namun gw tidak menghiraukannya. Gw terus memompa tubuh seksinya dengan gerakan mengorek-ngorek lubang nikmat itu. Semakin lama gerakanku semakin liar.

“Ooohh…, Pak ! Saya sudah nggak sanggup lagi…., Ooohhh…., saya mau keluarrr….!”

Gw merasakan dinding-dinding memek Mbak Lusi mengerut dan berdenyut-denyut, mencengkeram dan meremas-remas batang kontolku dari dalam. Semakin lama kedutan memek Mbak Lusi semain cepat, hal yang sama juga terjadi padaku. Batang kontolku sudah terasa ngilu dan berdenyut-denyut. Sampai akhirnya…..

“Aaarrggghhh….! Gw keluar lagi Pak !” Mbak Lusi menjerit puas. Gw semakin mempercepat gerakanku, mengoyak-ngoyak isi memek Mbak Lusi . Namun sebelum sperma keluar, gw segera mencabut kontolku. Sambil mengocoknya dengan tanganku, gw menyodorkan batang kontolku ke bibir Mbak Lusi yang terbuka. Gw semakin mempercepat kocokan tanganku sampai akhirnya….

“Aaaaggghh….aaaghh….aaaghhh…!”

Crot…crot…croottt! Cairan putih kental muncrat beberapa kali ke mulut Mbak Lusi . Tanpa rasa jijik beliau menelan habis spermaku, kemudian menjilati sisanya yang masih menempel di batang kontolku.

Seketika tubuhku lemas, tulang-tulangku seolah rontok. Dan gw pun terkapar di sisi Mbak Lusi .

“Oh, Pak Bondan benar-benar perkasa! Terima kasih ya Pak !” gw memeluk tubuh Mbak Lusi dan mencium keningnya. Beliau tampak tersenyum puas sambil meletakkan kepalanya di atas dadaku dan mengusap-usap bulu-bulu halus di atasnya.

“Kalau saya berhasil jadi Pegawai Negeri, Mbak Lusi mau minta apa?” tanyaku kemudian.

Mbak Lusi bangkit dan duduk bersimpuh di sampingku. “Saya tidak minta apa-apa kok, Pak !” beliau tersenyum, “Pak Bondan tidak perlu membelikan saya apapun! Saya cuma minta ini…..” Mbak Lusi meraih kontolku yang terkulai tak berdaya. Kemudian mengurut-urutnya dengan jemarinya yang lentik.

“Maksud Mbak Lusi ?” tanyaku tidak mengerti.

“Kalau Pak Bondan berhasil jadi PNS, saya cuma ingin Pak Bondan mengunjungi saya setiap seminggu dua sampai tiga kali, memberi saya jatah untuk dient*t pakai punya Pak Bondan yang besar dan panjang ini…..” lanjut beliau sambil menjilati sisa-sisa sperma yang masih lengket di batang kontolku.
“Ah, kalau itu sih gampang! Dengan senang hati saya akan selalu siap melayani mbak!”

Mendengar jawabanku Mbak Lusi kegirangan. Dan beliau kembali menggugah birahiku dengan memberikan kuluman dan kocokan di batang kontolku. Beberapa minggu kemudian akhirnya gw benar-benar lolos menjadi PNS. Dan setelah dilaksanakan pelantikan, gw memenuhi janjiku kepada Mbak Lusi . Setiap kali ada kesempatan, gw selalu berkunjung ke tempat Mbak Lusi . Tentu saja untuk memberinya kepuasan. Dan selama berhubungan dengannya, beliau masih saja mengakui kejantananku dalam bermain cinta!Cerita Ngentot Dukun Sexy kali ini demi cita citaku menjadi seorang PNS. Thanks atas Cerita nyata Bro Londer yang luar biasa ini.



»» Baca selengkapnya.....

Standing Sex Dengan Marissa Nasution with cut mey

Aku sudah kepala tanggung, rasanya tidak sabar jika tidak mendapatkan Sita Nursanti lewat Marissa Nasution, Marissa Nasution masih memelukku dengan erat, kuberikan rangsangan pelan pelan agar kembali naik libidonya. Walau sudah terkapar dua kali orgasme, ternyata Marissa Nasution masih pengin melanjutkan hajat birahi ini sampai tuntas, sehingga aku mencari jalan agar malam ini aku bisa sekalian threesoem dengan Sita Nursanti, aku pengin melihat bibirnya yang mungil itu akan kesulitan mengoral batangku yang gedhe. Marissa Nasution saja masih belum mengemut kontolku. Sehingga aku menjadi gatal, kebetulan di meja kecil dekat ranjang itu ada hape milik Marissa Nasution, dan langsung kuambil. Marissa Nasution masih memejamkan mata dalam posisi tertindih tubuhnya. Tak lama kemudian menggeliat bangun lalu mendorong ke pundakku.

“Bangun aaaah .. jangan tindih aku begini donk .. capek tauk “ semprot Marissa Nasution dengan tersenyum nakal, lebih nakal dan genit.

Aku mengalah kemudian menarik tubuhku lalu menarik tubuh Marissa Nasution sehingga kami kembali dalam posisi duduk, di mana Marissa Nasution berada dalam pangkuanku, penisku serasa digesek oleh dinding vaginanya yang hangat berkedut kedut. Melihatku menggenggam hapenya membuat Marissa Nasution senewen.

“Ngapaaain kamu mainin hapeku ?” tanya Marissa Nasution

“Panggil Sita segera .. “ kataku dengan mendesaknya

“Tuh .. kamu kok gatal banget meniduri artis artis sih ..?” sungut Marissa Nasution lagi

“Please .. kalo nggak mau ya udah .. kita sudahin saja ya “ kataku dengan hendak mendorong dada Marissa Nasution.

“Oke deeeh .. sini hapeku .. tapi Sita itu alim, agak susah ngerayunya .. gimana kalau Cut Meme aja ? dia lebih montok dari pada Sita … gimana ?“ tawar Marissa Nasution mengalah dan malah menawarkan artis lain.

“Oh My God . boleh … malah lebih bagus “ kataku dengan terlonjak, Marissa Nasution lalu membuka memori phonebook dan tak lama kemudian ada pembicaraan telepeon

“Halooo “ suara di speker hape Marissa Nasution

“Iyaaaaaa .. halo juga Meme … eeeh .. ada perlu nich .. “ ujar Marissa Nasution, kubisikan kata kaa lembut ke telinga Marissa Nasution.

“Tumben telepon “ sahut Cut Meme

“Jangan basa basi “ kataku dengan memelukku sehingga Marissa Nasution ikut memelukku

“Begini, Cut.. kamu bisa nggak datang ke villaku .. aku sendirian je .. perlu di temani, ada juga masalah urgent yang harus aku selesaikan .. “ kata Marissa Nasution

“Sekarang ? malam malam begini ?” tanya Cut Meme di seberang belahan Jakarta sana

“Iya sih .. mendesak banget … aku sedang bingung .. please .. ntar aku ongkosi bolak baliknya .. “ balas Marissa Nasution dengan suara yang disandiwarakan

“Oke deh .. Marissa … aku berangkat sekarang .. tunggu saja .. palingan nggak lebih sejam sampai kok .. yang sabar ya sayang … “ kata Cut Meme dengan mengiyakan permintaan Marissa Nasution. Marissa Nasution kemudian menutup hapenya.

“Sekarang .. tugasmu adalah setor sperma .. ayooo .. saatnya kamu genjot aku sebelum kita threesome dengan artis pujaanmu yang montok itu . kamu beruntung dapat dua wanita sama sama bersusu besar “ goda Marissa Nasution dengan memelukku lebih erat sehingga buah dadanya menggencet ke dadaku menjadi terasa lebih hangat, keringat masih membanjir.

“Kau mau make gaya apa, Marissa sayang .. ?” tanyaku dengan menarik kepalanya lalu kami saling memagut dengan mesra.

“Eeeh .. ssssssshhhhhhhh gimana kalo kita dengan gaya berdiri .. “ ajak Marissa Nasution dengan memegang kepalaku untuk mengontrol pagutanku yang mulai cepet.

Aku menghela nafas dan kemudian mendorong Marissa Nasution.

“Oke deeeh .. entah terbaik itu yang enak buatmu, sayang “ kataku dengan mengiyakan Marissa Nasution.

Dengan cepat Marissa Nasution menarik selakangannya dengan kuat sehingga terjadi gesekan batangku dengan dinding vagina Marissa Nasution.

“Aaaaaaaaaaaauh .. huuuuuuuuh .. penismu mengkilap banget tuh .. hhhmmm sudah nggak tahan nich .. cepetan aaah .. ntar Cut Meme buruan datang malah berabe ntar “ sungut Marissa Nasution dengan menarik tanganku. Marissa Nasution kemudian turun dari ranjang kemudian menarik kursi dan diletakkan di dekat ranjang, aku menyusul kemudian keluar dari ranjang.

“Aku oral dulu ya penismu .. belum ngerasaain deeh, bentar aja “ tawar Marissa Nasution dengan mengiba

“Susumu besar sekali Mar .. aku suka .. “ pujiku

“Remes aja sesukamu jika nggak tahaaaaaaaan “ sahut Marissa Nasution dengan cuek

“Aku oral ya “ sahut Marissa Nasution dengan tidak mengindahkan diriku yang kini sudah terpegang tangan Marissa Nasution di batangku yang ngaceng itu.

“Boleeeeeeh “ kataku dengan berdiri di depan Marissa Nasution, Marissa Nasution langsung duduk dikursi kemudian membungkuk dan langsung memasukan batangku ke mulutnya. Sesak juga mulut Marissa Nasution mengulum batangku. Dengan penuh nafsu Marissa Nasution mengulum batangku keluar masuk.

“Uuuuuuh .. Maaaaaaaaar …aaaaaaaaaaaaah enaaaaaaaaaaaak “ lenguhku dengan mengelus elus kepala Marissa Nasution memberikan rasa nikmat dan nyaman, kuatur rambutnya itu agar tidak menerpa ketika Marissa Nasution mengulum batangku keluar masuk mulutnya. Aku menjadi semakin tidak tahan, sehingga aku ikut membungkuk dan langsung meremas buah dada Marissa Nasution itu.

“hhhhhhssssssssss.. haaaaah …ssssssssssssh .. oooooouuuh aaaaaah ..aaaaaaah .. Oh Maaaaar …aaaaaaaaaah “ erangku merasakan oral Marissa Nasution yang rakus mengeluarmasukan batangku, sehingga aku pun semakin kuat meremas kedua buah dada Marissa Nasution itu. Marissa Nasution sampai menahan tanganku yang nakal itu, Marissa Nasution tidak tahan dengan remasan tanganku itu sehingga kuluman di batangku dilepasnya.

“Sudaaaaaaaaaah .. sekaraaang masukin penismu yang besaar ini ke lubangku .. nikmati saja kenikmatan surgawi ini .. kita habiskan malam ini .. kita bertiga nanti akan saling mengekploitasi seksual kita .. jangan kaget kalo Cut Meme itu sangat doyaaaan seks .. “ sahut Marissa Nasution dengan tersenyum lalu berdiri, kakinya di angkat ke kursi, aku kemudian memajukan selakanganku dan memegang batangku

marissa-nasution susu gedhe “Pelaaan pelaaaan masukinnya … “ ujar Marissa Nasution memperingatkan aku sambil memegang ke bahuku. Aku kemudian menekan batangku vagina Marissa Nasution yang merekah itu, pelan pelan batangku menerobos masuk dengan lancar, terdengar rintihan Marissa Nasution merasakan batangku yang besar itu mengoyak lubang vagina

“Uuuuh ..aaaaah ..iiiiiiiih … aaaaaaaaauuuuh “ rintih Marissa Nasution dengan suara mengecil namun terasa membuat telingaku sakit.

“Sabaaaaaaaar Mar .. sayaaaaaaang .. Marissaku sayaaang “ hiburku dengan menekan lagi dan membuat Marissa Nasution memejamkan matanya erat erat merasakan penetrasi yang kuat dari batangku, nafas Marissa Nasution sampai ngos ngosan lagi mendapatkan serudukan batangku lebih dalam.

“Tariiiiik duluuuuuuuuu “ sahut Marissa Nasution dengan membuka matanya kemudian melihat ke bawah dengan wajah penuh kemesuman, kemudain tersenyum padaku, tak menyangka Marissa Nasution justru malah memajukan selakangannya membuat batangku lebih amblas lagi kedalam

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuh “ lenguh kami berdua sambil berhenti, kemudian tertawa tawa kami

“Luaaar biasa nikmat Haaaaan ..ssssssssshhh … enaaaaak bangeeeeeet penismu .. gedhe panjaaaaaaang … galak lagi ..” ujar Marissa Nasution dengan merangkulku kemudian memberikan pagutan mesra, kubalas pagutan itu serta kutarik batangku kemudian aku langsung memajukan lagi menyodok kuat, Marissa Nasution langsung tersedak dan melenguh dengan keras.

“Uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh ……….. “ lenguh Marissa Nasution dengan kepala menggeleng berkali kali, batangku luar biasa diremas dalam vaginanya yang becek itu.

“Hhhsssssss…sssssssssssssssshhhh .. uuuuuh … luar biasa tempekmu Marissa “ sahutku merasakan kenikmatan bisa memasukan batangku dalam vagina Marissa Nasution.

“Jangan jorok aaaaaaah “ sungut Marissa Nasution dengan gemas

“Oke deeeeeeeh “ kataku mengalah

Kami kemudian saling memeluk, kuremas pantatnya yang membulat itu untuk memberikan tekanan pada batangku sehingga Marissa Nasution sampai tak karuan, pelukannya semakin erat karena merasakan bagian pantatnya memutar seiring remasan kedua tanganku di buah dadanya

“Kamu benar benar pintar jugaaaaaaaa … Cut Meme bakalan ketagihan sama kamu .. tapi sanggupkah kamu mengalahkan kami berdua .. “ kata Marissa Nasution dengan disambung pertanyaan

“Kita lihat saja .. kalo kalian kalaaaaaaah .. kudu mau disetubuhi kapan saja olehku “ tantangku

“Anytime, jika nggak tahaan .. silakan call aku .. kujamin aku pasti datang .. kalo pas nggak siaran lho “ sahut Marissa Nasution dengan mulai menepok ke pantatku

“Ayoooooooo genjot dan sooooooodoooooooook “ ajak Marissa Nasution

Aku kemudian menarik selakanganku dan menggenjot maju membuat Marissa Nasution langsung mengerang tak karuan, matanya kembali terpejam, kedua tangannya kini terlepas memelukku dan menahan ke belakangnya di ranjang, tubuh Marissa Nasution menjadi miring ke belakang dengan kepala mendongak

“Haaaaaaaan ……sayaaaaaaaaaang ..aaaaaah ..aaaaaah ..aaaaaaaah ..aaaaah ..uuuuuuuh “ erang Marissa Nasution bertalu talu. Aku terus menggenjotnya. Bertubi tubi aku menggenjot dan bermain dengan buah dadanya

“jaaaaangaaaaaaa ..aaaah ..lamaaaaa .. laaaamaaaaaa aaaaaaaah .. nggaaaak ..taaaaaa .. taaaa haaaaaaaaan “ sahut Marissa Nasution dengan menggeleng geleng merasakan kenimatan seks sambil berdiri itu.

Genjotanku yang pelan serta sesekali menghujam keras itu membuat Marissa Nasution semakin lemah perlawanannya.

“Kamuuuuuuu aaaaaaaaah .. hebaaaaaaaaaaat “ puji Marissa Nasution dengan membuka matanya, kuelus elus pahanya yang dinaikan ke kursi itu, luar biasa nikmatnya

Kami terus saling berpacu, Marissa Nasution ikit bergerak seiring sodokanku, jika aku maju, Marissa Nasution ikut mau, demikian pula aku mundur, Marissa Nasution pun ikut mundur sehingga bunyi keciplak alat kelamin kami semakin seru dan santer, gesekan alat kelamin kami menambah semangat kami mengarungi samudera birahi.

Kami sudah lebih lama saling menggenjot itu, aku semakin tidak tahan, demikian pula dengan Marissa Nasution yang kelelahan.

“Ceeepeeeeeeeeeeeeeet “ sahut Marissa Nasution

Aku langsung menggenjot dengan lebih cepat

“Haaaaaaaaan .aaaaaaaaaaaa hhsss ..aaaaaah ..uuuuuh aaaaaaaaah .. uuuuuuuh … nggggg … oooh “ erang Marissa Nasution tak karuan, kurasakan vaginanya menyempit dengan cepat

“Aaaaaaaaah .. aaaaakuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu “ sahut Marissa Nasution panjang dengan melengkung ke depan, aku juga tak tahan lagi, namun terlambat, vagina Marissa Nasution menyempit dengan cepat memeras batangku yang keluar masuk. Marissa Nasution menegang dengan kaku dan menyemburkan cairan orgasmenya, tubuhnya menjadi lemas, aku langsung menangkap pinggangnya. Kusodok sodok terus vaginanya itu, sambil pelan pelan kurebahkan, sehingga kini aku bebas menggenjotnya

“Cpeeeeeet aaaaaaaahh ..aaaammmpuuuun ..aaaaaampuuuuuuun “ erang Marissa Nasution dengan suara semakin melemah.

Kugenjot dengan kuat dan aku pun merasakan panas luar biasa di dadaku, menjalar luar biasa cepat ke selakanganku.

“Craaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat ….. craaaaaaaaaaaaaaaaat .. craaaaaaaaaaaaaaaaat “

Aku menyemburkan air maniku berkali kali ke dalam vagina Marissa Nasution, aku berhenti menggenjot ketika batangku menyemburkan isi buah pelirku, tubuhku terasa melemas dengan sangat cepatnya, aku ambruk ke depan menindih Marissa Nasution

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah “ erangku panjang.

Kami berdua sangat berantakan nafasnya, dada kami saling bergesek karena kehabisan nafas. Aku terasa dilolosi tulangku sehingga lemas tak berdaya, dari vagina Marissa Nasution itu air maniku sampai keluar menerobos sela sela vaginanya.

Kami diam dengan penuh rasa puas, kami kemudian memelukku dengan eratnya, kami menata nafas dan tenaga kami untuk kembali berbirahi. Lama kami terdiam dengan pikiran masing masing. Kami terkejut ketika sedang saling menggoda ada sorot lampu mobil menerobos ke kamar

“Aaaaah Han .. Cut Meme dataaaang .. ayooo cepetan .. kita ke kamar mandi .. biar badanku nggak dicurigai habis bercinta denganmu “ ajak Marissa Nasution

Kami berdua cepat cepat bangun, Marissa Nasution sampai tersenyum melihat spermaku banyak sekali, Marissa Nasution langsung menggamit tanganku ke kamar mandi, langsung saja mengguyur badannya dengan air, tanpa sabun sama sekali, kemudian menarik daster yang tergantung.

meme cut “Kamu mandi dulu … biar wangi sebelum menggeluti kami lagi ya “ ujar Marissa Nasution dengan centil sambil meremas batangku yang mulai ngaceng lagi. Marissa Nasution keluar dari kamar meninggalkan aku yang juga cepat cepat mandi. Marissa Nasution keluar dari kamar lalu menuju ke depan rumah di mana Cut Meme sedang menunggu.

Dibukanya pintu villa itu dan kemudian keduanya saling bersapa

“Maaaaaaaf .. sedang mandi deeh “ sapa Marissa Nasution dengan memeluknya

“Tampaknya kamu letih sekali .. “ sahut Cut Meme lagi.

Marissa Nasution mengajak Cut Meme masuk ke dalam rumah dan mengajaknya ke ruang tengah, aku sendiri juga keluar dari kamar lalu bersembunyi di belakang pintu dengan bertelanjang bulat, Cut Meme memakai pakaian tipis yang memperlihatkan lekuk lekuk tubuhnya, ketika melewati pintu itu, aku langsung membekap Cut Meme, sehingga dirinya tidak menyangka disergap olehku

“Aaaaaaaaah .. Maaaaaaar .. apa apaaaaaan ini ?” maki Marissa Nasution dengan marah, sedang aku sudah memeluknya sambil meremas buah dadanya yang besar itu. Cut Meme memberontak dengan kuat

“Tujuanku ke sini .. aku pengin mengajakmu threesome … “ ujar Marissa Nasution dengan tersenyum. Cut Meme sampai melotot, namun tetap berusaha memberontak, akibat remasan tanganku itu Cut Meme menjadi tak karuan berusaha lepas.

“Tenangkan dirimu Cut .. mari kita nikmati saja .. aku sudah dikalahkan berkali kali oleh dia .. “ tunjuk Marissa Nasution kepadaku, Cut Meme memalingkan wajahnya ke belakang, namun aku malah langsung menyerbu bibirnya sehingga Cut Meme menghindar lagi

“Marissaa .. kamu ah .. benar benar terlalu .. aku aaaaaaah … pleasee .. lepasin dulu .. “ maki Cut Meme, namun matanya melotot karena batangku menempel erat di pantat Cut Meme

“Besar khan rasanya kontol dia menempel di pantatmu '” ujar Marissa Nasution dengan membua dasternya dan membuangnya sehingga menjadi telanjang bulat. Aku melepas pelukan Cut Meme, Cut Meme langsung menghindarku namun ketika membalik badannya langsung terkejut dan geleng geleng

“Besaaaaaaaaaaar sekali Marrr .. ck ck ck ck ck “ puji Cut Meme dengan mengerling ke arah Marissa Nasution.

“Kuberikan satu babak untuk kalian untuk pemanasan .. berikan Cut Meme layananmu yang perkasaa .. buat dia merengek rengek minta disetubuhi lagi “ goda Marissa Nasution dengan mendorong tubuh Cut Meme agar kembali merapat ke tubuhku.

“Aaaaah Mar .. ini tho maksudmu mengundangku untuk bercinta .. kenapa nggak terus terang “ ujar Cut Meme dengan tersenyum.

“Sudahlaaaaaaah .. nikmati saja birahi kalian … aku tunggu … aku mau rileks .. sudah di K.O sama dia “ ujar Marissa Nasution dengan memasukan tangannya ke dalam rok Cut Meme lalu dengan sigap menarik celana dalamnya sehingga Cut Meme menjadi kaget

“Sialan kau Mar .. awas yaaaaaaaa “ balas Cut Meme dengan mendelik.

“Oral kontolku, Cut .. segera .. “ kataku dengan meremas buah dada Cut Meme. Cut Meme menjadi tersenyum, lalu membuka pakaian yang tipis itu satu persatu, roknya dipelorotkan sehingga langsung terlihat gudukan di vaginanya yang dipenuhi dengan jembut tipis itu, kemudian branya di lepas, sehingga kini Cut Meme menjadi telanjang bulat, lalu jongkok di hadapanku sambil meremas batangku

“Trim Mar .. kalo memberikan waktu untuk kami berdua .. “ ujar Cut Meme dengan mengedipkan matanya ke arah Marissa Nasution.



»» Baca selengkapnya.....

Cut Memey Yang Sangat Doyan Kontol

Masih dengan posisi di depanku dengan berjongkok, Cut Memey dengan rakus mulai menjilati batangku pelan pelan. Tubuh polos Cut Memey tanpa sehelai benangpun itu dengan leluasa mengeksploitasi penisku yang ngaceng sangat ereksi, kulihat Marissa Nasution lenyap dari balik pintu, sehingga aku kini hanya berdua dengan Cut Memey yang sedang melakukan blowjob di penisku. Luar biasa wanita ini, kemulusan dan kesingsetan tubuhnya meluluhlantakan nafsuku untuk menggeber tubuh montok Cut Memey ini. Sungguh beruntung jika mendapatkan durian runtuh bisa menyantroni vagina Cut Memey lewat penisku yang sebentar lagi akan mengoyaknya, aku akan membuat Cut Memey menggeliat, merintih rintih, mengerang, melenguh merasakan kenikmatan seksual yang akan aku berikan.

Kulihat ke bawah, luar biasa montoknya buah dada Cut Memey dan aku sudah merasakan kekenyalan buah dadanya. Penisku dioral sedemikian rupa, pelan pelan jilatan lidahnya menyusur ke bawah sampai di telurku, dengan rakus, telurku sebelah kiri dimasukan ke dalam mulutnya

“Aaaaaaaaaaaaaaauh ..hhoooo .. Cut aaaaaaaah .. enaaaaak “ erangku dengan masih berdiri dengan menarik kursi di sampingku agar aku bisa berpegangan. Cut Memey kemudian melepaskan kuluman telurku itu, bahkan rambut kemaluanku sampai dijilati jilat. Cut Memey kemudian memandang ke atas untuk menatapku, tangannya memegang besar batangku yang tidak bisa dilingkari.

“Gimana ya masukin kontolmu ini ? besar sekali .. “ umbar Cut Memey dengan tersenyum nakal, lalu mengibaskan rambutnya agar ke belakang.

“Jangan dipaksa kalo nggak muat di mulut lo .. “ kataku dengan mengelus elus kepalanya.

“Gedhe itu lho Han .. iiiih .. aku sampai kaget deeeh .. semoga nggak bikin aku menggelepar .. “ ujar Cut Memey dengan kawatir

“Aku akan membuatmu menggelepar .. “ ledekku dengan gemas membuat Cut Memey langsung menyiut nyalinya

“Aaaaaaah .. jangan deeeeeeh .. ampuuun “ tolak Cut Memey dengan penuh kekawatiran

“Segera teruskan dirimu bermain dengan es krim yang nggak pernah habis “ ujarku dengan memegang kepala Cut Memey kemudian mengarahkan ke depan batangku yang menonjol tepat di mulutnya yang serasa tidak muat menelan batangku bulat bulat.

Pelan pelan Cut Memey membuka mulutnya, pertama bagian kepala penisku masuk dengan pelan pelan, aku merasakan gesekan giginya di ujung penisku itu terasa sakit

“Aaaaaaaauuuuuuuh … “ erangku.

Cut Memey terus mengeluarkan lalu dimasukan lagi, di sini kepala penisku diemut dengan disedot sedot membuat aku mengerang lebih keras lagi

“Cuuut .. oooooh .. pleaseeeeeee “ erangku lebih keras menekan ke sandaran kursi yang kupegang itu, sedotan yang kuat di kepala penisku itu terasa membuat aku cukup berdegup. Dugaanku tak meleset, bibirnya yang tidak selebar bibir Marissa Nasution itu akan kesulitan melakukan kuluman keluar masuk, jika dipaksakan maka aku malah kesakitan.

Pelan pelan kepala Cut Memey maju dan memasukan batangku pelan pelan, ketika hendak mencapai separo, mulut Cut Memey membuka selebar lebarnya namun tetap saja tidak mampu menelan habis batangku. Aku menjadi tertawa geli, akan luar biasa nikmatnya jika penisku terjepit di vaginanya, biasa kriteria jika mampu menelan penis maka vaginanya tidak akan jauh beda dengan vaginanya. Namun teori itu tidak sepenuhnya benar, vagina beda dengan mulut, bibir vagina lebih lentur, adalah merupakan “jalan bayi”. Lebar bibir vagina akan menyesuaikan dengan keadaan, jika hendak melahirkan bibir vaginanya akan melebar sangat drastis, melar sampai seukuran lebar bayinya. Jalan ajaib milik perempuan itu menjadi sebuah kenikmatan sendiri, disitulah nikmatnya wanita.

Cut Memey kembali menarik batangku keluar dengan pelan pelan, tangannya masih memegang penisku ditepat di ujung pangkal selakanganku. Batangku keluar dengan susah payah, lalu ditepuknya pahaku

“Nggak muaaaat aaaaaaaah .. terlalu besaaaaaaar “ sungut Cut Memey dengan disertai dengan tawa nakal. Aku juga tak tahan dan meledak tawaku

“Naaaaaah .. nikmat khaaan “ godaku

“Luar biasa besarnya, sayaaaaaaang … “ ujar Cut Memey dengan kembali menjilati batangku dengan rakus, kupegang kepalanya agar aku bisa mengontrol lagi kepala Cut Memey itu.

sex-oral_4_3513_si“Coba aja semampumu Cut .. jangan memaksa “ kataku dengan meringis keenakan merasakan jilatan demi jilatan lidah Cut Memey di batangku. Cut Memey kemudian kembali memasukan batangku ke dalam mulutnya, kali ini tetap saja mentok tak lebih separo, sehingga aku menjadi gemas, kutekan kepalanya ke selakanganku, membuat Cut Memey langsung tangannya mencakar kuat dipahaku, kutahan rasa sakit cakaran itu. Cut Memey sampai mendelik matanya, merasakan sesaknya batangku melesak dengan paksa di mulutnya. Walau aku sangat kesakitan karena gigi gigi Cut Memey begitu menggesek dan cenderung menekan ke batangku dengan kuat akibat sesaknya batangku di mulutnya, walau masih menyisakan seperempat batangku yang belum tenggelam. Cut Memey sampai megap megap tak karuan, tangannya hendak memberontak, Cut Memey berusaha menarik kepalanya, namun aku menahannya dengan kuat. Mulutnya sangat tersiksa di masukin batangku yang besar itu. Bahkan hembusan nafas dari hidungnya sampai membuat selakanganku menjadi geli.

Kutahan rasa nyeri tekanan gigi Cut Memey di batangku, aku mengelus elus kepalanya dengan memberikan ketenangan, namun Cut Memey kemudian menarik tanganku lalu berusaha melepaskan batangku yang melesak sangat indah di mulut Cut Memey, aku sampai menahan tawa dan memandang ke sampingku, sebuah lampu merah kecil dari celah pintu itu. Oh … Marissa Nasution ternyata merekam adegan oral Cut Memey denganku. Aku menjadi tersenyum. Cut Memey dengan susah payah mengeluarkan batangku dengan pelan pelan, aku juga merasakan nyeri luar biasa akibat gesekan giginya itu. Setelah batangku keluar dengan gemas Cut Memey langsung menampar batangku keras.

“Huuuuuuueeeeeeeeeeeeeeeeek “Cut Memey memuntahkan lidahnya, mengelos bibir dengan tangannya.

“Ploooooooooooooooooooooooooooook “ batangku ditampar cukup keras oleh tangan Cut Memey.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuuh “ erangku panjang penuh kesakitan, aku kemudian langsung menjambak rambut Cut Memey dengan kuat

“Aaaaaaampuuuuuuuuuuuuuun …. “ erang Cut Memey dengan memegang tanganku yang menjambak

“Kalo ditampar begitu, aku impoten kamu tanggung jawab “ makiku kesal, lalu dengan tak kalah aku langsung jongkok lalu menampar buah dada Cut Memey dengan keras

“Aduuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuh .. sakiiiiiiiiiiiiiiit “ erang Cut Memey dengan keras merasakan tabokan tanganku di buah dadanya itu membuat Cut Memey sampai memegang buah dada sebelah kiri itu. Cut Memey lalu menunduk.

“Maafin aku yang lancang … maafin .. “ ujar Cut Memey dengan menyesal dan memegang kedua tanganku

“Sudah Cut … nggak apa apa .. jangan ulangi .. kalo nampar kontol pelan saja ..” hiburku

“Iyaaaaa .. aku nggak sadar telah berbuat salah .. gimana dengan menebusnya ?” tanya Cut Memey dengan penuh keinginan membayar kesalahan

“3 Juta Cut… “ kataku

“Hmmm .. nggak apa apalah .. aku nggak rugi … tapi aku masih kawathir .. gimana kontolmu bisa masuk dalam vaginaku ?” tanya Cut Memey dengan ketar ketir bahkan garuk garuk kepala sambil memandang ke selakangaku di mana batangku yang besar itu mengacung dengan sangat perkasa.

“Okelah Cut .. segera kamu rebahan saja .. aku giliran akan mengerjai tempekmu “ ajakku dengan mendorong tubuh Cut Memey agar rebahan di lantai yang dingin itu

“Di sini ?” tanya Cut Memey dengan melotot.

“Tanggung .. aku sudah tidak tahan untuk mengoralmu .. lihatlah kontolku … dia juga tidak sabaran masuk tempekmu … please “ sudutku dengan mendorong dengan kuat tubuh Cut Memey agar rebahan, Cut Memey akhirnya menurut lalu merebah dan meremas sendiri buah dadanya.

Aku kemudian memposisikan diri dengan membungkuk, aroma vaginanya yang basah itu terasa bercampur wangi tubuhnya, ada bau amis di vaginanya, namun itu menambah semangatku untuk mengekplorasi vagina milik Cut Memey ini. Cut Memey tetap kawatir merasakan jilatanku yang pelan pelan itu naik turun membuat Cut Memey sampai mengangkat kepalanya melihat aksiku bermain dengan bibir vaginanya.

“Haaan …..aaaah ..aaaaaaah ..iyaaaaaaa ..aaaaaaah ….Ooooh … teruuuuuuus “ pekik Cut Memey dengan hendak menggeliat, namun tanganku kemudian menahan dadanya dan merambat ke arah gudukan buah dadanya itu dan kuremas dengan kuat.

“Ssssssssssssshhhh …sssssshhh … oooouuh ..aaaaah .. “ desah dan rintih Cut Memey dengan hendak menggeliat, terkadang tubuhnya miring ke kanan dan ke kiri merasakan oralku yang semakin nakal mengobak abrik vaginanya serta meremas buah dadanya yang montok itu.

Aku menjilati terus sampai membuat vaginanya memerah dan melebar dengan cepat, kutempelkan bibirku ke dalam belahan vagina Cut Memey dan kusedot dengan membuat membuat Cut Memey langsung menggeliat dengan hebat, tubuhnya sampai menegang sebentar. Kemudian kepalanya ikut naik dan menggeleng geleng dengan kuat merasakan sensasi sedotan dan jilatanku, bahkan tanganku ikut masuk mencokel bagian lubang sempit itu.

“Haaaaaan ..pleaseeeeeee … aaaaaaah .aaaaaaaaah … eeeeeeeeeh … “ erang Cut Memey tak karuan, kedua pahanya kini mulai mendekap ke kepalaku yang sudah tidak bebas miring ke kanan dan kekiri, aku kembali merangkulkan tanganku di kedua pahanya kemudian kedua tanganku nemplok di buah dadanya dan kuremas kembali buah dadanya, kupermainkan kedua puntingnya dengan kutekan tekan membuat Cut Memey semakin mendesis tak karuan.

“Teruuuuuus Haaaaan … nggak taaaaahaan “ sahut Cut Memey dengan menjeduk jedukan kepalanya pelan di lantai merasakan jilatanku di klitorisnya itu, setiap jilatanku di klitorisnya membuat Cut Memey sampai menaikan dadanya, namun tertahan dengan tanganku yang meremas kuat itu. Cut Memey sampai kewalahan merasakan oralku yang nakal mengekplorasinya.

Mata Cut Memey terpejam sangat erat merasakan klitorisnya dipermainkan oleh lidahku berulang ulang itu, sementara Marissa Nasution masih melakukan bidikan kamera digital ke arahku yang sedang merangsang Cut Memey.

“bentaaaaaaaar aaaaaaaah “ ucapku dengan semakin ganas mempermainkan vaginanya. Cut Memey sampai tak karuan menggelinjang dan menggeliat, Cut Memey sudah tidak tahan lagi. Orgasmenya hendak datang, maka aku cepat cepat melakukan oral lagi

cut memek“Huuuuuuuuuh … aaaaah … aaaaaahh .. maaau aaaaaaaaah “ ucap Cut Memey dengan suara mendesah terputus putus, tubuhnya menegang dengan hebat, kedua pahanya menjepit kuat kepalaku, aku sampai kesulitan bernafas belum sempat merasakan jepitan kedua pahanya, dari vaginanya mengucur cairan panas memancur sangat deras menerpa ke kepalaku.

“Sampaaaaaaaaaaaaaaaaiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii “ erang Cut Memey dengan berkelonjotan tak karuan mendapatkan orgasme.

Aku sangat terkejut kalo cairan panas itu sangat deras menembak ke mukaku sampai membuat basah. Aku menekan kedua pahanya agar membuka, laku kutarik kepalaku dan langsung mengelap dengan pakaian tipis Cut Memey di sampingku. Luar biasa orgasme Cut Memey ini, jarang jarang ada artis yang kutiduri bisa mendapatkan orgasme memancur sangat kuat, aku kemudian duduk sambil memandang Cut Memey yang masih berkelonjotan, dadanya menggemuruh dengan naik turun kehabisan nafas, matanya terpejam sangat erat, kemudian tubuhnya diam tak bergerak hanya bagian dadanya yang masih naik turun mencari udara.

Aku kemudian merangsangnya, kuelus elus pahanya yang mulus itu, kuciumi pahanya kemudian, menyusuri ke arah perutnya, lalu aku sampai digudukan kedua gunung kembarnya itu lalu aku menindihnya, Cut Memey membuka matanya lalu memelukku, tanganku merogoh ke selakanganku lalu kupegang penisku lalu menekan ke lubang vagina Cut Memey yang membasah itu.

“Aaaaaaaaaaaaaaaaaaauh .. sabaaaaaaaaar aaah “ sungut Cut Memey dengan menahan tanganku. Batangku hanya tenggelam di kepala penisku saja.

“Nggak tahaaan pengin menggenjot Cut Memey .. pengin muntahin spermaku di dalam tempekmu, Cut “ desakku tidak tahan.

“Sabar deeh ..sayaaang .. kenapa di dalam .. kalo aku hamil gimana nich ?” tanya Cut Memey dengan kawatir

“Biarlah kamu hamil oleh Cut .. kalo tidak mau akan tetap maksa .. “ kataku menekan lagi membuat Cut Memey sampai tak karuan rasa sakitnya

“Kamu jahaaaaaaaaaat aaaaaaah .. tapi .. ya sudahlaaah .. keluarin di dalam aja “ ujar Cut Memey dengan mengalah.

“Naaah gitu .. “

“Tapi jangan di sini aaaaaah .. di kamar aja, sayaaang .. agar lebih indah .. beri aku kenikmatan surgawi, buat aku merintih rintih tak karuaaaaan “ kata Cut Memey dengan tersenyum mesra padaku.



»» Baca selengkapnya.....

Powered by Telkomsel BlackBerry®
»» Baca selengkapnya.....