Kisah Kelabu Siti Rofikah Sang Siswi Berjilbab



----- Pesan Diteruskan ----
Dari: Rey <cowokbiasa13@gmail.com>
Kepada: ceritaxseru@yahoogroups.com
Terkirim: Ming, 13 Maret, 2011 14:49:38
Judul: Re: [ceritaxseru] Kisah Kelabu Siti Rofikah Sang Siswi Berjilbab


Asanya tak ada satu kenikmatan apapun di belahan bumi ini yang mampu
menandingi ataupun menyamai dari nikmatnya kala bersetubuh dengan
seorang wanita berjilbab yang masih perawan. Apalagi perawan
berjilbabnya masih ABG. Begitulah kira kira pernyataan atau kenyataan
yang dianut oleh seorang bajingan yang sedang dilanda birahi. Kejadian
persisnya adalah sebagai berikut................

Siti Rofikah siswi kelas 2 sebuah SMK swasta, sore itu hendak pulang
sekolah. Namun pada saat siswi berjilbab itu melintasi lokasi sebuah
perkebunan dimana ia biasa lewat tiba-tiba sepasang tangan kekar
membekapnya dari belakang seraya kemudian menyeret paksa siswi berjilbab
itu kedalam perkebunan karet yang amat sepi itu. Siti Rofikah berjuang
sekuat tenaga memberontak namun sia-sia saja karena pria bertopeng ski
yang menyergapnya itu terlalu kuat.

Sesaat kemudian lelaki dan calon korbannya itu tiba didepan disebuah
gubuk yang nampaknya sebuah tempat beristirahat bagi para pekerja kebun.
Lalu diseretnya siswi berjilbab itu kedalam seraya menutup pintu gubuk
rapat-rapat. Dijungkalkannya tubuh Siti Rofikah ke atas matras yang ada
didalam ruangan gubuk itu seraya melucuti pakaiannya sendiri hingga
telanjang bulat. Nampak kemaluan pria bertopeng itu mengacung tegak
sepertinya ia sudah tidak sabar lagi memperkosa siswi SMK berjilbab itu.

Siti Rofikah yang terlentang diatas matras nampak panik seraya menjerit
ia berusaha kabur. Namun apadaya sebuah pukulan keras mendarat telak
diperutnya. ?Akkhh??, pekiknya tertahan menahan sakit sambil terjerembab
diatas matras. Tubuhnya terbaring melengkung dengan tangannya memegangi
perutnya yang ditonjok tadi. Belum sempat hilang rasa sakit pukulan
diperutnya tadi tiba-tiba pria bertopeng yang telah telanjang bulat itu
menyingkap rok abu-abu panjang seragam sekolahnya keatas sampai sebatas
pinggang. Nampak sepasang paha dan betis mulus miliknya dihiasi sepasang
sepatu kulit serta kaus kaki putih panjang.

"Ampun pak tolong jangan perkosa saya", pinta Siti Rofikah memelas.

Pria bertopeng itu tidak menghiraukannya malah menampar wajah cantiknya
hingga siswi berjilbab itu tidak mampu berkata apa-apa lagi selain
menjerit tertahan sambil menangis tersedu-sedu.Tangan kasar pria itu
mulai melucuti celana dalam Siti Rofikah. Belahan vagina yang nampak
ditumbuhi bulu-bulu halus miliknya kelihatan mengundang selera pria itu.
Diraba-rabanya vagina dara berjilbab yang masih mengenakan seragam
sekolah namun rok abu-abu panjangnya yg sudah tersingkap itu dengan
tangan kanannya sembari terkadang jari tengahnya masuk menusuk-nusuk
kedalam. Gadis berjilbab itu menggelinjang seraya kedua tangannya
mencengkeram erat pinggiran matras. Seumur hidupnya belum pernah ia
merasakan perlakuan seperti ini.

Dalam hati Siti Rofikah hanya bisa menjerit seraya mengutuk nasibnya
yang sial. Kepalanya yang terbungkus rapi jilbab warna putih itu hanya
bisa menggeleng-geleng pelan seraya menahan perasaan aneh yang mulai
merasuki dirinya. Dengan air mata berlinang bibirnya mendesah pelan
sedangkan tubuhnya terkadang menggelinjang pelan. Kelihatannya perlakuan
pria bertopeng itu perlahan membuat alam bawah sadarnya mulai terangsang.

Kemaluan milik siswi berjilbab itu perlahan mulai basah oleh lendir yang
keluar dari dalam vagina.Melihat calon korbannya itu mulai terangsang
akibat permainan jemarinya tangan kiri sang pria durjana beringsut
menjamah kancing hem putih seraya melepasnya satu persatu sembari tangan
kanannya tetap mengobel kemaluan si dara berjilbab.

Tampak sepasang payudara nan ranum milik ABG berjilbab yang tertutup
oleh BH dan bawahan jilbab putihnya. Disibaknya bawahan jilbab putih itu
seraya menyingkap BHnya. Payudara yang bulat padat dengan sepasang
putting coklat nampak tegak mengacung. Lalu tangan kiri pria durjana itu
kini sibuk memilin dan meremas putting dan buah dada milik Siti Rofikah.
Semakin lama gerakan mengelinjang tubuh siswi berjilbab itu semakin
intens. Nafasnya naik turun terengah-engah sedang bibirnya mendesah
perlahan. Kelihatannya ABG berjilbab itu mulai tenggelam dalam birahi
akibat perlakuan lelaki bertopeng itu.

Jemari kanan pria itu mulai basah oleh cairan yang mengucur dari dalam
vagina Siti Rofikah. Dan lelaki bertopeng itupun menghentikan permainan
jemarinya dari vagina dan buah dada dara SMK berjilbab itu. Pria itu
ingin segera merasakan kenikmatan vagina legit milik korbannya itu.
Dilebarkannya kedua paha sang gadis berjilbab itu seraya mengarahkan
penis yang besar miliknya kearah vagina Siti Rofikah.

Dan, "Aakkhhh...", jerit gadis berjilbab itu menahan rasa sakit yang ada
diselangkangannya itu. Matanya terpejam seraya menggigit bibir bawahnya.
Kedua tangannya mencengkeram erat matras. Nafasnya tersengal-sengal
menahan sakit. Perlahan senti demi senti penis pria itu berpenetrasi
kedalam vagina perawan sang siswi berjilbab korbannya. Belahan vagina
dara itu nampak menggembung seiring dengan masuknya penis tersebut.
Sesaat kemudian ia memberi nafas kepada gadis belia berjilbab yang
ditidurinya itu agar kemaluannyanya dapat menyesuaikan diri terlebih
dahulu dengan ukuran penisnya yang begitu besar merangsang, sehingga
terlihat bibir kemaluannya telah ikut melesak masuk kedalam pula tatkala
dipaksa harus menelan batang penis lelaki itu yang kini sudah menancap
pada vaginanya disela-sela kedua belah pahanya yang terbuka.

Kenikmatan demi kenikmatan yang dirasakan oleh bajingan itu ternyata
sangat bertolak belakang sekali dengan apa yang dirasakan siswi
berjilbab itu kini. Ia yang baru kali ini di sebadani oleh seorang
lelaki begitu merasakan kesakitan yang amat tak terperikan. Jeritannya
yang tertahan begitu terdengar berulang kali seakan tiada henti
mengiringi kemenangan lelaki perkasa itu yang berhasil menaklukkannya
dan membuat Siti Rofikah dengan terpaksa merelakan keperawanannya tanpa
ampun dibawah dekapan lelaki bajingan yang memperkosanya secara brutal ini.

Sementara jilbab putih sebahu milik gadis itu seakan terlecut-lecut
mengikuti arah kepalanya yang terus terbanting-banting di atas matras ke
kiri dan ke kanan seakan tak rela atas apa yang terjadi menimpa dirinya
ini. Linangan air matanya turun berderai lagi membasahi kembali kedua
pipi mulusnya serta mengisi alur bekas air mata lalunya yang telah
mengering .

Didekapnya tubuh gadis belia berjilbab yang kini berada dibawahnya dan
dada bidang perkasa nan sarat dengan bulu-bule lebatnya itu menekan
kedua belah payudara korbannya. Wajah lelaki itu menelusuri leher
jenjang yang tertutup jilbab putih dari siswi SMK itu sehingga membuat
kepala Siti Rofikah tak lagi dapat bergolek kesana kemari.

Dipagutnya leher jenjang sang perawan berjilbab itu dengan rakusnya dari
pangkal telinga sampai pundak kanannya, melumuri area itu dengan air
liur kemenangannya. Puting susu sebelah kiri gadis itu yang semakin
mekar ranum memerah dipilin oleh pertemuan ibu jari dan telunjuk tangan
kanannya yang kasar, dengan gencar diremas-remasnya bongkahan daging
susu yang masih mencuat indah keatas dan sama sekali belum kelihatan
turun sama sekali serta masih berbentuk bulat kenyal dan memadat indah
mempesona nan menghiasi bagian dadanya yang jatuh dalam dekapan sang
pria jahanam itu.

Ciuman ganas penuh birahi yang luar biasa buas dari sang durjana kepada
korbannya menutupi suara erangan dan rintihan siswi berjilbab itu. Kedua
bibir dari insan berlainan jenis ini bertemu seketika dalam peraduan
adegan indah persetubuhan nan terlarang itu. Lidah lelaki itu telah
memasukki rongga mulut mungil sang dara berjilbab yang terpejam erat dan
menari-nari di dalamnya berusaha

Terus didera bertubi-tubi ciuman sang lelaki, kini Siti Rofikah hanya
bisa pasrah merelakan lidahnya yang telah dikaitkan oleh tarian lidah
lelaki tersebut yang elastis,kadang pula lemas seperti tali yang
meliuk-liuk maupun mengait lidah mungilnya Setelah dirasanya telah puas
mencicipi keperawanan sang dara, kini penis yang cukup lama terbenam di
dasar vagina itu kini ditariknya perlahan dan kedua jembut mereka yang
tadinya melekat erat seakan telah menjadi satu itu mulai terpisah ruah.

"Psshh...! sleph.. wes hewess..!", suara yang ditimbulkan dari pelepasan
batang pelir yang tertancap pada kemaluan sang perawan itu begitu sangat
khas sekali di telinga dan proses terenggutnya kesucian gadis berjilbab
itu dimulailah.

Kini seiring dengan pergerakan urat intim lelaki jahanam itu yang telah
keluar sepertiga dari ukuran batangnya dari dalam belahan intim kemaluan
dara berjilbab itu yang merekah membuat bibir-bibir vagina korbannya
menjadi ikut tertarik sampai monyong kedepan. Bersamaan itu pula dari
sela-sela lubang vaginanyanya dimana kulit-kulit kemaluan bajingan itu
bersarang didalamnya, kini tampak berkilat-kilat basah oleh lendir
vaginanya yang melumasi jajaran tonggak daging pelirnya mulai menetes
darah segar kesuciannya yang pada akhirnya berhasil direnggut paksa jua
dari tubuhnya.

"Mmpphff! Ugh! Ughff!!", itulah suara rintihan dari seorang dara
berjilbab yang terdengar saat keperawannya telah terenggut seutuhnya
oleh sang lelaki maniak durjana pemetik bunga nan penuh nista ini,
sementara sela-sela vaginanya yang telah diluluh lantakkan itu masih
berdesis-desis tatkala melepaskan batang pelir lelaki tersebut dari
dasar peranakkannya diiringi senyum kemenangan kepala rampok itu.

Mulut lelaki itu melahap belahan payudara kanan gadis itu dan menelan
puting susunya sekaligus, lalu disedot-sedot dengan buas penuh dengan
nafsu hewaniah. Tubuh setengah telanjang siswi SMK berjilbab itu sampai
menggeliat-liat dibuatnya seiring dengan dimulainya hentakkan pinggul
lelaki itu diantara kedua kaki indah mengangkang dengan rok panjang
abu-abu yang tersingkap sampai sepinggang.

Kini korbannya yang mengenakan jilbab putih itu telah takluk pada
kejantanannya. Derai-derai air mata di pipi mulusnya itu telah
dibersihkan pula oleh telapak tangannya yang kekar. Sepasang betisnya
yang masih mulus terbentang kencang itu kini dikepitnya diantara kedua
ketiak dari lengan perkasanya kiri dan kanan. Kaki-kaki indah yang masih
memakai sepatu warna hitam dengan kaus kaki panjang berwarna putih yang
terjuntai itu tampak bergerak-gerak seiring hujaman lelaki bajingan itu
pada lubang vaginanya dan seragam putih abu-abu yang teringkap itu sudah
bermandikan oleh peluh persetubuhan terhempas-hempas dibuatnya.

Dengan posisi setengah jongkok lelaki jahanam itu terus menggenjot tubuh
Siti Rofikah yang masih begitu kencang dan padat diusia mudanya. Kedua
tungkai paha gadis itu kini ditekan oleh kedua tangannya sehingga
kangkangannya semakin jelas dan lebar dengan kedua tumit kaki indahnya
bertumpu pada kedua belah pundak berkulit gelap sang durjana tersebut.
Wajahnya yang cantik dengan jilbab putihnya semakin mendongak kebelakang
Kedua kakinya semakin tertarik keatas bertopang pada pundak kiri dan
kanan sang lelaki jahanam yang telah leluasa menikmati kehangatan tubuh
mudanya itu.

Dalam posisi yang sebegitu rupa ini membuat bongkahan dari pantat gadis
yang berkulit putih mulus licin itu semakin mencuat keatas
mempertontonkan lonjakan-lonjakan kejantanan lelaki itu yang masih
terlihat seret keluar masuk pada vaginanya. Kedua biji pelir lelaki itu
yang terpontang-panting menabrak-nabrak jalan masuk lobang pantatnya
semakin nyata mengiringi lelehan lendir kewanitaannya yang telah
bercampur aduk dengan darah
kesuciannya nan terus menggenangi mulut vaginanya dan dijadikan
bulan-bulanan olehnya. Cairan surgawi kepunyaan gadis berjilbab itu
telah merembes sampai membasahi lubang anusnya yang begitu kecil tak
berdaya nan berwarna merah muda sungguh menawan hati ini beserta
bercak-bercak darah keperawanannya yang telah direnggut Matras tempat
tumpuan adegan persetubuhan mereka itupun mulai berdentum-dentum seiring
dengan suara decakan peret pada lubang kemaluan dara berjilbab yang
digagahi oleh bajingan zina ini.

"Ough... ohh.. ohh.. ternyata enak sekali memekmu ini sayang.. Ohh..
ohh.. sempit sekali sihh..? masih peret nihh Uhh.. Ohh... Ouh", seloroh
******* itu diantara tarian maksiatnya menikmati kehangatan daging belia
korbannya ini.
"Ahh...! ahh..! aduhh..! perih Pak.. Oh.. oh.. jangan keras-keras..
uhh..ahh", pinta Siti Rofikah itu akhirnya.
"Enak sayang?! Hah?! Bagaimana sekarang?! Masih sakit yach?! aduh
kasihan.. tahan sebentar yahh manisku? Ohh.. ohh.. Ouh..", balas lelaki
itu yang asyik menggenjot vagina milik siswi berjilbab itu.
"Sshh.. ahh... sshh.. ohh.. pelan-pelan Ppakk.. ahh.. ahh.. ahh",
pintanya di sela-sela tubuhnya yang terhentak-hentak tanpa perlawanan
lagi. Senang sekali sang bajingan itu mendapati korbannya kini telah
pasrah melayani keinginannya.
"Jangan ditahan terus dong ******ku ini sayang.. terima saja apa
adanya.. lebarkan kakimu supaya tidak terlalu sakit lagi manisku.. ohh..
ohh.. legit sekali kepunyaanmu ini.. ohh", perintah ******* itu yang
kiranya langsung dipatuhi oleh gadis cantik berjilbab itu yang semakin
membuka rentangan kakinya hingga semakin jelas bibir memeknya yang
melesak ke dalam dan memonyong ke depan mengikuti hunjaman penis besar
yang tertanam didalam isi belahan daging surganya.

Liang anus gadis berjilbab itu juga turut mengembang dan menguncup
terkena pukulan-pukulan kedua biji penis lelaki jantan itu yang
terbanting-banting di bongkahan pantat yang mungil mengangkang seakan
sengaja ia mempertontonkan miliknya yang indah namun terlarang

Kedua tubuh itu terus bergumul seakan tak peduli lagi akan keadaan malam
yang semakin larut dalam keheningannya, seakan tak terpisahkan lagi
dalam gelora nafsu membara yang menyala-nyala dikamar gubuk yang telah
pengap dan sesak oleh permainan asmara nista berbirahi hina ini.
Meskipun telah lewat masa seperempat jam berlalu, namun tak membuat
lelaki perkasa itu mengendorkan goyangan pinggulnya dan terus
melesak-lesakkan pelirnya
mengaduk-aduk isi dalam lubang kemaluan dara berjilbab itu yang telah
sembab membengkak dan semakin memerah warnanya.

Tak lama kemudian tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka
dengan rok abu-abu panjang yang tersingkap sepinggang itu yang berada
dibawah lelaki durjana tersebut menggelinjang kencang seiring dengan
luapan puncak orgasmenya yang kedua. Perut rampingnya yang dihiasi
pusarnya nan begitu indah tampak berkedut-kedut mengikuti gelinjangan
tubuh setengah bugilnya. Kedua kakinya yang masih bersepatu itu kini
menendang-nendang di udara menahan luapan puncak kenikmatannya yang
melanda sekujur tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka itu.
Dan belum lagi kelojotan siswi berjilbab itu terhenti, lelaki itu segera
mencabut penisnya dari dalam liang vaginanya yang tengah bergetar didera
arus birahi sanggamanya.

"Wess hewess.. poof!!", begitulah suara yang dihasilkan saat batang
kejantanan lelaki itu dicabut dari jepitan lubang kemaluan Siti Rofikah
yang telah kehilangan keperawanannya ini.

Sekujur kulit luar dari penis nan demikian perkasanya penuh dengan
lelehan lendir vagina yang bercampur dengan lumuran darah segar kesucian
siswi SMK berjilbab cantik itu yang belepotan melumuri tonggak daging
kejantanannya yang masih mengacung tegak mengangguk-angguk. Kedua
tungkai kaki gadis itu di angkat keatas tinggi-tinggi dari matras
sehingga ujung kaki yang masih mengenakan sepatu itu terjuntai indah
menggantung tanpa daya. Di dalam sepatunya itu kedua otot dari jari-jari
kaki indahnya
mengatup dan membuka sangat cepat sekali bergantian membendung gelora
birahinya yang kembali telah berhasil dibangkitkan oleh lelaki itu.
Bongkahan pantatnya terhidang jelas tepat berada pada wajah lelaki itu
yang menadahkan lidahnya pada perbatasan antara belahan bibir vagina
gadis berjilbab putih tersebut dengan daerah duburnya dan ia tempelkan
disitu.

Berikutnya dari mulut vaginanya yang kini sudah tak berbentuk garis
vertikal yang sempit seperti tadi itu, malah kini telah terpecah menjadi
dua garis bergelombang dengan kelentitnya yang bengap dan basah itu
terkuak sejelas-jelasnya disertai oleh lelehan lendir memeknya keluar
dari lubang senggamanya nan semakin merekah menjadi sebesar ukuran
sebutir telur burung puyuh.

Cairan yang keluar dari vagina itu langsung ditelan oleh lelaki itu
dengan rakusnya bak orang yang tengah kehausan nan amat sangat. Dengan
lahapnya jilatan lidah lelaki itu sampai menyeruak-ruak kedalam isi
belahan kemaluan korbannya, menyapu segenap dinding bagian dalam vagina
gadis malang itu sampai licin tandas tanpa tersisa sedikitpun.

Tubuh dengan hem putih lengan panjang yang terbuka milik dara itu kini
terjerembab pada hamparan matras yang terbentang awut-awutan disana sini
dan ditengahnya telah terdapat noda darah dari kesuciannya. Jilbab putih
yang dikenakannya pun basah oleh keringat yang menucur deras dari
kepalanya. Selain itu sebagian rok panjang abu-abu seragamnya dibasahi
oleh keringat keduanya dan juga lendir-lendir yang berasal dari kedua
kelamin yang berbeda jenisnya tersebut. Keletihan yang amat sangat
mendera tubuh dengan seragam sekolah yang tersingkapnya kini telah lusuh
tanpa tenaga lagi, seakan tulang-tulangnya telah terlolosi semuanya.
Belum lagi usai mengatur helaan nafasnya yang masih menderu-deru, tetapi
kini tubuh setengah telanjang gadis itu yang ramping itu dibalikkan
secara paksa oleh lelaki itu sehingga tertelungkup.

Tangan-tangan kurang ajarnya menyusupi bagian bawah perutnya yang telah
menempel pada kasur ranjangnya, setelah itu ditariknya keatas, dan
bongkahan pantat gadis yang telah lemas itu terjungkit keatas kini.
Bajingan itu menekuk kedua lutut korbannya sampai pantatnya tampak dalam
posisi menungging. Agaknya ia akan menyetubuhi dara itu dengan mengambil
gaya dari ****** yang tengah kawin. Namun sebelum itu tangannya
berpindah lagi menyingkap rok abu-abu panjang milik Siti Rofikah yang
sempat terjuntai kebawah menutupi pantatnya. Lalu ditelusurinya pantat
itu dengan jemarinya dan menemukan posisi lubang anusnya berada, lalu
lidah lelaki itu menyusupi kekedalaman belahan duburnya itu tanpa rasa
jijik sama sekali mengingat lubang itu biasa digunakan untuk buang hajat.

Tetapi apalah artinya batasan itu jika dibandingkan dengan nilai
kenikmatan yang dapat ia peroleh dari kelezatan anusnya sang gadis muda
berjilbab dengan mengabaikan aroma tak sedap yang terpancar dari dalamnya.

Setelah puas menjilati dubur dari sang siswi SMK yang begitu sangat
lezat baginya ini, kini tubuh lelaki itu berlutut dihadapan tunggingan
pantat korbannya, setelah itu batang penisnya kembali ia selusupkan ke
dalam vagina gadis itu yang telah kehabisan suaranya karena kecapaian
melayani birahi lelaki perkasa ini. Bajingan itu memperkosa vaginanya
dari arah belakang tanpa peduli sama sekali terhadap perasaan korbannya,
yang ada hanyalah nafsu yang harus ia tuntaskan walaupun harus
mempertaruhkan dirinya yang sewaktu-waktu dapat tertangkap oleh aparat
hukum.

Kembali kedua tubuh itu menyatu dan jembut yang menghiasi bawah perut
lelaki itu seakan terjepit pula ke lubang anus dara bidadari cantik
berjilbab ini tatkala penisnya terus menyodok-nyodok isi dalam liang
kemaluannya.

Menjelang tengah malam, sepasang insan berlainan jenis itu meraih
orgasmenya untuk yang ketiga kalinya dalam posisi menungging, namun baru
kedua kali jikalau dihitung dari saat mula Siti Rofikah disetubuhi
lelaki jahanam tersebut. Malangnya pelajar berjilbab itu tak sadarkan
diri lagi usai mencapai puncak surga duniawinya dari lelaki itu yang
staminanya begitu sangat luar biasa.

Rasanya jarang sekali lelaki yang mempunyai daya tahan tubuh seperti
pria durjana bertopeng ini Setelah puas mereguk cairan lendir madu
surgawi yang telah dihasilkan kembali oleh vagina gadis itu pada puncak
kenikmatannya tadi. Ia menelentangkan kembali tubuh gadis berjilbab itu
yang telah pingsan dan menaruh kedua tumit dari kaki dara itu yang
setengah telanjang ke kanan kiri bahunya lagi untuk kemudian menggenjot
kembali tubuh si siswi belia berjilbab ini dengan brutal.

Tampak sekarang pompaan penis lelaki ini pada vagina korbannya terus
bertambah kecepatannya, sementara hamparan matras dibawahnya itu telah
benar-benar basah oleh keringat keduanya yang semakin memanas. Andai
saja Siti Rofikah tidak sadarkan diri seperti sekarang ini, mungkin ia
akan meminta ampun karena pasti vaginanya akan terasa nyeri diperlakukan
sedemikian brutalnya oleh pemerkosa tersebut.

Barulah pada pukul setengah satu pagi, tubuh lelaki itu bergetar hebat
diatas tubuh korbannya yang pingsan untuk sekian lamanya dan tanpa
sepengetahuan siswi SMK berjilbab nan cantik ini, bajingan itu
memuntahkan segenap akhir puncak dari nafsunya yang meledak-ledak
kedalam tubuhnya. Paha yang terbuka membentuk huruf "V" dari tubuh Siti
Rofikah itu ditekannya kuat-kuat. Tubuh kekarnya seakan telah lekat
menjadi satu dengan korbannya. Akhirnya lelaki itu sedang memuntahkan
seluruh persediaan cairan mani lelakinya yang sejak tadi tersimpan di
kedua belah biji penis besarnya nan perkasa. Cairan mani dari kemaluan
lelaki itu yang mengandung benih-benih cintanya kini memuncrat-muncrat
mengisi rongga rahim siswi berjilbab itu yang tengah dalam keadaan subur
malam itu.

"Croot..! serr.. serr.. creet.. cret!", benih lelaki itu begitu
tersembur dengan sangat cepat menyemburat kuat ke dalam isi dasar
belahan vagina Siti Rofikah sang siswi SMK berjilbab yang dikangkanginya
tanpa pelindung sama sekali.

Gadis belia berjilbab itu hanya diam terpana merasakan lahar panas
mengalir deras kedalam liangnya....."Ahhhhhhh........ ....", pekik puas
pemerkosa bertopeng itu sembari kedua tangannya mencengkeram rok abu-abu
panjang seragam sekolah Siti Rofikah yang tersingkap sepinggang. Lalu
durjana itupun rubuh menindih tubuh korbannya dengan rasa puas tak terkira.

Suasana ruangan di gubuk itu kembali sepi yang nampak hanyalah
pemandangan seorang pria bertopeng telanjang bulat sedang menindih tubuh
seorang perempuan belia berjilbab putih dengan seragam putih abu-abunya
telah tersingkap serta awut-awutan.